Modul Ajar

Contoh Modul Ajar Deep Learning Kimia di Kelas 11 SMA/MA Bab VII Kesetimbangan Kimia Semester 1

Stoikiometri: Konsep mol, massa molar, reaksi pembatas, dan perhitungan kuantitatif dalam reaksi kimia.

Freepik
MODUL AJAR KIMIA - Ilustrasi belajar. Contoh Modul Ajar Deep Learning Kimia di Kelas 11 SMA/MA Bab VII Kesetimbangan Kimia Semester 1 

D.    TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Produksi amonia (Proses Haber-Bosch) untuk pupuk.
Produksi asam sulfat (Proses Kontak) untuk industri.
Pembentukan gua kapur (stalaktit dan stalagmit).
Keseimbangan pH dalam darah dan tubuh manusia.
Reaksi dalam baterai isi ulang.
Pembentukan karang gigi.

E.    KERANGKA PEMBELAJARAN
PRAKTIK PEDAGOGIK:
Metode Pembelajaran Berbasis Proyek: Peserta didik akan melakukan proyek investigasi (misalnya: merancang eksperimen sederhana tentang pergeseran kesetimbangan, membuat presentasi kasus industri, atau mengembangkan model visual tentang kesetimbangan dinamis).
Diskusi Kelompok: Mendorong eksplorasi ide, analisis kasus, dan berbagi pengetahuan antar peserta didik tentang konsep-konsep kesetimbangan kimia.
Eksplorasi Lapangan (opsional/simulasi): Jika memungkinkan, kunjungan ke laboratorium penelitian atau industri (dengan izin) yang relevan dengan aplikasi kesetimbangan. Atau, simulasi proses industri/eksperimen melalui video atau aplikasi interaktif.
Wawancara (terstruktur/tidak terstruktur): Peserta didik mewawancarai ahli atau praktisi (misalnya: dosen kimia, insinyur kimia, ahli lingkungan) mengenai penerapan kesetimbangan kimia di bidang mereka.
Presentasi: Peserta didik mempresentasikan hasil proyek, eksperimen, atau diskusi kelompok mereka.
MITRA PEMBELAJARAN:
Lingkungan Sekolah: Laboratorium kimia, guru mata pelajaran lain (misalnya Biologi untuk keseimbangan dalam tubuh, Fisika untuk suhu/tekanan).
Lingkungan Luar Sekolah: Lembaga penelitian kimia, industri kimia (jika ada kunjungan industri), atau praktisi yang relevan (misalnya apoteker, ahli lingkungan).
Masyarakat: Warga masyarakat yang memahami aplikasi kimia dalam kehidupan sehari-hari (misalnya penggunaan pembersih, efek polusi).
LINGKUNGAN BELAJAR:
Ruang Fisik: Kelas yang dapat diatur untuk kerja kelompok dan demonstrasi/eksperimen. Laboratorium kimia dengan peralatan dasar untuk eksperimen kesetimbangan (misalnya: tabung reaksi, larutan indikator, larutan reaksi, pemanas, es).
Ruang Virtual: Google Classroom untuk penugasan, pengumpulan materi, forum diskusi daring; simulasi interaktif (misalnya: PhET Interactive Simulations "Reversible Reactions", "Balancing Chemical Equations") untuk visualisasi konsep kesetimbangan; platform video conference (Zoom/Google Meet) untuk sesi diskusi atau presentasi daring.
Budaya Belajar: Mendorong budaya kolaboratif (saling membantu dalam eksperimen dan analisis), partisipasi aktif (setiap siswa berani bertanya dan berpendapat), dan rasa ingin tahu yang tinggi (mencoba memahami fenomena sehari-hari dengan prinsip kimia) untuk mendukung pembelajaran mendalam.
PEMANFAATAN DIGITAL:
Perpustakaan Digital: Mengakses jurnal ilmiah, artikel, atau buku elektronik tentang kesetimbangan kimia dan aplikasinya.
Forum Diskusi Daring: Diskusi asinkron di Google Classroom untuk berbagi temuan, bertanya, dan memberikan umpan balik tentang hasil eksperimen atau riset.
Penilaian Daring: Menggunakan Google Forms untuk kuesioner asesmen awal atau tes diagnostik.
Kahoot/Mentimeter: Untuk kuis interaktif atau survei cepat sebagai bagian dari kegiatan pendahuluan atau refleksi (Joyful Learning).

F.    LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
PERTEMUAN 1: PENGENALAN KESETIMBANGAN KIMIA DAN KONSTANTA KESETIMBANGAN (KC) (2 JP)
A. KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)
Mindful Learning: Guru menyapa peserta didik, mengajak melakukan teknik pernapasan dalam singkat untuk menenangkan pikiran dan memusatkan perhatian.
Joyful Learning: Guru menampilkan video atau melakukan demonstrasi sederhana reaksi reversibel (misal: reaksi antara FeCl3 dan KSCN yang menghasilkan warna merah darah, lalu ditambahkan reaktan/produk lain untuk melihat perubahan warna). Guru bertanya: "Mengapa warna ini berubah?", "Apakah reaksi ini berhenti?". Gunakan Mentimeter untuk word cloud tentang 'reaksi berhenti' atau 'seimbang'.
Meaningful Learning: Guru mengaitkan fenomena tersebut dengan konsep kesetimbangan dinamis, menjelaskan bahwa reaksi tidak berhenti melainkan mencapai keadaan setimbang.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.

KEGIATAN INTI (60 MENIT)
Memahami (Meaningful Learning):
Guru menjelaskan konsep reaksi reversibel, kesetimbangan dinamis, dan karakteristiknya.
Peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil (diferensiasi berdasarkan kesiapan/gaya belajar: kelompok visual diberi banyak diagram dan grafik konsentrasi vs waktu, kelompok kinestetik diberi kesempatan melakukan demonstrasi sederhana, kelompok auditori diberi penjelasan lisan yang lebih detail).
Setiap kelompok diberikan studi kasus reaksi reversibel dan diminta untuk mengidentifikasi pereaksi, produk, dan menuliskan persamaan kesetimbangan (Kc).
Mengaplikasi (Joyful Learning, Bermakna):
Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk menyelesaikan soal-soal latihan terkait penulisan persamaan Kc dan perhitungan nilai Kc dari data konsentrasi setimbang. Guru menyediakan soal dengan tingkat kesulitan bervariasi.
Guru berkeliling, membimbing, dan memfasilitasi diskusi. Memberikan analogi (misal: perpindahan orang di eskalator) untuk memperdalam pemahaman kesetimbangan dinamis.
Merefleksi (Berkesadaran, Bermakna):
Setiap kelompok secara singkat menyampaikan satu temuan menarik atau satu pertanyaan yang masih ingin mereka ketahui tentang konsep kesetimbangan.
Guru memfasilitasi diskusi kelas, mengklarifikasi miskonsepsi, dan memperdalam pemahaman konsep dasar Kc.

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)
Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan pujian atas partisipasi dan upaya memahami konsep yang kompleks. Memberikan umpan balik spesifik terhadap cara mereka menuliskan persamaan Kc.
Menyimpulkan Pembelajaran: Peserta didik secara bergiliran diminta menyebutkan satu konsep penting yang mereka pahami hari ini. Guru merangkum poin-poin penting.
Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru memberikan pengantar singkat untuk konstanta kesetimbangan tekanan (Kp) dan menugaskan peserta didik untuk mencari contoh reaksi gas dalam kesetimbangan.

PERTEMUAN 2: KONSTANTA KESETIMBANGAN TEKANAN (KP) DAN HUBUNGAN KC-KP (2 JP)
A. KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)
Mindful Learning: Guru memulai dengan aktivitas "Coba Rasakan" singkat, meminta siswa merasakan tekanan udara di sekitar mereka dan memikirkan apakah udara yang mereka hirup selalu sama komposisinya.
Meaningful Learning: Guru mengulas kembali konsep tekanan parsial gas dan mengaitkannya dengan konsentrasi.
Joyful Learning: Guru menampilkan video atau gambar tentang proses industri yang melibatkan gas (misal: pabrik amonia) dan bertanya "Bagaimana ahli kimia bisa tahu berapa banyak produk yang akan terbentuk?". Gunakan Kahoot dengan pertanyaan singkat tentang konsep tekanan parsial.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.

KEGIATAN INTI (60 MENIT)
Memahami (Meaningful Learning, Berkesadaran):
Guru menjelaskan konsep konstanta kesetimbangan tekanan (Kp) dan bagaimana menurunkannya dari tekanan parsial.
Peserta didik dibagi ke dalam kelompok dan diberikan data tekanan parsial gas pada keadaan setimbang. Mereka ditugaskan untuk menghitung nilai Kp.
Guru juga menjelaskan hubungan antara Kc dan Kp dengan penurunan rumus. (Diferensiasi proses: beberapa kelompok diberi penurunan rumus secara lengkap, beberapa diberi rumus jadi dan fokus pada aplikasinya).
Mengaplikasi (Bermakna, Menggembirakan):
Kelompok menganalisis data dan menyelesaikan soal-soal perhitungan Kp, serta menggunakan hubungan Kc-Kp untuk mengkonversi nilai satu sama lain.
Guru memfasilitasi setiap kelompok, membantu dalam perhitungan dan interpretasi data.
Merefleksi (Berkesadaran, Bermakna):
Setiap kelompok mempresentasikan temuan dan analisis mereka, termasuk cara mereka menggunakan hubungan Kc-Kp.
Diskusi kelas setelah setiap presentasi, dengan pertanyaan seperti: "Kapan kita menggunakan Kc dan kapan Kp?", "Apakah nilai Kc dan Kp selalu sama?".

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)
Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan apresiasi terhadap kolaborasi dan analisis data yang ditunjukkan. Memberikan masukan spesifik tentang akurasi perhitungan Kp dan pemahaman hubungan Kc-Kp.
Menyimpulkan Pembelajaran: Peserta didik diajak untuk membuat satu kalimat rangkuman mengenai pentingnya Kp untuk reaksi gas dan hubungannya dengan Kc.
Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru memberikan pengantar singkat tentang prinsip Le Chatelier dan menugaskan peserta didik untuk mencari informasi awal tentang faktor-faktor yang dapat menggeser kesetimbangan.

PERTEMUAN 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERGESERAN KESETIMBANGAN (PRINSIP LE CHATELIER) (2 JP)
KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)
Mindful Learning: Guru mengajak peserta didik untuk mengamati perubahan di sekitar mereka (misal: antrean yang bertambah/berkurang, air di gelas yang ditambahkan es). Menanyakan "Apa yang terjadi saat ada gangguan pada sistem yang seimbang?".
Meaningful Learning: Guru mengulas kembali konsep kesetimbangan dinamis. Lalu, menanyakan "Bagaimana jika kita 'mengganggu' kesetimbangan itu?".
Joyful Learning: Guru menampilkan video atau gambar tentang demonstrasi pergeseran kesetimbangan (misal: reaksi CoCl4^2- dengan perubahan suhu, atau reaksi yang diberi perubahan konsentrasi dan warnanya berubah). Guru bertanya "Mengapa warnanya berubah?". Gunakan Kahoot/Mentimeter untuk pre-test singkat tentang faktor-faktor yang mungkin memengaruhi reaksi.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.

KEGIATAN INTI (60 MENIT)
Memahami (Meaningful Learning, Berkesadaran):
Guru menjelaskan prinsip Le Chatelier dan faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran kesetimbangan (konsentrasi, suhu, tekanan/volume, katalis).
Peserta didik dibagi menjadi kelompok proyek dan diberikan skenario eksperimen sederhana (misal: reaksi kesetimbangan ion Fe3+ dan SCN- dengan penambahan FeCl3, KSCN, NaOH, pemanasan, atau pendinginan). (Diferensiasi produk: beberapa kelompok melakukan eksperimen langsung, beberapa menganalisis video eksperimen virtual, beberapa merancang prosedur eksperimen).
Setiap kelompok mengamati perubahan yang terjadi dan mencatat data.
Mengaplikasi (Bermakna, Menggembirakan):
Kelompok menganalisis data hasil eksperimen/observasi dan memprediksi arah pergeseran kesetimbangan menggunakan prinsip Le Chatelier.
Mereka membuat presentasi singkat atau laporan berisi hasil observasi, prediksi, dan penjelasan berdasarkan prinsip Le Chatelier.
Guru memfasilitasi setiap kelompok, membantu dalam interpretasi hasil dan pemahaman prinsip.
Merefleksi (Berkesadaran, Bermakna):
Setiap kelompok mempresentasikan hasil proyek eksperimen mereka.
Diskusi kelas setelah setiap presentasi, dengan pertanyaan seperti: "Apakah katalis menggeser kesetimbangan?", "Bagaimana kita bisa memaksimalkan hasil produk dalam suatu reaksi?".

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)
Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan umpan balik terhadap kemampuan mengamati, menganalisis, dan memprediksi pergeseran kesetimbangan. Menekankan pemahaman konsep, bukan hanya menghafal.
Menyimpulkan Pembelajaran: Peserta didik diajak untuk menyimpulkan prinsip Le Chatelier dengan kata-kata mereka sendiri.
Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru menugaskan peserta didik untuk memulai riset proyek tentang aplikasi kesetimbangan kimia dalam industri atau kehidupan sehari-hari.

PERTEMUAN 4: APLIKASI KESETIMBANGAN KIMIA DALAM INDUSTRI DAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI (2 JP)
KEGIATAN PENDAHULUAN (15 MENIT)
Mindful Learning: Guru mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi singkat tentang bagaimana konsep kesetimbangan dapat diterapkan dalam situasi sehari-hari yang membutuhkan 'keseimbangan'.
Meaningful Learning: Guru menampilkan berita atau artikel singkat tentang produksi industri (misal: pupuk, asam sulfat) atau fenomena alam (misal: pembentukan gua). Menanyakan "Bagaimana para ilmuwan dan insinyur memanfaatkan prinsip kesetimbangan kimia dalam proses ini?".
Joyful Learning: Guru memutarkan video singkat tentang animasi proses Haber-Bosch atau pembentukan stalaktit/stalagmit dan bertanya "Menurut kalian, faktor apa yang paling penting untuk mengoptimalkan proses ini?".
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.

KEGIATAN INTI (60 MENIT)
Memahami (Meaningful Learning, Berkesadaran):
Peserta didik bekerja dalam kelompok proyek (diferensiasi produk: beberapa membuat infografis, beberapa video pendek, beberapa presentasi interaktif).
Mereka mengumpulkan informasi tentang aplikasi kesetimbangan kimia (misal: proses Haber-Bosch, proses kontak, kesetimbangan dalam air laut, reaksi dalam aki).
Guru membimbing riset dan membantu peserta didik mengidentifikasi sumber informasi yang kredibel.
Mengaplikasi (Bermakna, Menggembirakan):
Setiap kelompok membuat produk proyek mereka yang menjelaskan prinsip kerja, optimasi proses berdasarkan kesetimbangan, serta dampak terhadap efisiensi dan lingkungan.
Guru memfasilitasi proses pembuatan proyek, memberikan bimbingan teknis dan konseptual.
Merefleksi (Berkesadaran, Bermakna):
Setiap kelompok mempresentasikan produk proyek mereka.
Diskusi kelas setelah presentasi, dengan pertanyaan seperti: "Bagaimana optimasi suatu reaksi dapat meminimalkan limbah?", "Apa peran kimia dalam keberlanjutan lingkungan?".

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)
Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan umpan balik menyeluruh terhadap proyek yang telah diselesaikan, menyoroti kreativitas, kedalaman analisis, dan kemampuan komunikasi.
Menyimpulkan Pembelajaran: Peserta didik menuliskan satu kalimat yang merangkum pentingnya kesetimbangan kimia dalam sains dan teknologi. Guru merangkum keseluruhan pembelajaran Bab VII.
Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Peserta didik diajak untuk memberikan masukan tentang topik apa yang ingin mereka pelajari lebih lanjut dalam Kimia atau metode pembelajaran yang efektif untuk mereka.

G.    ASESMEN PEMBELAJARAN
ASESMEN AWAL PEMBELAJARAN (SEBELUM PERTEMUAN 1)
Observasi: Mengamati partisipasi siswa dalam diskusi awal atau pertanyaan pemicu.
Kuesioner/Tes Diagnostik (Google Forms):
Apa yang kamu ketahui tentang reaksi kimia? Apakah semua reaksi selalu berakhir saat salah satu zat habis?
Berikan contoh perubahan yang bisa bolak-balik di sekitar kamu (misal: es mencair lalu membeku kembali).
Menurutmu, faktor apa saja yang bisa membuat suatu reaksi menjadi lebih cepat atau lebih lambat?
Bagaimana perasaanmu saat belajar Kimia yang melibatkan perhitungan?
Apa yang ingin kamu ketahui tentang bagaimana pabrik-pabrik membuat produk kimia?

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved