Contoh Modul Ajar Deep Learning Kimia di Kelas 12 SMA/MA Bab II Elektrokimia Semester 1

2. ASESMEN PROSES PEMBELAJARAN (FORMATIF)
Tujuan: Memantau pemahaman peserta didik selama proses pembelajaran, mengidentifikasi kesulitan, dan memberikan umpan balik tepat waktu.
Metode:
Observasi: Guru mengamati keterlibatan peserta didik dalam diskusi kelompok, keaktifan saat praktikum, dan ketelitian dalam melakukan percobaan.
Diskusi Kelompok: Penilaian kualitas argumen, kontribusi terhadap solusi masalah, dan kemampuan kolaborasi.
Tugas Harian/Kuis Singkat: Memberikan soal-soal latihan setelah setiap sub-bab (misalnya, menentukan anoda/katoda, menyetarakan reaksi elektrolisis).
Presentasi (Mini-Presentasi): Peserta didik mempresentasikan hasil analisis studi kasus atau rancangan percobaan sederhana.

5 Soal untuk Asesmen Proses:
Gambarkan skema sel Daniel (Sel Volta) dan tunjukkan arah aliran elektron, lokasi anoda, katoda, serta fungsi jembatan garam!
Hitunglah potensial sel standar (Eselo​) untuk reaksi Zn(s)+Cu2+(aq)→Zn2+(aq)+Cu(s), jika diketahui EZn2+/Zno​=−0.76V dan ECu2+/Cuo​=+0.34V.
Jelaskan mengapa korosi (karat) dapat dianggap sebagai proses elektrokimia dan bagaimana prinsip perlindungan katodik bekerja!
Jika larutan NaCl dielektrolisis menggunakan elektroda inert, tuliskan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda!
Berapa gram tembaga akan mengendap jika arus listrik sebesar 5 Ampere dialirkan melalui larutan CuSO4​ selama 30 menit? (Ar Cu = 63.5)

3. ASESMEN AKHIR PEMBELAJARAN (SUMATIF)
Tujuan: Mengukur pencapaian tujuan pembelajaran secara keseluruhan di akhir bab.
Metode:
Jurnal Reflektif: Peserta didik menuliskan refleksi mendalam tentang seluruh pembelajaran elektrokimia, termasuk konsep yang paling dikuasai, aplikasi yang paling relevan, dan bagaimana materi ini mengubah pandangan mereka terhadap kimia.
Tes Tertulis: Soal esai dan perhitungan yang mencakup seluruh konsep dalam bab (sel volta, sel elektrolisis, hukum Faraday, aplikasi).
Tugas Akhir (Desain/Analisis Kasus): Peserta didik diminta menganalisis suatu kasus nyata terkait elektrokimia (misalnya, masalah korosi pada jembatan, pengembangan baterai lithium-ion) dan mengusulkan solusi atau rekomendasi berdasarkan pemahaman elektrokimia mereka.
Proyek (Proyek Elektrokimia): Penilaian terhadap:
Produk: Fungsionalitas, kualitas, dan kreativitas proyek.
Proses: Perencanaan, pelaksanaan, kolaborasi, dan pemecahan masalah selama pengerjaan proyek.
Presentasi: Kejelasan, kelengkapan, dan kemampuan menjawab pertanyaan.

5 Soal untuk Asesmen Akhir:
Bandingkan secara komprehensif antara sel volta dan sel elektrolisis, meliputi perubahan energi, spontanitas reaksi, lokasi reaksi oksidasi/reduksi, serta fungsi elektroda dan jembatan garam!
Jelaskan mengapa korosi merupakan masalah serius dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Diskusikan setidaknya tiga metode pencegahan korosi yang umum digunakan, serta prinsip kimia di balik setiap metode tersebut!
Dalam suatu proses elektrolisis, arus sebesar 10 A dialirkan selama 965 detik ke dalam lelehan MgCl2​. a. Tuliskan reaksi yang terjadi di katoda dan anoda! b. Hitunglah massa magnesium yang terbentuk di katoda (Ar Mg = 24)!
Anda diminta untuk merancang sebuah baterai sederhana dari bahan-bahan yang mudah ditemukan di rumah. Sebutkan bahan-bahan yang akan Anda gunakan (minimal 3 bahan berbeda) dan jelaskan prinsip dasar bagaimana baterai tersebut dapat menghasilkan listrik berdasarkan konsep sel volta!
Refleksikan pembelajaran Anda tentang Elektrokimia. Menurut Anda, bagaimana pengetahuan ini dapat memberikan kontribusi pada pengembangan teknologi di masa depan? Apa isu lingkungan terbesar terkait elektrokimia yang perlu menjadi perhatian kita? Dan apa satu hal yang paling membuat Anda joyful atau termotivasi selama mempelajari bab ini.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News