Modul Ajar

Contoh Modul Ajar Deep Learning Kimia di Kelas 11 SMA/MA Bab VI Kinetika Kimia Semester 1

Peserta didik kelas XI diasumsikan telah memiliki pengetahuan dasar tentang konsep reaksi kimia, persamaan reaksi, stoikiometri,

Freepik
MODUL AJAR KIMIA - Ilustrasi belajar. Contoh Modul Ajar Deep Learning Kimia di Kelas 11 SMA/MA Bab VI Kinetika Kimia Semester 1 

SRIPOKU.COM - Berikut ini disajikan referensi Modul Ajar Deep Learning IPA Kimia di Kelas 11 SMA yang merupakan kurikulum terbaru.

Berdasarkan buku teks pelajaran IPA Kimia di Kelas 11 Semester 1 dan Semester 2 Kurikulum Merdeka terdapat 7 Bab materi yang nantinya akan di pelajari, diantaranya yaitu sebagai berikut:

Modul ajar Deep Learning IPA Kimia kelas 11 SMA Materi Bab VI Kinetika Kimia ini dapat menjadi contoh modul ajar bagi para guru.

Untuk itu, simak contoh IPA Kimia kelas 11 SMA yang akan Sripoku.com jabarkan.

Baca juga: Contoh Modul Ajar Deep Learning Kimia di Kelas 11 SMA/MA Bab V Termokimia Semester 1

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : IPA (KIMIA)
BAB VI: KINETIKA KIMIA

A.    IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah    :    .....................................................................................
Nama Penyusun    :    .....................................................................................
Mata Pelajaran    :    IPA (Kimia)
Kelas / Fase /Semester    :     XI/ F / Ganjil
Alokasi Waktu     :    8 JP (4 Pertemuan @ 2 JP)
Tahun Pelajaran    :    20.. / 20..

B.    IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Peserta didik kelas XI diasumsikan telah memiliki pengetahuan dasar tentang konsep reaksi kimia, persamaan reaksi, stoikiometri, dan faktor-faktor dasar yang memengaruhi reaksi kimia (misalnya suhu, konsentrasi, luas permukaan) dari jenjang sebelumnya atau materi di kelas X. Mereka diharapkan juga memiliki keterampilan dasar dalam melakukan observasi sederhana dalam percobaan dan mencatat data. Minat terhadap fenomena perubahan materi dalam kehidupan sehari-hari dan cara kerjanya di level molekuler menjadi modal awal yang baik.

C.    KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Materi "Kinetika Kimia" adalah jenis pengetahuan konseptual, prosedural, dan sedikit faktual. Materi ini sangat relevan dengan kehidupan nyata peserta didik karena menjelaskan mengapa beberapa reaksi berlangsung cepat (misalnya pembakaran) dan yang lain lambat (misalnya perkaratan), serta bagaimana kita dapat mengendalikan laju reaksi dalam industri atau kehidupan sehari-hari (misalnya pengawetan makanan, penggunaan katalis). Tingkat kesulitan materi ini bersifat sedang hingga tinggi, memerlukan pemahaman konsep abstrak (teori tumbukan, energi aktivasi), kemampuan menerapkan rumus matematis, dan menganalisis grafik serta data percobaan. Struktur materi bersifat hierarkis, dimulai dari laju reaksi, faktor-faktor yang memengaruhinya, teori tumbukan, hingga orde reaksi dan energi aktivasi. Materi ini juga mengintegrasikan nilai-nilai karakter seperti ketelitian, tanggung jawab (dalam percobaan), dan rasa ingin tahu yang tinggi.

D.    DIMENSI PROFIL LULUSAN PEMBELAJARAN
Berdasarkan tujuan pembelajaran, dimensi profil lulusan yang akan dicapai adalah:
Penalaran Kritis: Peserta didik mampu menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi, menginterpretasikan data percobaan kinetika kimia, dan mengevaluasi grafik hubungan konsentrasi/waktu.
Kreativitas: Peserta didik mampu merancang percobaan sederhana untuk menguji faktor-faktor laju reaksi atau menemukan solusi inovatif untuk mempercepat/memperlambat reaksi.
Kolaborasi: Peserta didik bekerja sama dalam kelompok untuk merencanakan dan melakukan percobaan, mengolah data, dan mendiskusikan hasil.
Kemandirian: Peserta didik mampu mencari informasi, menganalisis, dan menyimpulkan materi secara mandiri dengan bimbingan.
Komunikasi: Peserta didik mampu mengomunikasikan hasil percobaan, perhitungan, dan konsep kinetika kimia secara lisan dan tertulis.

DESAIN PEMBELAJARAN

A.    CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) NOMOR : 32 TAHUN 2024
Pada akhir fase F (kelas XI), peserta didik mampu menganalisis struktur dan sifat senyawa, termasuk makromolekul, melalui penafsiran data dan/atau memprediksi sifat-sifatnya dari struktur dan/atau gugus fungsinya. Peserta didik mampu mengevaluasi dan menerapkan prinsip kinetika, kesetimbangan, dan elektrokimia, serta mampu melakukan penyelidikan kimia berdasarkan metode ilmiah.

B.     LINTAS DISIPLIN ILMU YANG RELEVAN
Matematika: Penggunaan fungsi linear/eksponensial, logaritma, grafik, dan interpretasi data numerik.
Fisika: Konsep energi (energi aktivasi, energi kinetik molekul), termodinamika (perubahan entalpi).
Biologi: Peran enzim sebagai katalis biologis dalam reaksi-reaksi biokimia.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK): Penggunaan perangkat lunak spreadsheet untuk pengolahan data percobaan, simulasi reaksi, dan pembuatan grafik.

C.     TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1: Konsep Laju Reaksi dan Pengukurannya (2 JP)
Peserta didik mampu mendefinisikan laju reaksi dan satuannya dengan tepat.
Peserta didik mampu mengidentifikasi cara pengukuran laju reaksi berdasarkan perubahan konsentrasi reaktan/produk atau sifat fisis lainnya.
Peserta didik mampu menghitung laju reaksi rata-rata berdasarkan data eksperimen yang diberikan.
Pertemuan 2: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi (2 JP)
Peserta didik mampu menjelaskan pengaruh konsentrasi, suhu, luas permukaan, dan katalis terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan.
Peserta didik mampu merancang percobaan sederhana untuk menyelidiki pengaruh salah satu faktor terhadap laju reaksi.
Peserta didik mampu menganalisis data percobaan untuk menyimpulkan hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan laju reaksi.
Pertemuan 3: Persamaan Laju Reaksi dan Orde Reaksi (2 JP)
Peserta didik mampu menuliskan persamaan laju reaksi berdasarkan data eksperimen.
Peserta didik mampu menentukan orde reaksi terhadap masing-masing reaktan dan orde reaksi total dari data percobaan.
Peserta didik mampu menentukan konstanta laju reaksi (k) dari data percobaan.
Pertemuan 4: Teori Tumbukan, Energi Aktivasi, dan Katalis (2 JP)
Peserta didik mampu menjelaskan teori tumbukan sebagai dasar terjadinya reaksi kimia.
Peserta didik mampu menjelaskan konsep energi aktivasi dan peran katalis dalam menurunkan energi aktivasi.
Peserta didik mampu menganalisis grafik energi potensial reaksi untuk memahami energi aktivasi dan peran katalis.

D.    TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Topik pembelajaran akan dikaitkan dengan fenomena sehari-hari yang melibatkan laju reaksi, seperti:
Mengapa makanan basi lebih cepat di tempat panas daripada di kulkas?
Mengapa serbuk obat lebih cepat larut dan bereaksi daripada tablet utuh?
Bagaimana kembang api bisa menghasilkan ledakan yang cepat dan cahaya terang?
Peran katalis dalam industri (misal: konverter katalitik pada kendaraan, produksi amonia).
Proses pengawetan makanan untuk memperlambat reaksi pembusukan.

E.    KERANGKA PEMBELAJARAN
PRAKTIK PEDAGOGIK:
Metode Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning): Peserta didik akan merancang dan melaksanakan percobaan sederhana tentang faktor-faktor laju reaksi, kemudian menyajikan hasilnya.
Diskusi Kelompok: Mendorong kolaborasi dan berbagi ide dalam memahami konsep, menganalisis data, dan menyelesaikan soal.
Eksplorasi Lapangan (atau Observasi Terarah): Mengamati fenomena laju reaksi di lingkungan sekitar (misal: proses pembakaran, pelarutan gula, perkaratan).
Wawancara (opsional/alternatif): Jika memungkinkan, wawancara dengan ahli kimia, teknisi industri, atau pelaku UMKM yang menggunakan prinsip kinetika kimia (misal: produsen makanan olahan, farmasi).
Presentasi: Peserta didik akan mempresentasikan hasil percobaan atau analisis mereka.
MITRA PEMBELAJARAN:
Lingkungan Sekolah: Guru mata pelajaran lain (Matematika, Fisika, Biologi).
Lingkungan Luar Sekolah: Industri makanan/minuman, industri farmasi, laboratorium pengujian (jika memungkinkan kunjungan virtual/nyata).
Masyarakat: Orang tua (untuk berbagi pengalaman tentang pengawetan makanan di rumah, penggunaan deterjen).
LINGKUNGAN BELAJAR:
Ruang Fisik: Laboratorium Kimia (untuk percobaan), ruang kelas yang memungkinkan pengaturan kelompok dan diskusi.
Ruang Virtual: Platform Google Classroom untuk berbagi materi, pengumpulan tugas, dan forum diskusi daring. Akses ke perpustakaan digital (contoh: jurnal kimia, situs web edukasi kimia, simulasi).
Budaya Belajar: Mendorong budaya kolaboratif, partisipasi aktif, dan menumbuhkan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap mekanisme reaksi kimia dan aplikasinya.
PEMANFAATAN DIGITAL:
Perpustakaan Digital: Untuk mencari referensi, jurnal ilmiah, artikel berita terkait kinetika kimia, video percobaan, simulasi (misal: PhET simulations, simulasi teori tumbukan).
Forum Diskusi Daring (Google Classroom): Untuk berbagi ide, bertanya, dan memberikan umpan balik antarpeserta didik dan guru.
Penilaian Daring: Menggunakan Google Forms untuk kuesioner asesmen awal atau tes diagnostik, atau untuk self-assessment.
Aplikasi Spreadsheet (misal: Google Sheets, Microsoft Excel): Untuk mengolah data percobaan dan membuat grafik.
Aplikasi Presentasi (misal: Google Slides, Microsoft PowerPoint): Untuk menyajikan hasil proyek.
Kahoot/Mentimeter (opsional): Untuk kuis interaktif atau umpan balik cepat guna memicu joyful learning.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved