Modul Ajar

Contoh Modul Ajar Deep Learning Kimia di Kelas 11 SMA Bab I Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur

Peserta didik kelas XI umumnya telah memiliki pengetahuan dasar tentang atom dan unsur dari jenjang SMP atau kelas X, seperti konsep atom

Freepik
MODUL AJAR KIMIA - Ilustrasi belajar. Contoh Modul Ajar Deep Learning Kimia di Kelas 11 SMA Bab I Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur 

C.     TUJUAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1: Model Atom (2 x 45 menit)
Peserta didik dapat menjelaskan perkembangan model atom (Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, Mekanika Kuantum) dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya melalui studi literatur dan diskusi kelompok.
Peserta didik mampu mengaitkan konsep model atom dengan fenomena alam atau teknologi yang relevan (misalnya, nyala kembang api terkait model Bohr) secara kolaboratif.

Pertemuan 2: Konfigurasi Elektron dan Bilangan Kuantum (2 x 45 menit)
Peserta didik dapat menentukan konfigurasi elektron suatu unsur berdasarkan kaidah Aufbau, asas larangan Pauli, dan kaidah Hund secara mandiri.
Peserta didik mampu menjelaskan makna dan fungsi keempat bilangan kuantum (utama, azimut, magnetik, spin) untuk menentukan kedudukan elektron dalam atom secara mandiri.

Pertemuan 3: Konfigurasi Elektron dan Letak Unsur dalam Sistem Periodik (2 x 45 menit)
Peserta didik dapat mengidentifikasi hubungan antara konfigurasi elektron dengan golongan dan periode unsur dalam sistem periodik melalui latihan soal dan diskusi kelompok.
Peserta didik mampu memprediksi letak suatu unsur dalam sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektronnya secara mandiri.

Pertemuan 4: Sejarah dan Struktur Sistem Periodik Unsur (2 x 45 menit)
Peserta didik dapat menjelaskan sejarah perkembangan sistem periodik unsur (misalnya, Triade Dobereiner, Oktaf Newlands, Mendeleev, Moseley) melalui studi literatur dan presentasi kelompok.
Peserta didik mampu mengidentifikasi struktur sistem periodik modern (golongan, periode, blok s, p, d, f) dan mengklasifikasikan unsur berdasarkan strukturnya secara mandiri.

Pertemuan 5: Sifat-Sifat Keperiodikan Unsur (2 x 45 menit)
Peserta didik dapat menjelaskan definisi dan kecenderungan sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, keelektronegatifan) dalam satu golongan dan satu periode melalui analisis data.
Peserta didik mampu memprediksi sifat keperiodikan suatu unsur berdasarkan letaknya dalam sistem periodik secara mandiri dan kritis.

Pertemuan 6: Penerapan Konsep Struktur Atom dan Sistem Periodik (2 x 45 menit)
Peserta didik mampu menghubungkan konsep struktur atom dan sistem periodik unsur dengan fenomena sehari-hari atau aplikasi teknologi (misalnya, sifat logam/nonlogam, penggunaan gas mulia, semikonduktor) secara mandiri.
Peserta didik dapat menyajikan hasil analisis atau gagasan terkait penerapan konsep struktur atom dan sistem periodik dalam bentuk presentasi atau infografis secara kreatif dan komunikatif.

D.    TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Pentingnya Model Atom: Bagaimana ilmuwan membangun pemahaman kita tentang atom dari waktu ke waktu, dan mengapa model atom terus berkembang.
Identitas Unsur: Bagaimana konfigurasi elektron menentukan "identitas" dan perilaku kimiawi suatu unsur.
Mengapa Ada Banyak Unsur? Bagaimana sistem periodik mengorganisir keragaman unsur dan memungkinkan kita memprediksi sifatnya.
Unsur di Sekitar Kita: Mengapa logam dan non-logam memiliki sifat yang berbeda? Mengapa kembang api menghasilkan warna-warni yang berbeda? Mengapa argon digunakan dalam bola lampu?

E.    KERANGKA PEMBELAJARAN

PRAKTIK PEDAGOGIK:
Metode Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL): Peserta didik akan merancang dan membuat presentasi/infografis/model sederhana yang menjelaskan salah satu aspek struktur atom atau sistem periodik (misalnya, evolusi model atom, aplikasi sifat keperiodikan unsur). Proyek ini melibatkan eksplorasi data, diskusi kelompok, dan presentasi hasil.
Diskusi Kelompok: Diskusi aktif untuk menganalisis data, memecahkan masalah, dan berbagi pemahaman tentang konsep-konsep yang kompleks.
Eksplorasi Lapangan (Virtual/Simulasi): Jika memungkinkan, penggunaan simulasi virtual atau video eksperimen yang menunjukkan sifat-sifat unsur (misalnya, reaksi logam alkali dengan air, spektrum emisi atom).
Wawancara (Opsional): Jika ada narasumber (misalnya guru fisika, mahasiswa kimia) yang dapat berbagi pengalaman tentang aplikasi struktur atom/periodik unsur dalam bidang mereka.
Presentasi: Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok atau proyek mereka di depan kelas, melatih kemampuan komunikasi dan berbagi pengetahuan.

MITRA PEMBELAJARAN:

Lingkungan Sekolah: Guru mata pelajaran lain (Fisika, Matematika) untuk integrasi lintas disiplin, Perpustakaan sekolah untuk sumber literatur.
Lingkungan Luar Sekolah: Ilmuwan/praktisi (jika memungkinkan), universitas/laboratorium (melalui video atau kunjungan virtual), museum sains.
Masyarakat: Mengidentifikasi bahan-bahan kimia yang sering ditemukan di rumah atau industri dan menghubungkan sifatnya dengan struktur atom atau letak dalam sistem periodik.

LINGKUNGAN BELAJAR:
Ruang Fisik: Kelas yang diatur secara fleksibel untuk diskusi kelompok dan presentasi. Adanya papan tulis interaktif atau proyektor untuk visualisasi. Bahan-bahan kimia sederhana atau alat peraga model atom (jika ada).
Ruang Virtual: Penggunaan platform pembelajaran daring (Google Classroom), aplikasi simulasi kimia interaktif (misalnya, PhET Simulations), sumber belajar digital (video edukasi dari YouTube, artikel ilmiah populer).
Budaya Belajar:
Kolaboratif: Mendorong kerja sama tim, saling membantu, dan menghargai perbedaan pendapat.
Berpartisipasi Aktif: Memicu pertanyaan, ide-ide baru, dan keterlibatan aktif dalam setiap sesi pembelajaran.
Rasa Ingin Tahu: Mendorong peserta didik untuk selalu bertanya "mengapa" dan "bagaimana" tentang fenomena kimia.

PEMANFAATAN DIGITAL:
Perpustakaan Digital: Mengakses jurnal, artikel, atau buku elektronik tentang sejarah penemuan atom dan unsur.
Forum Diskusi Daring: Menggunakan fitur forum di Google Classroom atau platform lain untuk diskusi asinkron di luar jam pelajaran.
Penilaian Daring: Menggunakan Google Forms atau Kahoot untuk kuis singkat dan penilaian formatif.
Kahoot/Mentimeter: Digunakan untuk kuis interaktif, survei pemahaman awal, atau refleksi cepat di akhir sesi.
Google Classroom: Sebagai pusat manajemen kelas, berbagi materi, mengumpulkan tugas, dan memberikan pengumuman.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved