Berita Lubuk Linggau

Mulai 1 Oktober 2025 Tak Ada Lagi Pungutan Liar di Pasar, Kecuali dari Disperindag Lubuk Linggau

Wali Kota LubukLinggau, H Rachmat Hidayat menegaskan terhitung 1 Oktober 2025, seluruh pungutan liar di pasar di Kota Lubuk Linggau ditiadakan.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: tarso romli
handout
SIDAK PASAR - Wali Kota Lubuklinggau, H Yoppy Karim saat melakukan sidak pasar Inpres Lubuklinggau, Rabu (24/9/2025). Yoppy menegaskan mulai 1 Oktober 2025 tidak ada lagi pungutan liar di pasar-pasar dalam Kota Lubuk Linggau. 

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - Wali Kota LubukLinggau, H Rachmat Hidayat menegaskan terhitung 1 Oktober 2025, seluruh pungutan liar (pungli) di pasar dalam wilayah Kota LubukLinggau ditiadakan.

Menurutnya pungutan hanya boleh dilakukan menggunakan karcis resmi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Lubuk Linggau.

“Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau sudah menyiapkan anggaran untuk jasa keamanan. Jadi sebelum ada perubahan, tarif karcis tetap Rp 3.000. Tak ada lagi pungutan lain di luar ketentuan resmi," ungkapnya pada wartawan, Rabu (24/9/2025) 

Pernyataan ini disampaikan orang nomor satu di jajaran Pemkot Lubuk Linggau itu, menanggapi beberapa keluhan dari pedagang maupun pelaku UMKM saat sidak ke Pasar Inpres.

Yoppy menyoroti kondisi Pasar Impres yang dinilai sudah tidak layak. Ia mengaku  telah menyiapkan rencana pembangunan ulang Pasar Inpres dengan konsep semi modern pada 2026 mendatang.

"Pasar baru ini akan dibuat semi modern dengan pemisahan antara pasar basah dan pasar kering agar lebih tertata," ujarnya.

Kemudian, pedagang kios juga akan ditempatkan secara terpisah sesuai peruntukan. Dengan kondisi tersebut, Insya Allah Pasar Impres ke depan akan lebih representatif dan menjadi pusat perdagangan yang dikenal luas.

Baca juga: Menghadapi Mantan Klub, Pelatih Sumsel United Nil Maizar Perbaiki Kekurangan Tim

Selain itu, Pemkot juga akan membahas lebih lanjut bersama DPRD untuk memperkuat regulasi melalui Peraturan Daerah (Perda), terutama terkait dengan pengelolaan kios dan besaran biaya sewa, agar lebih sesuai dengan kemampuan pedagang.

Sebelumnya, wali kota didampingi sejumlah pejabat di lingkungan Pemkot Lubuk Linggau meninjau kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Halaman Gedung Kesenian Kota Lubuklinggau.

Pada kegiatan GPM tersebut, Bulog menyalurkan dua ton beras dalam kemasan 5 kilogram yang dijual kepada masyarakat dengan harga lebih terjangkau dibandingkan harga pasar. 

Menurutnya, keberadaan GPM sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok di tengah tingginya harga pangan.

“Melalui GPM, masyarakat dapat membeli kebutuhan pangan dengan harga lebih murah dari pasar. Ini adalah salah satu upaya kita untuk menjaga daya beli masyarakat,” ujarnya.

Simak berita menarik lainnya di sripoku.com dengan mengklik Google News.

Baca juga: Usai Viral Jadi Korban Pencurian, Riansyah Anak Yatim di Musi Rawas Banjir Bantuan, Dapat Hp Baru

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved