Modul Ajar

Contoh Modul Ajar Deep Learning Ekonomi Kelas 12 SMA Bab 3 APBN dan APBD Semester 1

Peserta didik pada umumnya telah memiliki pemahaman dasar tentang konsep kelangkaan, kebutuhan, alat pemuas kebutuhan,

Freepik.com
MODUL AJAR EKONOMI - Ilustrasi belajar. Contoh Modul Ajar Deep Learning Ekonomi Kelas 12 SMA Bab 3 APBN dan APBD Semester 1 

SRIPOKU.COM - Berikut ini disajikan referensi Modul Ajar Deep Learning Ekonomi Kelas 12 SMA yang merupakan kurikulum terbaru.

Berdasarkan buku teks pelajaran Ekonomi Kelas 12 SMA Semester 1 dan Semester 2 Kurikulum Merdeka terdapat 4 Bab materi yang nantinya akan di pelajari, diantaranya yaitu sebagai berikut:

Modul ajar Deep Learning Ekonomi Kelas 12 SMA Materi Bab 3 APBN dan APBD ini dapat menjadi contoh modul ajar bagi para guru.

Untuk itu, simak contoh Ekonomi Kelas 12 SMA yang akan Sripoku.com jabarkan.

Baca juga: Contoh Modul Ajar Deep Learning Ekonomi Kelas 12 SMA Bab 2 Ekonomi Internasional

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : IPS (EKONOMI)
BAB 3: APBN DAN APBD

A.    IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah    :    .....................................................................................
Nama Penyusun    :    .....................................................................................
Mata Pelajaran    :    IPS (Ekonomi)
Fase / Kelas /Semester    :     F / XII / Genap
Alokasi Waktu     :    6-8 pertemuan @ 2 JP)
Tahun Pelajaran    :    20.. / 20..

B.    IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Peserta didik pada umumnya telah memiliki pemahaman dasar tentang konsep kelangkaan, kebutuhan, alat pemuas kebutuhan, dan sistem ekonomi dari pembelajaran ekonomi di kelas X dan XI. Mereka juga diharapkan memiliki kemampuan dasar dalam membaca data dan grafik sederhana. Beberapa peserta didik mungkin sudah terpapar dengan isu-isu ekonomi makro seperti inflasi, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi dari media massa atau diskusi sehari-hari, namun pemahaman mendalam tentang peran APBN dan APBD dalam mengelola perekonomian negara masih perlu dikembangkan. Peserta didik diharapkan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap isu-isu ekonomi dan kebijakan publik.

C.    KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Materi APBN dan APBD pada Bab 3 ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
Jenis Pengetahuan: Konseptual (pemahaman tentang definisi, fungsi, tujuan, struktur APBN/APBD), Prosedural (menganalisis data, menghitung defisit/surplus), dan Metakognitif (merefleksikan proses belajar dan pemahaman peran pemerintah dalam ekonomi).
Relevansi dengan Kehidupan Nyata: APBN dan APBD sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari setiap warga negara karena mempengaruhi ketersediaan fasilitas publik (jalan, sekolah, rumah sakit), subsidi, harga barang, hingga peluang kerja. Keterkaitan ini akan memotivasi peserta didik dan membuat pembelajaran lebih bermakna.
Tingkat Kesulitan: Cukup kompleks karena melibatkan pemahaman istilah-istilah ekonomi makro, struktur anggaran yang rinci, serta implikasi kebijakan fiskal. Memerlukan kemampuan analisis dan sintesis data. Namun, dengan pendekatan yang tepat, kesulitan ini dapat diatasi.
Struktur Materi: Materi tersusun secara sistematis, dimulai dari pengenalan APBN (pengertian, fungsi, tujuan, sumber penerimaan, jenis belanja), kemudian membahas mekanisme penyusunan dan pengaruhnya, dilanjutkan dengan APBD dan keterkaitannya dengan APBN, serta diakhiri dengan evaluasi APBN/APBD.
Integrasi Nilai dan Karakter: Materi ini dapat mengintegrasikan nilai-nilai seperti tanggung jawab (sebagai warga negara dalam memahami pengelolaan keuangan negara), kejujuran (dalam menganalisis data), penalaran kritis, kolaborasi, serta keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan melalui pengamatan tentang pengelolaan sumber daya untuk kesejahteraan bersama.

D.    DIMENSI PROFIL LULUSAN PEMBELAJARAN
Berdasarkan tujuan pembelajaran, dimensi profil lulusan yang akan dicapai adalah:
Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME dan Berakhlak Mulia: Melalui pemahaman tentang pengelolaan keuangan negara untuk kesejahteraan rakyat, peserta didik diharapkan menyadari amanah dan tanggung jawab dalam mengelola sumber daya.
Kewargaan: Peserta didik akan memahami hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara terkait pengelolaan keuangan negara dan pentingnya partisipasi publik.
Penalaran Kritis: Peserta didik akan menganalisis data APBN/APBD, mengidentifikasi masalah, dan mengevaluasi efektivitas kebijakan fiskal.
Kolaborasi: Melalui diskusi kelompok dan proyek, peserta didik akan belajar bekerja sama, menghargai pendapat, dan mencapai tujuan bersama.
Kemandirian: Peserta didik akan belajar bertanggung jawab atas proses belajarnya sendiri, mencari sumber informasi, dan menyelesaikan tugas secara mandiri.
Komunikasi: Peserta didik akan melatih kemampuan komunikasi melalui presentasi hasil analisis, diskusi kelompok, dan menyampaikan ide-ide secara lisan maupun tertulis.


DESAIN PEMBELAJARAN

A.    CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) NOMOR : 32 TAHUN 2024
Peserta didik mampu menganalisis konsep, fungsi, tujuan, serta struktur APBN dan APBD, mengidentifikasi sumber penerimaan dan jenis belanja, serta mengevaluasi pengaruh kebijakan fiskal terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dengan menunjukkan kemampuan penalaran kritis, kolaborasi, dan komunikasi.

B.     LINTAS DISIPLIN ILMU YANG RELEVAN
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn): Keterkaitan dengan hak dan kewajiban warga negara, peran pemerintah dalam pembangunan, serta sistem pemerintahan daerah.
Matematika: Penggunaan konsep persentase, rasio, dan analisis data dalam menghitung dan membandingkan komponen APBN/APBD.
Sejarah: Perkembangan kebijakan fiskal di Indonesia dan dampaknya terhadap sejarah ekonomi.
Geografi: Distribusi dana APBD antar daerah dan dampaknya terhadap pembangunan wilayah.
Sosiologi: Dampak sosial dari kebijakan fiskal (misalnya, program bantuan sosial).

C.     TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1: Konsep Dasar APBN
Peserta didik dapat menjelaskan pengertian, fungsi, dan tujuan APBN dengan tepat.
Peserta didik dapat mengidentifikasi sumber-sumber penerimaan negara (pajak, non-pajak) dengan benar.
Peserta didik dapat mengklasifikasikan jenis-jenis belanja negara (belanja pemerintah pusat, transfer ke daerah) dengan akurat.
Peserta didik dapat menganalisis hubungan antara penerimaan dan pengeluaran dalam APBN.
Pertemuan 2: Mekanisme Penyusunan dan Pengaruh APBN
Peserta didik dapat menjelaskan tahapan penyusunan APBN (perencanaan, pembahasan, penetapan, pelaksanaan, pertanggungjawaban) dengan benar.
Peserta didik dapat menghitung defisit atau surplus APBN dari data yang diberikan.
Peserta didik dapat menganalisis pengaruh APBN terhadap pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, dan distribusi pendapatan.
Peserta didik dapat mengidentifikasi dampak kebijakan fiskal dalam mengatasi masalah ekonomi.
Pertemuan 3: Konsep Dasar APBD
Peserta didik dapat menjelaskan pengertian, fungsi, dan tujuan APBD dengan tepat.
Peserta didik dapat mengidentifikasi sumber-sumber penerimaan daerah (PAD, dana transfer) dengan benar.
Peserta didik dapat mengklasifikasikan jenis-jenis belanja daerah dengan akurat.
Peserta didik dapat menganalisis hubungan antara APBN dan APBD.
Pertemuan 4: Mekanisme Penyusunan dan Pengaruh APBD
Peserta didik dapat menjelaskan tahapan penyusunan APBD dengan benar.
Peserta didik dapat menghitung defisit atau surplus APBD dari data yang diberikan.
Peserta didik dapat menganalisis pengaruh APBD terhadap pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat lokal.
Peserta didik dapat mengevaluasi efektivitas penggunaan APBD di lingkungan sekitar (Proyek).
Pertemuan 5 & 6: Proyek Analisis APBN/APBD dan Presentasi
Peserta didik dapat mengumpulkan data APBN dan/atau APBD tahun berjalan dari sumber resmi (misalnya, Kemenkeu, BPKD).
Peserta didik dapat menganalisis komposisi penerimaan dan belanja, serta tren defisit/surplus.
Peserta didik dapat mengidentifikasi alokasi anggaran pada sektor-sektor kunci dan memberikan rekomendasi perbaikan (jika ada).
Peserta didik dapat mempresentasikan hasil analisis proyek mereka dengan jelas dan argumen yang kuat.

D.    TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Pajak yang Kita Bayar: Mengapa kita harus membayar pajak? Bagaimana pajak digunakan oleh pemerintah?
Subsidi BBM/Listrik: Bagaimana APBN mendukung subsidi dan dampaknya pada masyarakat.
Dana BOS: Bagaimana APBN/APBD mendukung pendidikan melalui alokasi dana BOS.
Pembangunan Infrastruktur: Peran APBN/APBD dalam pembangunan jalan, jembatan, bandara, dan fasilitas publik lainnya.
Dana Desa: Bagaimana dana desa dari APBN digunakan untuk pembangunan di tingkat desa.
Dampak Kebijakan Pemerintah di Daerah: Proyek pembangunan apa yang sedang berlangsung di daerah peserta didik yang didanai APBD?
Isu Utang Negara: Bagaimana utang negara terkait dengan APBN dan dampaknya.

E.    KERANGKA PEMBELAJARAN
PRAKTIK PEDAGOGIK
Eksplorasi Lapangan (Virtual/Simulasi): Mengajak peserta didik menjelajahi situs web resmi Kemenkeu, BPKD, atau LKPP untuk mencari data dan informasi terkait APBN/APBD. Bisa juga simulasi rapat pembahasan anggaran kelas.
Wawancara (Opsional/Virtual): Peserta didik dapat mencari informasi tambahan atau melakukan wawancara singkat (jika memungkinkan dan relevan) dengan pejabat keuangan daerah (BPKD), atau pelaku usaha yang terdampak kebijakan fiskal.
Diskusi Kelompok: Pembentukan kelompok kecil untuk membahas konsep, menganalisis data, merancang proyek, dan mempresentasikan hasil.
Presentasi Proyek: Peserta didik akan mempresentasikan hasil analisis data APBN/APBD.
MITRA PEMBELAJARAN:
Lingkungan Sekolah: Guru mata pelajaran lain (PPKn, Matematika), guru BK (untuk isu karir di bidang keuangan publik).
Lingkungan Luar Sekolah: Kantor Kementerian Keuangan (via website), Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) setempat (via website/infografis), para ahli ekonomi (via artikel/video), orang tua yang bekerja di sektor keuangan atau pemerintahan.
Masyarakat: Data publik dari lembaga statistik (BPS) dan lembaga pengawas keuangan (BPK).
LINGKUNGAN BELAJAR:
Ruang Fisik: Kelas yang kondusif untuk diskusi, kerja kelompok, dan presentasi.
Ruang Virtual: Pemanfaatan platform Google Classroom sebagai pusat informasi, forum diskusi, pengumpulan tugas, dan sumber belajar tambahan.
PEMANFAATAN DIGITAL:
Perpustakaan Digital: Akses ke e-book, jurnal ilmiah, artikel berita ekonomi, dan video pembelajaran terkait APBN/APBD.
Forum Diskusi Daring: Diskusi aktif di Google Classroom atau platform lain untuk berbagi pemahaman, menanggapi isu-isu terkini, dan menjawab pertanyaan.
Penilaian Daring: Penggunaan Google Forms untuk kuesioner, tes diagnostik, dan tes formatif.
Gamifikasi Pembelajaran: Penggunaan Kahoot! atau Mentimeter untuk kuis interaktif, polling pendapat, atau brainstorming ide.
Situs Web Resmi: Kemenkeu.go.id, BPKD.go.id, BPS.go.id untuk data dan laporan keuangan.
Infografis/Visualisasi Data: Mencari dan menganalisis infografis APBN/APBD yang sering dirilis oleh media atau lembaga pemerintah.

F.    LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASIV
KEGIATAN PENDAHULUAN (BERKESADARAN, BERMAKNA, MENGGEMBIRAKAN)
Pembukaan & Apresiasi (Joyful Learning): Guru menyapa peserta didik dengan antusias. Mengajak peserta didik melakukan mindfulness singkat (misalnya, fokus pada napas selama 1 menit) untuk menenangkan diri dan hadir sepenuhnya.
Apersepsi (Meaningful Learning): Guru mengajukan pertanyaan pemantik yang relevan: "Mengapa pemerintah butuh uang? Dari mana uang itu berasal? Untuk apa saja uang itu digunakan?" Menayangkan berita atau video singkat tentang pembangunan infrastruktur atau program sosial yang didanai pemerintah.
Pre-test/Asesmen Awal (Mindful Learning): Mengadakan kuesioner singkat atau tes diagnostik (misalnya, melalui Google Forms atau Mentimeter) untuk mengidentifikasi pengetahuan awal peserta didik tentang keuangan negara dan isu-isu terkait. Mengelompokkan mereka berdasarkan kesiapan.
Penyampaian Tujuan (Meaningful Learning): Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, mengaitkannya dengan peran penting APBN/APBD dalam kehidupan sehari-hari dan pembangunan negara.
Kesepakatan Kelas (Mindful Learning): Bersama peserta didik membuat kesepakatan belajar yang mendukung suasana kelas yang positif dan interaktif.

KEGIATAN INTI (BERMAKNA, MENGGEMBIRAKAN)
Eksplorasi Konsep (Understanding - Bermakna):
Diferensiasi Konten: Guru menyediakan berbagai sumber belajar: buku teks (Buku Siswa Ekonomi Kelas XII), video penjelasan, artikel berita ekonomi, infografis data APBN/APBD, atau situs web resmi pemerintah. Peserta didik dapat memilih sumber yang paling sesuai dengan gaya belajar mereka.
Studi Kasus Kontekstual: Guru memberikan contoh kasus atau masalah terkait APBN/APBD (misalnya, "Bagaimana dampak kenaikan harga minyak dunia terhadap APBN?", "Mengapa alokasi dana pendidikan selalu menjadi prioritas?"). Peserta didik diajak untuk menganalisis dan berdiskusi.
Diskusi Kelompok Kecil: Peserta didik dibagi dalam kelompok (berdasarkan hasil asesmen awal, bisa homogen atau heterogen) untuk mendiskusikan konsep-konsep kunci, saling menjelaskan, dan mengajukan pertanyaan. Guru berkeliling memberikan bimbingan dan fasilitasi.
Penerapan Konsep (Applying - Mengaplikasi):
Analisis Data: Guru memberikan data APBN/APBD tahun tertentu (bisa disederhanakan) dan meminta peserta didik untuk menganalisis komposisi penerimaan dan belanja, menghitung defisit/surplus, dan memprediksi dampaknya.
Proyek Mini (Analisis APBN/APBD): Peserta didik dalam kelompok mencari data APBN/APBD (nasional atau daerah) dari sumber resmi, membuat grafik/tabel ringkasan, menganalisis tren, dan memberikan rekomendasi sederhana. (Proyek ini akan menjadi fokus pada pertemuan 5 & 6). Guru menyediakan panduan dan kriteria penilaian.
Diferensiasi Proses: Guru memberikan pilihan kepada peserta didik bagaimana mereka ingin mendemonstrasikan pemahaman mereka, misalnya:
Menyelesaikan soal perhitungan defisit/surplus.
Membuat infografis visualisasi APBN/APBD.
Menulis esai singkat tentang pengaruh kebijakan fiskal.
Membuat poster interaktif tentang pentingnya partisipasi warga dalam pengawasan anggaran.
Refleksi & Koneksi (Reflecting - Berkesadaran, Bermakna):
Jurnal Belajar (Mindful Learning): Setiap peserta didik menuliskan refleksi singkat di jurnal belajar mereka tentang apa yang telah mereka pelajari, kesulitan yang dihadapi, dan bagaimana mereka mengatasi kesulitan tersebut.
Diskusi Kelas: Guru memfasilitasi diskusi kelas untuk berbagi temuan dari analisis data, meninjau kembali konsep yang sulit, dan mengaitkan materi dengan isu-isu ekonomi terkini.
Umpan Balik Teman Sebaya (Peer Feedback): Peserta didik saling memberikan masukan konstruktif atas hasil diskusi atau presentasi kelompok.

KEGIATAN PENUTUP (UMPAN BALIK KONSTRUKTIF, MENYIMPULKAN, PERENCANAAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA)
Reviu dan Konfirmasi (Umpan Balik Konstruktif): Guru bersama peserta didik mereviu kembali poin-poin penting yang telah dipelajari. Guru memberikan penguatan dan meluruskan miskonsepsi yang mungkin terjadi.
Asesmen Formatif (Umpan Balik Konstruktif): Guru memberikan kuis singkat (misalnya, 3-5 pertanyaan di Kahoot! atau Mentimeter) untuk menguji pemahaman akhir pada hari itu. Hasil kuis menjadi umpan balik langsung.
Penyimpulan (Menyimpulkan Pembelajaran): Peserta didik secara individu atau kelompok menyimpulkan poin-poin penting pembelajaran hari itu. Guru merangkum dan memberikan kesimpulan akhir.
Tindak Lanjut & Tantangan (Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya): Guru memberikan tugas mandiri atau proyek lanjutan (misalnya, mencari berita terbaru tentang APBN/APBD, membuat studi kasus tentang dampak suatu kebijakan fiskal). Memberi gambaran singkat tentang materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
Refleksi Akhir & Motivasi (Berkesadaran, Bermakna, Menggembirakan): Guru mengakhiri pembelajaran dengan pesan positif, mengingatkan peserta didik tentang pentingnya peran mereka sebagai warga negara yang sadar ekonomi.

G.    ASESMEN PEMBELAJARAN
1. ASESMEN AWAL PEMBELAJARAN (DIAGNOSTIK)
Observasi: Guru mengamati partisipasi peserta didik dalam diskusi awal dan respons terhadap pertanyaan pemantik.
Kuesioner: Menggunakan Google Forms atau Mentimeter dengan pertanyaan-pertanyaan singkat tentang pengetahuan dasar ekonomi (misalnya, "Apa itu pajak?", "Siapa yang mengelola keuangan negara?").
Contoh Soal Kuesioner:
Apa yang kamu pahami tentang "negara butuh uang"?
Sebutkan dua contoh sumber pendapatan negara yang kamu ketahui!
Mengapa pemerintah perlu membuat anggaran (APBN/APBD)?
Menurutmu, apa dampak jika pemerintah tidak memiliki anggaran yang jelas?
Apa perbedaan antara pendapatan dan belanja pemerintah?
Tes Diagnostik Singkat: 5 soal pilihan ganda sederhana untuk mengukur pemahaman konsep pra-syarat.
Contoh Soal Tes Diagnostik:
Pemerintah perlu mengeluarkan uang untuk membangun jalan, sekolah, dan rumah sakit. Hal ini termasuk dalam fungsi APBN sebagai fungsi .... a. Alokasi b. Distribusi c. Stabilisasi d. Perencanaan e. Pengawasan
Sumber penerimaan negara yang paling besar adalah .... a. Pinjaman luar negeri b. Bantuan hibah c. Pajak d. Retribusi e. Keuntungan BUMN
Dokumen perencanaan keuangan tahunan pemerintah pusat Indonesia disebut .... a. APBD b. APBN c. RAPBN d. PNBP e. DIPA
Jika penerimaan negara lebih kecil dari pengeluaran, maka terjadi .... a. Surplus b. Defisit c. Seimbang d. Inflasi e. Resesi
Salah satu tujuan utama penyusunan APBN adalah untuk .... a. Menciptakan keuntungan bagi pemerintah b. Meningkatkan kemakmuran rakyat c. Menurunkan tingkat pengangguran secara drastis d. Menaikkan harga-harga barang e. Memperkaya pejabat negara
2. ASESMEN PROSES PEMBELAJARAN (FORMATIF)
Tugas Harian: Penyelesaian soal-soal latihan dari buku siswa atau lembar kerja (misalnya, mengidentifikasi komponen APBN/APBD, menghitung persentase belanja).
Diskusi Kelompok: Penilaian keaktifan, kontribusi ide, dan kemampuan berkolaborasi dalam kelompok saat menganalisis data atau membahas isu-isu ekonomi.
Presentasi Kelompok (Mini): Saat membahas sub-bab, kelompok dapat ditunjuk untuk mempresentasikan ringkasan materi atau hasil analisis data sederhana.
Observasi Guru: Guru mengamati partisipasi aktif, pemahaman, dan keterampilan peserta didik selama proses pembelajaran, terutama saat berargumen atau menanggapi pertanyaan.
Contoh Soal Proses (Dapat diberikan sebagai kuis singkat atau tugas individu setelah setiap sub-bab):
Jelaskan tiga fungsi utama APBN dan berikan contoh konkret untuk setiap fungsi!
Data APBN tahun 2024 menunjukkan penerimaan negara Rp2.800 triliun dan belanja negara Rp3.100 triliun. Hitunglah defisit/surplus APBN tersebut dan jelaskan artinya!
Sebutkan tiga sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan tiga contoh belanja daerah yang paling sering kamu lihat di kotamu!
Bagaimana tahapan penyusunan APBN dimulai dari RAPBN hingga disahkan? Jelaskan secara singkat!
Analisislah salah satu dampak APBN terhadap perekonomian Indonesia (pilih salah satu: pertumbuhan ekonomi, inflasi, atau pengangguran) dan berikan contohnya!
3. ASESMEN AKHIR PEMBELAJARAN (SUMATIF)
Jurnal Reflektif: Peserta didik menuliskan jurnal reflektif tentang seluruh proses pembelajaran APBN dan APBD, mulai dari pemahaman awal hingga konsep-konsep yang dikuasai, tantangan yang dihadapi, dan relevansi materi dengan peran mereka sebagai warga negara.
Tes Tertulis: Tes tertulis komprehensif yang mencakup seluruh materi Bab 3 APBN dan APBD (pilihan ganda, esai, dan soal perhitungan/analisis data).
Contoh Soal Tes Tertulis:
Jelaskan secara rinci perbedaan mendasar antara APBN dan APBD, baik dari sisi ruang lingkup, sumber pendapatan, maupun jenis belanjanya!
Jika pemerintah memutuskan untuk menaikkan tarif PPN (Pajak Pertambahan Nilai) dari 11 persen menjadi 12 % , analisislah dampak kebijakan tersebut terhadap penerimaan negara, daya beli masyarakat, dan inflasi!
Diketahui data APBD suatu provinsi sebagai berikut:
Pendapatan Asli Daerah (PAD): Rp 15 triliun
Dana Transfer dari Pemerintah Pusat: Rp 25 triliun
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah: Rp 2 triliun
Belanja Pegawai: Rp 10 triliun
Belanja Barang dan Jasa: Rp 8 triliun
Belanja Modal: Rp 18 triliun
Belanja Hibah dan Bantuan Sosial: Rp 4 triliun Hitunglah: a. Total Pendapatan Daerah b. Total Belanja Daerah c. Defisit/Surplus APBD provinsi tersebut d. Berikan rekomendasi kebijakan jika terjadi defisit/surplus yang signifikan!
Mengapa partisipasi masyarakat dalam pengawasan dan pembahasan APBN/APBD sangat penting untuk mewujudkan tata kelola keuangan negara yang transparan dan akuntabel?
Sebagai seorang siswa, bagaimana kamu dapat berkontribusi dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan APBN/APBD di Indonesia? Berikan contoh tindakan konkret!
Tugas Akhir/Proyek: Presentasi hasil proyek analisis data APBN/APBD. Penilaian meliputi kualitas data yang dikumpulkan, ketepatan analisis, argumen yang disampaikan, visualisasi data, dan kemampuan menjawab pertanyaan.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved