Modul Ajar

Contoh Modul Ajar Deep Learning Kimia di Kelas 11 SMA/MA Bab VII Kesetimbangan Kimia Semester 1

Stoikiometri: Konsep mol, massa molar, reaksi pembatas, dan perhitungan kuantitatif dalam reaksi kimia.

Freepik
MODUL AJAR KIMIA - Ilustrasi belajar. Contoh Modul Ajar Deep Learning Kimia di Kelas 11 SMA/MA Bab VII Kesetimbangan Kimia Semester 1 

SRIPOKU.COM - Berikut ini disajikan referensi Modul Ajar Deep Learning IPA Kimia di Kelas 11 SMA yang merupakan kurikulum terbaru.

Berdasarkan buku teks pelajaran IPA Kimia di Kelas 11 Semester 1 dan Semester 2 Kurikulum Merdeka terdapat 7 Bab materi yang nantinya akan di pelajari, diantaranya yaitu sebagai berikut:

Modul ajar Deep Learning IPA Kimia kelas 11 SMA Materi Bab VII Kesetimbangan Kimia ini dapat menjadi contoh modul ajar bagi para guru.

Untuk itu, simak contoh IPA Kimia kelas 11 SMA yang akan Sripoku.com jabarkan.

Baca juga: Contoh Modul Ajar Deep Learning Kimia di Kelas 11 SMA/MA Bab VI Kinetika Kimia Semester 1

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : IPA (KIMIA)
BAB: VII KESETIMBANGAN KIMIA

A.    IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah    :    .....................................................................................
Nama Penyusun    :    .....................................................................................
Mata Pelajaran    :    IPA (Kimia)
Kelas / Fase /Semester    :     XI/ F / Ganjil
Alokasi Waktu     :    8 JP (4 Pertemuan @ 2 JP)
Tahun Pelajaran    :    20.. / 20..

B.    IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK

Peserta didik diharapkan sudah memiliki pemahaman dasar tentang:
Stoikiometri: Konsep mol, massa molar, reaksi pembatas, dan perhitungan kuantitatif dalam reaksi kimia.
Laju Reaksi: Pengertian laju reaksi, faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi (konsentrasi, suhu, luas permukaan, katalis), dan persamaan laju reaksi.
Reaksi Kimia: Konsep pereaksi dan hasil reaksi, serta penulisan persamaan reaksi setara.
Sifat Materi: Wujud zat (padat, cair, gas, larutan) dan pengaruhnya terhadap interaksi antarpartikel.
Keterampilan yang sudah dimiliki meliputi:
Menganalisis data dalam bentuk tabel atau grafik.
Melakukan perhitungan matematis dasar (operasi aljabar).
Menuliskan persamaan reaksi kimia.
Pemahaman awal peserta didik mungkin masih berupa intuisi bahwa reaksi akan terus berlangsung hingga salah satu reaktan habis. Konsep reaksi reversibel atau keadaan setimbang mungkin masih asing.

C.    KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN

Materi "Kesetimbangan Kimia" termasuk dalam jenis pengetahuan konseptual, prosedural, dan sedikit metakognitif. Konsep dasarnya (reaksi reversibel, keadaan setimbang) memerlukan pemahaman yang mendalam, berbeda dengan reaksi yang langsung habis. Materi ini memiliki relevansi tinggi dengan kehidupan nyata, seperti proses industri (pembuatan amonia, asam sulfat), fenomena alam (pembentukan gua kapur), hingga proses biologis (keseimbangan pH darah). Tingkat kesulitan materi ini tergolong sedang hingga tinggi karena melibatkan konsep abstrak (keadaan dinamis setimbang), perhitungan matematis untuk menentukan konstanta kesetimbangan dan pergeseran kesetimbangan, serta penerapan prinsip Le Chatelier. Struktur materi disusun secara logis, dimulai dari pengenalan reaksi reversibel dan kesetimbangan, dilanjutkan dengan konstanta kesetimbangan (Kc dan Kp), lalu faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran kesetimbangan, dan diakhiri dengan aplikasi dalam industri dan kehidupan. Integrasi nilai dan karakter dapat dilakukan melalui pemahaman tentang efisiensi proses industri dan dampaknya terhadap lingkungan, serta pentingnya berpikir sistematis dalam menganalisis fenomena.

D.    DIMENSI PROFIL LULUSAN PEMBELAJARAN
Berdasarkan tujuan pembelajaran, dimensi profil lulusan yang akan dicapai adalah:
Penalaran Kritis: Peserta didik akan mampu menganalisis konsep kesetimbangan dinamis, memprediksi arah pergeseran kesetimbangan, dan mengevaluasi faktor-faktor yang memengaruhi kesetimbangan.
Kreativitas: Peserta didik akan mampu merancang eksperimen sederhana atau presentasi kreatif untuk menjelaskan konsep kesetimbangan dan aplikasinya.
Kolaborasi: Peserta didik akan bekerja sama dalam kelompok untuk melakukan eksperimen, menganalisis data, dan menyusun laporan.
Kemandirian: Peserta didik akan secara mandiri mencari informasi, melakukan perhitungan, dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
Komunikasi: Peserta didik akan mampu mempresentasikan hasil analisis, menyampaikan gagasan dalam diskusi kelompok, dan menggunakan terminologi ilmiah yang tepat.
Kewargaan: Peserta didik akan memahami aplikasi kesetimbangan kimia dalam industri dan dampaknya terhadap efisiensi produksi dan lingkungan.

DESAIN PEMBELAJARAN

A.    CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) NOMOR : 32 TAHUN 2024
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menganalisis konsep reaksi kesetimbangan dinamis, memprediksi arah pergeseran kesetimbangan berdasarkan faktor-faktor yang memengaruhinya, menghitung nilai konstanta kesetimbangan (Kc dan Kp), serta mengaplikasikan prinsip kesetimbangan kimia untuk menjelaskan fenomena dalam kehidupan sehari-hari dan proses industri.

B.     LINTAS DISIPLIN ILMU YANG RELEVAN
Matematika: Penerapan konsep aljabar (eksponen, logaritma jika relevan) untuk perhitungan konstanta kesetimbangan.
Fisika: Pemahaman tentang suhu dan tekanan sebagai faktor yang memengaruhi sistem.
Teknik/Vokasi: Prinsip dasar optimasi proses industri (misalnya: pabrik amonia, asam sulfat).
Biologi: Keseimbangan kimia dalam sistem biologis (misalnya: pH darah, metabolisme).
Ekonomi/Lingkungan: Analisis efisiensi produksi dan dampak limbah industri dari perspektif kesetimbangan.

C.     TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1: Pengenalan Kesetimbangan Kimia dan Konstanta Kesetimbangan (Kc)
Melalui demonstrasi reversibel dan diskusi interaktif, peserta didik dapat menjelaskan konsep reaksi reversibel dan kesetimbangan dinamis dengan tepat. (Meaningful Learning, Joyful Learning)
Peserta didik mampu menuliskan persamaan konstanta kesetimbangan konsentrasi (Kc) untuk berbagai jenis reaksi dan menghitung nilai Kc dari data konsentrasi setimbang. (Penalaran Kritis, Kemandirian)
Pertemuan 2: Konstanta Kesetimbangan Tekanan (Kp) dan Hubungan Kc-Kp
Dengan menganalisis data parsial gas, peserta didik mampu menuliskan persamaan konstanta kesetimbangan tekanan (Kp) dan menghitung nilai Kp. (Penalaran Kritis)
Peserta didik mampu menurunkan dan menggunakan hubungan antara Kc dan Kp untuk menyelesaikan masalah perhitungan kesetimbangan. (Penalaran Kritis, Kemandirian)
Pertemuan 3: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pergeseran Kesetimbangan (Prinsip Le Chatelier)
Melalui eksperimen sederhana berbasis proyek, peserta didik dapat mengidentifikasi pengaruh perubahan konsentrasi, suhu, tekanan/volume, dan penambahan katalis terhadap arah pergeseran kesetimbangan. (Penalaran Kritis, Kolaborasi)
Peserta didik mampu memprediksi arah pergeseran kesetimbangan berdasarkan prinsip Le Chatelier dan menjelaskan alasannya dengan tepat. (Penalaran Kritis, Komunikasi)
Pertemuan 4: Aplikasi Kesetimbangan Kimia dalam Industri dan Kehidupan Sehari-hari
Melalui riset berbasis proyek, peserta didik dapat menganalisis setidaknya dua contoh aplikasi prinsip kesetimbangan kimia dalam proses industri (misalnya: proses Haber-Bosch, proses kontak) atau fenomena alami (misalnya: pembentukan stalaktit/stalagmit). (Penalaran Kritis, Kreativitas)
Peserta didik mampu mempresentasikan dampak aplikasi kesetimbangan kimia terhadap efisiensi produksi, inovasi teknologi, dan aspek lingkungan. (Komunikasi, Kewargaan)

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved