Heboh Guru dan Komite SMAN 1 Merapi Barat Bikin Petisi Ganti Kepsek, Tak Transparan Gunakan Dana

Heboh Komite Sekolah, guru, hingga pegawai di SMAN 1 Lahat meminta agar Made Suarsana SPd selaku kepala sekolah diganti.

Penulis: Ehdi Amin | Editor: Refly Permana
dokumen warga
PETISI - Tampilan surat petisi yang ditandatangani komite sekolah, guru, hingga pegawai di SMAN 1 Merapi Barat agar kepala sekolah tersebut diganti. 

SRIPOKU.COM, LAHAT - Komite Sekolah, guru, hingga pegawai di SMAN 1 Merapi Barat meminta agar Made Suarsana SPd selaku kepala sekolah tersebut diganti.

Permintaan tersebut tertuang dalam petisi yang berisi menolak kepimpinan Kepala Sekolah Made Suarsana

Sekedar informasi, mengutip wikipedia.com, petisi adalah permintaan resmi yang disampaikan secara tertulis kepada pihak berwenang untuk meminta tindakan atas suatu isu, keluhan, atau aspirasi yang berkembang di masyarakat.

Petisi sering digunakan sebagai sarana bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapat, kritik, dan saran kepada pemegang kekuasaan, serta untuk mengumpulkan dukungan massa terhadap suatu isu tertentu. 

Dalam petisi yang didapat awak media, petisi ditujukan ke Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan dan tertuang tanda tangan Komite Sekolah, guru, dan pegawai pada tanggal 20 Agustus 2025. 

Baca juga: TERKUAK, Alasan Mercy Jasinta Menginisiasi Petisi Tolak Pemecatan Kompol Cosmas

Ketua Komite SMA Negeri 1 Merapi Barat, Zain Ahyar, mengakui adanya petisi menolak kepemimpinan Kepala sekolah Made Suarsana.

Bahkan dirinya juga ikut tandatangan dalam petisi tersebut. 

Menurutnya, penolakan tersebut lantaran komunikasi Kepala Sekolah kurang baik, termasuk soal penggunaaan dana BOS dan dana Komite sekolah. 

"Dana BOS ketika turun disimpan di brankas, padahal sudah saya sampaikan lebih baik dana bos disimpan di nank. Dana komite juga disimpanya di brankas," Ungkapnya, Rabu (24/9/2025) 

Dilanjutkanya, jika dana BOS disimpan dengan baik dan bisa dipergunakan jelas tidak akan membuat para guru dan pegawai mengeluh. 

"Ketika ada kegiatan di sekolah tidak ada dananya, jadi kemana dana yang disimpan," terangnya.

Baca juga: FAKTA Bella Shofie Diduga 11 Bulan tak Ngantor Sebagai Anggota DPRD, Muncul Petisi Diminta Mundur

Itulah, dilanjutkan Ahyar, penyebab komite dan para guru menolak kepemimpinan kepala sekolah saat ini. 

Dikatakannya, pihaknya sudah memberikan teguran kepada kepala sekolah, namun tak diindahkan. 

Hingga akhirnya para guru menyampaikan petisi tersebut ke Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, bahkan telah menghadap Wakil Gubernur Sumsel.

Sementara itu, Anshorie salah satu guru di SMA Negeri 1 Merapi Barat membenarkan adanya petisi tersebut. 

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved