Modul Ajar

Contoh Modul Ajar Deep Learning IPA Fisika di Kelas 12 SMA/MA Bab I Vektor Semester 1

Materi "Vektor" dalam Bab 1 ini berfokus pada pengenalan konsep vektor, operasi vektor (penjumlahan, pengurangan, perkalian),

Freepik.com
MODUL AJAR FISIKA - Ilustrasi belajar. Contoh Modul Ajar Deep Learning IPA Fisika di Kelas 12 SMA/MA Bab I Vektor Semester 1 

SRIPOKU.COM - Berikut ini tersaji referensi Modul Ajar Deep Learning Fisika di Kelas 12 SMA yang merupakan kurikulum terbaru.

Berdasarkan buku teks pelajaran IPA Fisika di Kelas 12 Semester 1 dan Semester 2 Kurikulum Merdeka terdapat 7 Bab materi yang nantinya akan di pelajari, diantaranya yaitu sebagai berikut:

Modul ajar Deep Learning IPA Fisika kelas 12 SMA Materi Bab I Vektor ini dapat menjadi contoh modul ajar bagi para guru.

Untuk itu, simak contoh IPA Fisika kelas 12 SMA yang akan Sripoku.com jabarkan.

Baca juga: Unduh Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 1 SD Fase A Materi Unit 8 I Have Two Pencils

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : IPA (FISIKA)
BAB 1: VEKTOR

A.    IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah    :    .....................................................................................
Nama Penyusun    :    .....................................................................................
Mata Pelajaran    :    IPA (Fisika)
Kelas / Fase /Semester    :     XI/ F / Ganjil
Alokasi Waktu     :    9 x 45 menit (4 Pertemuan)
Tahun Pelajaran    :    20.. / 20..


B.    IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Peserta didik kelas XI umumnya telah memiliki pengetahuan dasar tentang besaran fisika (skalar dan vektor secara intuitif) dari jenjang SMP atau kelas X, meskipun konsep vektor mungkin belum dijelaskan secara eksplisit. Mereka terbiasa dengan perhitungan matematis dasar. Keterampilan yang dimiliki cenderung pada menyelesaikan soal-soal hitungan sederhana. Pemahaman mereka tentang bagaimana vektor digunakan dalam berbagai fenomena fisika atau kehidupan sehari-hari mungkin masih terbatas. Mereka mungkin juga belum terbiasa dengan penggambaran vektor secara grafis.

C.    KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Materi "Vektor" dalam Bab 1 ini berfokus pada pengenalan konsep vektor, operasi vektor (penjumlahan, pengurangan, perkalian), serta penguraian vektor ke dalam komponennya. Jenis pengetahuan yang akan dicapai meliputi pengetahuan konseptual (definisi vektor, sifat-sifat operasi vektor), pengetahuan prosedural (langkah-langkah menggambar dan melakukan operasi vektor secara grafis dan analitis), serta pengetahuan metakognitif (kesadaran akan pentingnya vektor sebagai alat matematis dalam Fisika dan penerapannya). Relevansinya dengan kehidupan nyata peserta didik sangat tinggi karena vektor digunakan untuk menggambarkan banyak fenomena (gaya, kecepatan, percepatan, perpindahan, dll.). Tingkat kesulitan materi ini moderat hingga tinggi, terutama pada bagian analitis dan penguraian vektor. Struktur materi disajikan secara bertahap, mulai dari pengenalan, operasi grafis, operasi analitis, hingga penguraian dan penerapannya. Integrasi nilai dan karakter akan dilakukan melalui penekanan pada ketelitian dalam perhitungan dan penggambaran, berpikir logis, dan kerja sama dalam menyelesaikan masalah.

D.    DIMENSI PROFIL LULUSAN PEMBELAJARAN
Berdasarkan tujuan pembelajaran dan karakteristik materi, dimensi lulusan yang akan dicapai adalah:
Penalaran Kritis: Mampu menganalisis masalah fisika yang melibatkan besaran vektor dan menentukan metode penyelesaian yang tepat.
Kreativitas: Mampu memvisualisasikan dan menggambarkan vektor serta hasilnya secara grafis dan analitis.
Kolaborasi: Bekerja sama dalam menyelesaikan soal-soal vektor dan memverifikasi hasil.
Kemandirian: Mampu mengaplikasikan konsep vektor untuk memecahkan masalah fisika secara mandiri.

DESAIN PEMBELAJARAN

A.    CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) NOMOR : 32 TAHUN 2024
Pada akhir fase F, peserta didik mampu:
Menganalisis konsep besaran vektor dan skalar.
Melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian vektor secara grafis dan analitis.
Menguraikan vektor ke dalam komponen-komponennya.
Menerapkan konsep vektor untuk menyelesaikan masalah-masalah fisika dalam berbagai konteks (misalnya, gerak, gaya).
Menyajikan hasil perhitungan dan analisis vektor dengan tepat.

B.     LINTAS DISIPLIN ILMU YANG RELEVAN
Matematika: Aljabar (operasi bilangan, persamaan), Geometri (sudut, trigonometri, sistem koordinat Kartesius), Vektor (sebagai dasar matematis).
Seni Rupa/Desain: Kemampuan menggambar dan visualisasi vektor secara proporsional.

C.     TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1: Memahami Konsep Dasar Vektor dan Penggambaran Grafis (Mindful Learning)
Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan antara besaran skalar dan besaran vektor dengan tepat setelah mengamati contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik dapat menggambarkan vektor (arah dan besar) menggunakan skala yang benar secara grafis.
Peserta didik mampu menyadari bahwa banyak fenomena di alam memerlukan deskripsi vektor untuk pemahaman yang lengkap.
Pertemuan 2: Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Vektor Secara Grafis (Meaningful Learning)
Peserta didik dapat melakukan penjumlahan dua vektor atau lebih menggunakan metode segitiga dan poligon secara grafis dengan benar.
Peserta didik dapat melakukan pengurangan dua vektor atau lebih menggunakan metode grafis dengan benar.
Peserta didik mampu mengaitkan konsep penjumlahan vektor dengan pergerakan benda atau resultan gaya dalam aktivitas sehari-hari.
Pertemuan 3: Operasi Vektor Secara Analitis (Metode Komponen) (Meaningful Learning)
Peserta didik dapat menguraikan sebuah vektor ke dalam komponen-komponen sumbu X dan Y menggunakan trigonometri dengan tepat.
Peserta didik dapat melakukan penjumlahan dan pengurangan vektor menggunakan metode komponen (analitis) dengan benar.
Peserta didik mampu membandingkan efisiensi metode grafis dan analitis dalam menyelesaikan masalah vektor.
Pertemuan 4: Penerapan Vektor dalam Fisika dan Refleksi (Joyful Learning)
Peserta didik dapat menerapkan konsep operasi vektor (penjumlahan/pengurangan/penguraian) untuk menyelesaikan masalah fisika yang melibatkan gaya atau perpindahan.
Peserta didik dapat menghitung besar dan arah resultan vektor dari beberapa vektor yang bekerja pada satu titik.
Peserta didik mampu merefleksikan pentingnya vektor sebagai alat matematis yang esensial dalam Fisika dan berbagai bidang sains lainnya.

D.    TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Topik pembelajaran akan berpusat pada "Vektor di Sekitarku: Dari Arah Kompas Hingga Gaya Dorong". Peserta didik akan diajak untuk melihat bagaimana konsep vektor tidak hanya ada di buku teks, tetapi juga dalam fenomena sehari-hari: arah angin, pergerakan perahu di sungai yang berarus, gaya pada tarikan tambang, atau pergerakan pesawat. Fokus akan diberikan pada bagaimana vektor membantu kita memecahkan masalah praktis dan memahami fenomena alam dengan lebih akurat.

E.    KERANGKA PEMBELAJARAN
PRAKTIK PEDAGOGIK:
Metode Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning): Peserta didik ditugaskan untuk proyek akhir berupa "Rancang Jalur Ekspedisi dengan Vektor" di mana mereka harus menghitung perpindahan total dan arah dari beberapa segmen perjalanan, atau membuat model sederhana yang menunjukkan resultan gaya (misalnya, menara tarik tambang mini).
Diskusi Kelompok: Mendorong eksplorasi ide, analisis kritis, dan berbagi solusi antarpeserta didik dalam memecahkan soal-soal vektor.
Eksplorasi Lapangan (Simulasi/Unplugged Activities): Menggunakan kegiatan fisik sederhana (misalnya, peragaan gerak perpindahan di lapangan, tarik tambang) untuk memvisualisasikan penjumlahan gaya/perpindahan secara grafis. Menggunakan simulasi vektor interaktif secara virtual.
Wawancara (Opsional/Virtual): Mendorong peserta didik untuk mencari informasi atau mewawancarai (jika memungkinkan) seorang insinyur, pilot, atau atlet tentang bagaimana konsep arah/gaya/kecepatan (vektor) digunakan dalam pekerjaan mereka.
Presentasi: Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempresentasikan hasil analisis dan proyek mereka.
MITRA PEMBELAJARAN:
Lingkungan Sekolah: Guru mata pelajaran Matematika (untuk penguatan konsep trigonometri dan koordinat).
Lingkungan Luar Sekolah: Komunitas sains lokal (jika ada), praktisi fisika/insinyur.
Masyarakat: Orang tua/wali yang memiliki pekerjaan relevan (misalnya, arsitek, pilot, pelaut).
LINGKUNGAN BELAJAR:
Ruang Fisik: Kelas yang dilengkapi papan tulis besar/proyektor untuk menggambar vektor, ruang yang cukup untuk demonstrasi sederhana, dan meja yang bisa diatur untuk diskusi kelompok.
Ruang Virtual: Penggunaan platform digital untuk berbagi materi (PPT interaktif, video), forum diskusi online, pengumpulan tugas, dan simulasi vektor interaktif.
Budaya Belajar: Mendorong suasana kolaboratif dalam menyelesaikan masalah, partisipasi aktif dalam diskusi, dan memupuk rasa ingin tahu yang tinggi terhadap aplikasi Fisika dalam kehidupan.
PEMANFAATAN DIGITAL:
Perpustakaan Digital: Mengakses e-book atau artikel tentang aplikasi vektor di berbagai bidang (misalnya, navigasi, teknik sipil) dari perpustakaan digital atau sumber-sumber tepercaya.
Forum Diskusi Daring: Menggunakan fitur forum di Google Classroom atau platform lain untuk melanjutkan diskusi di luar jam pelajaran atau berbagi sumber daya (misalnya, video tutorial penggunaan vektor).
Penilaian Daring: Menggunakan platform kuis interaktif seperti Kahoot! atau Mentimeter untuk asesmen formatif yang menyenangkan dan diagnostik tentang konsep vektor dan operasi dasarnya.
Google Classroom: Sebagai pusat manajemen kelas untuk materi, pengumuman, pengumpulan tugas, dan umpan balik.
Aplikasi Simulasi Vektor: Menggunakan Geogebra atau aplikasi simulasi fisika online lainnya untuk memvisualisasikan penjumlahan dan penguraian vektor.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved