Perundungan Siswi SMP di Muratara

Viral Siswi SMP di Muratara Dirundung Usai Pulang Sekolah, Pelaku Adik Kelas Korban

Viral video berdurasi 3 menit yang tersebar di media sosial menunjukkan seorang pelajar SMP menganiaya temannya sendiri.

Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Odi Aria
Dokumen Warga
PERUNDUNGAN DI MURATARA- Viral video berdurasi 3 menit yang tersebar di media sosial menunjukkan seorang pelajar SMP menganiaya temannya sendiri. 
Ringkasan Berita:
  • Siswi SMP di Muratara dirundung teman usai pulang sekolah
  • Video perundungan tersebut viral di sosial media
  • Pelaku ternyata adik kelas korban di SMP Karang Jaya Muratara
  • Polisi saat ini sedang melakukan mediasi terhadap pelaku dan korban

SRIPOKU.COM, MURATARA– Viral video berdurasi 3 menit yang tersebar di media sosial menunjukkan seorang pelajar SMP menganiaya temannya sendiri.

Peristiwa perundungan ini dilaporkan terjadi di SMP Karang Jaya, Kabupaten Muratara.

Dalam video tersebut, pelaku yang merupakan siswi kelas 8, terlihat melakukan kekerasan terhadap korban yang merupakan siswi kelas 9.4.

Kapolres Muratara, AKBP Rendi Surya Aditama, melalui Kasat Intelkam Iptu Baitul Ulum membenarkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Kabupaten Muratara.

Ia menyatakan bahwa pihak kepolisian saat ini sedang melakukan proses mediasi untuk menyelesaikan kasus tersebut.

"Benar, peristiwa ini terjadi di Muratara, dan kasusnya sedang dalam tahap mediasi," ujar Iptu Baitul Ulum saat dikonfirmasi wartawan pada Kamis (17/10/2025).

Baitul menambahkan bahwa penyebab pasti dari perkelahian antara kedua siswi tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Ia juga menyebutkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada hari Rabu, 15 Oktober 2025, saat para pelajar pulang dari sekolah.

Dari informasi yang diperoleh, korban perundungan berinisial C (13 tahun), seorang pelajar kelas 9 di SMPN Karang Jaya. Sementara itu, pelaku berinisial H, seorang siswi kelas 8 di sekolah yang sama.

Polisi masih mendalami kasus ini, namun upaya mediasi terus dilakukan untuk mencapai penyelesaian yang terbaik bagi kedua belah pihak.

"Kami berharap mediasi ini dapat menghasilkan penyelesaian yang baik dan menghindari hal-hal yang lebih buruk. Kasus ini juga menjadi perhatian kami untuk mengedukasi pelajar tentang pentingnya saling menghormati dan menghindari kekerasan," ujar Baitul.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved