Berita Pendidikan

Kuliah Umum HIMAPSI UKMC: Scroll, Swipe, Self-Diagnose – Saat Media Sosial Jadi Terapi Instan

Tidak sedikit mahasiswa yang akhirnya cenderung melakukan self-diagnose atau mendiagnosis dirinya sendiri.

Dok. Siti Warsiana, Universitas Katolik Musi Charitas
SELF DIAGNOSE - HIMAPSI UKMC menggelar kuliah umum tentang fenomena self-diagnose di media sosial. Mahasiswa diajak lebih kritis memilah informasi kesehatan mental. 

(Ditulis oleh : Siti Warsiana, Semester 5, Fakultas Humaniora dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Psikologi, Universitas Katolik Musi Charitas)

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Himpunan Mahasiswa Psikologi (HIMAPSI) Universitas Katolik Musi Charitas (UKMC) Palembang menggelar kuliah umum dengan tema “Scroll, Swipe, Self-Diagnose: Saat Media Sosial Jadi Terapi Instan” pada Jumat, 26 September 2025, pukul 15.00–17.00 WIB.

Acara ini menghadirkan Diana Putri Arini, M.A., M.Psi., Psikolog sebagai narasumber, dan diikuti oleh 86 peserta.

Dalam pemaparannya, narasumber menjelaskan bahwa media sosial seperti TikTok, Instagram, dan X (dulu Twitter) kini tidak hanya dipakai untuk hiburan, tetapi juga menjadi sumber informasi, termasuk soal kesehatan mental.

Namun, tidak sedikit mahasiswa yang akhirnya cenderung melakukan self-diagnose atau mendiagnosis dirinya sendiri hanya karena merasa cocok dengan konten yang dilihat, tanpa konsultasi dengan tenaga profesional.

SELF DIAGNOSE - Media sosial kini jadi sumber info kesehatan mental, tapi rawan salah kaprah. HIMAPSI UKMC hadirkan kuliah umum untuk buka wawasan mahasiswa.
SELF DIAGNOSE - Media sosial kini jadi sumber info kesehatan mental, tapi rawan salah kaprah. HIMAPSI UKMC hadirkan kuliah umum untuk buka wawasan mahasiswa. (Dok. Siti Warsiana, Universitas Katolik Musi Charitas)

Fenomena ini punya dua sisi.

Di satu sisi, informasi tentang kesehatan mental bisa membantu orang lebih peduli pada kondisi psikologisnya.

Tapi di sisi lain, jika informasinya tidak tepat, justru bisa menimbulkan kesalahpahaman, pelabelan diri yang salah, dan keputusan yang berisiko.

Narasumber juga menyoroti peran algoritma media sosial dan kecerdasan buatan (AI).

SELF DIAGNOSE - Kuliah umum HIMAPSI UKMC bersama Psikolog Diana Putri Arini bahas “Scroll, Swipe, Self-Diagnose” dan bahaya mendiagnosis diri dari konten medsos.
SELF DIAGNOSE - Kuliah umum HIMAPSI UKMC bersama Psikolog Diana Putri Arini bahas “Scroll, Swipe, Self-Diagnose” dan bahaya mendiagnosis diri dari konten medsos. (Dok. Siti Warsiana, Universitas Katolik Musi Charitas)

Algoritma membuat pengguna terus disuguhi konten serupa sesuai kebiasaan mereka, sehingga muncul kesan bahwa informasi itu sangat relevan.

Padahal, tidak semuanya benar.

Akibatnya, banyak orang semakin yakin pada label psikologis yang mereka temukan di media sosial.

Karena itu, kuliah umum ini menjadi ruang penting untuk mengingatkan mahasiswa agar lebih kritis dalam memilah informasi.

SELF DIAGNOSE - Dari TikTok hingga Instagram, konten psikologi marak beredar. HIMAPSI UKMC tekankan pentingnya literasi agar mahasiswa tak terjebak self-diagnose.
SELF DIAGNOSE - Dari TikTok hingga Instagram, konten psikologi marak beredar. HIMAPSI UKMC tekankan pentingnya literasi agar mahasiswa tak terjebak self-diagnose. (Dok. Siti Warsiana, Universitas Katolik Musi Charitas)

“Tujuan utama acara ini adalah agar individu tidak mendiagnosis dirinya hanya karena merasa cocok dengan informasi di media sosial."

"Diagnosis tetap harus dilakukan oleh tenaga profesional,” jelas narasumber.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved