Modul Ajar

Contoh Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 11 SMA, Unit 4 Permainan Lapangan Beladiri Pencak Silat

Peserta didik pada umumnya memiliki pengetahuan dasar tentang berbagai jenis olahraga dan aktivitas fisik dari jenjang sebelumnya.

Freepik
MODUL AJAR PJOK - Ilustrasi pencak silat. Contoh Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 11 SMA, Unit 4 Permainan Lapangan Beladiri Pencak Silat 

SRIPOKU.COM - Berikut ini disajikan referensi Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di Kelas 11 SMA yang merupakan kurikulum terbaru.

Berdasarkan buku teks pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, & Kesehatan (PJOK) di Kelas 11 Semester 1 dan Semester 2 Kurikulum Merdeka terdapat 8 Bab materi yang nantinya akan di pelajari, diantaranya yaitu sebagai berikut:

Modul ajar Deep Learning Pendidikan Jasmani, Olahraga, & Kesehatan (PJOK) kelas 11 SMA Materi Unit 4 Permainan Lapangan (Beladiri Pencak Silat)  ini dapat menjadi contoh modul ajar bagi para guru.

Untuk itu, simak contoh Pendidikan Jasmani, Olahraga, & Kesehatan (PJOK) kelas 11 SMA yang akan Sripoku.com jabarkan.

Baca juga: Contoh Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 11 SMA/MA, Unit 3 Permainan Lapangan Permainan Sofbol

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MAPEL: PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, & KESEHATAN (PJOK)
UNIT 4 PERMAINAN LAPANGAN (BELADIRI PENCAK SILAT)

A.    IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah    :    .....................................................................................
Nama Penyusun    :    .....................................................................................
Mata Pelajaran    :    Pendidikan Jasmani, Olahraga, & Kesehatan (PJOK)
Kelas / Fase /Semester    :     XI/ F / Ganjil
Alokasi Waktu     :    8 Pertemuan (2 x 45 menit)
Tahun Pelajaran    :    20.. / 20..


B.    IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK

Peserta didik pada umumnya memiliki pengetahuan dasar tentang berbagai jenis olahraga dan aktivitas fisik dari jenjang sebelumnya. Minat terhadap aktivitas fisik bervariasi, namun potensi ketertarikan pada beladiri pencak silat dapat muncul jika disajikan secara menarik dan relevan. Latar belakang fisik dan pengalaman gerak peserta didik beragam, ada yang sudah terbiasa bergerak aktif dan ada pula yang kurang. Kebutuhan belajar meliputi penguasaan teknik dasar pencak silat, pemahaman filosofi beladiri, pengembangan kebugaran fisik, serta penguatan disiplin dan sportivitas. Beberapa peserta didik mungkin memiliki pengalaman ekstrakurikuler beladiri sebelumnya, sementara yang lain mungkin benar-benar baru.

C.    KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN

Materi pelajaran ini berfokus pada penguasaan teknik dasar beladiri pencak silat, mulai dari kuda-kuda, pukulan, tendangan, tangkisan, hingga sikap pasang. Jenis pengetahuan yang akan dicapai adalah pengetahuan prosedural (melakukan gerakan pencak silat), konseptual (memahami filosofi dan nilai pencak silat), dan metakognitif (merefleksikan perkembangan kemampuan diri dan nilai-nilai yang didapat). Relevansi dengan kehidupan nyata peserta didik mencakup pengembangan kebugaran jasmani, kemampuan membela diri (dalam konteks positif), pembentukan karakter disiplin, percaya diri, dan sportivitas, serta pelestarian budaya bangsa. Tingkat kesulitan materi akan dimulai dari yang dasar dan bertahap meningkat, dengan penekanan pada penguasaan gerakan fundamental. Struktur materi akan progresif, dari pengenalan, latihan dasar, kombinasi gerakan, hingga aplikasi sederhana dalam simulasi pertarungan. Integrasi nilai dan karakter akan sangat ditekankan pada penguatan profil pelajar Pancasila, khususnya mandiri, gotong royong, bernalar kritis, dan berakhlak mulia.

D    DIMENSI PROFIL LULUSAN

Berdasarkan tujuan pembelajaran, dimensi profil lulusan yang akan dicapai adalah:
Kesehatan: Peserta didik mampu menjaga kebugaran jasmani dan memahami pentingnya aktivitas fisik melalui latihan pencak silat secara teratur.
Kewargaan: Peserta didik mampu menghargai dan melestarikan warisan budaya bangsa (pencak silat) serta memahami nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.
Penalaran Kritis: Peserta didik mampu menganalisis dan mengidentifikasi kesalahan dalam melakukan gerakan pencak silat serta mencari solusi perbaikan.
Kreativitas: Peserta didik mampu mengombinasikan gerakan dasar pencak silat menjadi rangkaian gerak yang lebih kompleks atau mengembangkan variasi gerakan.
Kolaborasi: Peserta didik mampu bekerja sama secara efektif dalam latihan berpasangan atau berkelompok untuk meningkatkan kemampuan beladiri.
Kemandirian: Peserta didik mampu melakukan latihan fisik dan teknik pencak silat secara mandiri dengan disiplin dan inisiatif.

DESAIN PEMBELAJARAN

A.    CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) NOMOR : 32 TAHUN 2024
Pada akhir Fase F, peserta didik menerapkan dan mengevaluasi keterampilan gerak spesifik, konsep gerak, dan strategi gerak dalam berbagai situasi gerak baru yang menantang untuk meningkatkan kinerja gerak. Peserta didik memeragakan dan mengevaluasi fair play, perilaku etis, pendekatan kepemimpinan, dan strategi kolaborasi dalam berbagai konteks gerak. Mereka mengevaluasi efektivitas strategi peningkatan partisipasi dan aktivitas kebugaran untuk kesehatan.
Capaian Pembelajaran setiap elemen adalah sebagai berikut.

Elemen dan Capaian Pembelajaran

Terampil Bergerak: Peserta didik merancang, menerapkan, dan menghaluskan keterampilan gerak spesifik di dalam berbagai situasi gerak yang menantang. Peserta didik menciptakan dan mengembang-kan strategi gerak untuk mendapatkan keberhasilan capaian keterampilan gerak melintasi berbagai situasi gerak yang menantang. Peserta didik menerapkan konsep gerak di dalam situasi gerak baru yang menantang dan menganalisis dampak tiap konsep pada capaian keterampilan gerak.

Belajar melalui Gerak: Peserta didik mentransfer dan mengadaptasi strategi gerak yang telah dikuasai dalam situasi gerak yang berbeda. Peserta didik memeragakan fair play dan mengevaluasi pengaruh perilaku etis terhadap capaian aktivitas jasmani bagi individu dan kelompok. Peserta didik merencanakan, menerapkan, dan menyempurnakan strategi pengambilan keputusan dalam kerja tim yang mempertunjukkan keterampilan kepemimpinan dan kolaborasi.

Bergaya Hidup Aktif: Peserta didik berpartisipasi dalam aktivitas kebugaran dan menginvestigasi dampak partisipasi yang teratur terhadap kesehatan. Peserta didik berpartisipasi dalam aktivitas kebuga-ran di luar ruang dan /atau lingkungan alam, dan merancang strategi peningkatan pemanfaatannya. Peserta didik merancang strategi peningkatan aktivitas kebugaran untuk kesehatan.

Memilih Hidup yang Menyehatkan: Peserta didik mengevaluasi risiko kesehatan akibat gaya hidup dan tindakan pencegahan melalui aktivitas jasmani serta mempromosikannya menggunakan berbagai media. Peserta didik mengevaluasi pilihan makanan sehat berdasarkan analisis kandungan gizi sesuai kebutuhan aktivitas jasmani. Peserta didik mempraktikkan pertolongan pertama sesuai prinsip dan prosedur operasional standar (POS) untuk mengelola situasi yang mengancam kesehatan dan keselamatan sendiri atau orang lain.

B.     LINTAS DISIPLIN ILMU YANG RELEVAN

Seni Budaya: Memahami pencak silat sebagai warisan budaya dan seni gerak, termasuk unsur-unsur estetika dalam gerakan.
Sejarah: Mengenali sejarah dan perkembangan pencak silat di Indonesia serta peranannya dalam perjuangan bangsa.
Pendidikan Kewarganegaraan: Menguatkan rasa cinta tanah air, nasionalisme, dan nilai-nilai luhur Pancasila melalui filosofi pencak silat.
Biologi (Anatomi & Fisiologi): Memahami anatomi tubuh, fungsi otot, dan prinsip-prinsip biomekanika dalam melakukan gerakan pencak silat secara efektif dan aman.

C.     TUJUAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1: Pengenalan Pencak Silat dan Kuda-kuda Dasar (45 menit)
Melalui diskusi dan tayangan video, peserta didik dapat menjelaskan sejarah singkat dan filosofi pencak silat sebagai beladiri dan budaya bangsa dengan tepat.
Melalui demonstrasi dan latihan berulang, peserta didik mampu melakukan tiga jenis kuda-kuda dasar (kuda-kuda depan, tengah, belakang) dengan sikap tubuh yang benar secara mandiri.

Pertemuan 2: Pukulan dan Tangkisan Dasar (45 menit)
Melalui demonstrasi dan latihan, peserta didik mampu melakukan dua jenis pukulan dasar (pukulan depan, pukulan samping) dengan teknik yang benar dan bertenaga.
Melalui latihan berpasangan, peserta didik mampu melakukan dua jenis tangkisan dasar (tangkisan atas, tangkisan bawah) untuk membendung serangan lawan secara efektif.

Pertemuan 3: Tendangan Dasar dan Sikap Pasang (45 menit)
Melalui demonstrasi dan latihan, peserta didik mampu melakukan dua jenis tendangan dasar (tendangan lurus, tendangan T) dengan kekuatan dan keseimbangan yang memadai.
Melalui pengamatan dan praktik, peserta didik mampu menunjukkan dua sikap pasang dasar (pasang satu, pasang dua) dengan posisi tubuh yang stabil dan siap menyerang/bertahan.

Pertemuan 4: Kombinasi Gerakan Dasar (45 menit)
Melalui latihan terbimbing, peserta didik mampu mengombinasikan kuda-kuda, pukulan, dan tangkisan dalam 2-3 rangkaian gerak sederhana secara berurutan dan luwes.
Melalui instruksi, peserta didik mampu melakukan kombinasi gerak yang melibatkan tendangan dan sikap pasang dengan koordinasi yang baik.

Pertemuan 5: Pola Gerak Dasar dan Aplikasi Sederhana (45 menit)
Melalui latihan berulang, peserta didik mampu melakukan pola gerak dasar (langkah) ke berbagai arah (depan, samping, belakang, serong) dengan langkah yang stabil.
Melalui simulasi berpasangan, peserta didik mampu mengaplikasikan kombinasi gerak dasar dalam situasi menyerang dan bertahan sederhana secara spontan dan tepat.

Pertemuan 6: Variasi Gerak dan Pembentukan Jurus Sederhana (45 menit)
Melalui eksplorasi gerak, peserta didik mampu menciptakan variasi gerakan dasar pencak silat dengan sentuhan kreativitas masing-masing (misalnya, variasi kuda-kuda, pukulan, atau tendangan).
Secara berkelompok, peserta didik mampu menyusun 3-5 rangkaian gerak sederhana menjadi "jurus" pendek yang menunjukkan penguasaan teknik dasar.

Pertemuan 7: Latihan Tanding dan Nilai Sportivitas (45 menit)
Melalui latihan tanding terbatas (shadow fighting atau sparring ringan dengan pelindung), peserta didik mampu menunjukkan kemampuan menerapkan teknik beladiri secara aman dan sportif.
Melalui refleksi dan diskusi, peserta didik dapat menjelaskan pentingnya sportivitas, kejujuran, dan penghormatan terhadap lawan dalam beladiri pencak silat.

Pertemuan 8: Pementasan Jurus dan Evaluasi (45 menit)
Secara berkelompok, peserta didik mampu menampilkan jurus sederhana yang telah disusun dengan gerakan yang terkoordinasi dan ekspresif.
Melalui penilaian diri dan sebaya, peserta didik dapat mengidentifikasi kekuatan dan area perbaikan dalam penguasaan teknik pencak silat dan pengalaman belajar.

D.    TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Topik pembelajaran akan berpusat pada "Pencak Silat: Melestarikan Budaya, Membangun Kebugaran, Mengembangkan Karakter". Peserta didik akan diajak untuk memahami pencak silat tidak hanya sebagai olahraga fisik, tetapi juga sebagai warisan budaya yang kaya nilai-nilai luhur seperti disiplin, kesabaran, keberanian, rendah hati, dan sportivitas. Contoh kontekstual akan diambil dari berbagai aliran pencak silat di Indonesia (jika memungkinkan), atau dari kisah-kisah pesilat legendaris yang menunjukkan nilai-nilai tersebut. Latihan akan selalu dikaitkan dengan makna dan filosofi di balik setiap gerakan.

E.    KERANGKA PEMBELAJARAN

PRAKTIK PEDAGOGIK:
Model Pembelajaran: Cooperative Learning, Discovery Learning, dan Project-Based Learning (PjBL) di akhir unit.
Strategi: Demonstrasi, latihan berulang (drill), latihan berpasangan, permainan adaptasi, simulasi, dan proyek pembuatan jurus.
Metode: Eksplorasi gerak, umpan balik langsung, scaffolding (pemberian bantuan bertahap), diskusi, dan refleksi.

KEMITRAAN PEMBELAJARAN:

Lingkungan Sekolah: Berkolaborasi dengan guru Seni Budaya untuk memahami aspek estetika pencak silat. Memanfaatkan lapangan atau aula sekolah untuk latihan.
Lingkungan Luar Sekolah: Jika memungkinkan, mengundang pelatih atau pesilat lokal untuk memberikan coaching clinic atau berbagi pengalaman. Mengunjungi padepokan pencak silat lokal (jika ada).
Masyarakat: Mengamati atau mencari informasi tentang peran pencak silat dalam acara adat atau festival budaya setempat.

LINGKUNGAN BELAJAR:

Ruang Fisik: Lapangan olahraga sekolah, aula, atau ruang terbuka yang cukup luas dan aman untuk bergerak. Memastikan lantai tidak licin dan bebas hambatan.
Ruang Virtual: Pemanfaatan video tutorial teknik pencak silat dari platform YouTube atau sumber terpercaya lainnya. Google Classroom untuk pengumpulan tugas refleksi atau diskusi daring.
Budaya Belajar: Budaya disiplin, saling menghargai, berani mencoba, bertanggung jawab, dan mengutamakan keselamatan. Guru menciptakan suasana yang mendukung eksplorasi gerak dan perbaikan diri.

PEMANFAATAN DIGITAL:

Perpustakaan Digital: Mencari artikel atau jurnal tentang sejarah dan filosofi pencak silat.
Forum Diskusi Daring: Menggunakan Google Classroom atau grup chat untuk berbagi video latihan, tips perbaikan gerakan, atau diskusi tentang nilai-nilai pencak silat.
Video Tutorial: Menampilkan video-video dari pesilat profesional atau tutorial teknik dasar pencak silat yang benar sebagai referensi.
Google Classroom: Sebagai platform utama untuk berbagi materi (misal: infografis teknik), mengunggah video latihan individu/kelompok, dan mengelola asesmen.

F.    LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

KEGIATAN PENDAHULUAN (MINDFUL, JOYFUL LEARNING) - 10 MENIT
Ritual Pembuka: Berbaris rapi, berdoa bersama, presensi, pemanasan dinamis yang menyenangkan (misal: pemanasan dengan irama musik atau gerakan-gerakan adaptif dari pencak silat untuk melatih kelincahan dan koordinasi).
Motivasi & Review: Guru mengingatkan kembali materi pertemuan sebelumnya (kuda-kuda). Menanyakan: "Bagaimana rasanya melakukan kuda-kuda kemarin? Apa tantangannya?" (Membawa kesadaran pada tubuh dan pengalaman).
Penyampaian Tujuan: Guru menyampaikan tujuan pertemuan: "Hari ini kita akan belajar bagaimana cara melakukan pukulan dan tangkisan dasar yang efektif dan aman." (Jelas dan terukur).
Koneksi Emosional: Guru bisa bercerita singkat tentang pentingnya pukulan dan tangkisan dalam melindungi diri (dengan menekankan tujuan positif dan tidak agresif).

KEGIATAN INTI (MEANINGFUL, UNDERSTANDING, APPLYING, REFLECTING) - 30 MENIT

Memahami (Understanding):
Demonstrasi & Penjelasan Konsep: Guru mendemonstrasikan pukulan depan dan pukulan samping secara perlahan dan jelas, disertai penjelasan tentang posisi tangan, kaki, dan arah tenaga. Menekankan aspek biomekanika sederhana. (Diferensiasi konten: Bagi yang sudah memiliki dasar, guru bisa memberikan tantangan tambahan berupa kecepatan/kekuatan. Bagi yang belum, guru memberikan penjelasan lebih detail).
Observasi & Analisis: Peserta didik mengamati dan mencoba meniru gerakan. Guru mengajukan pertanyaan: "Bagian tubuh mana yang paling berperan saat memukul? Mengapa posisi kaki penting?" (Mendorong penalaran kritis).
Mengaplikasi (Applying):
Latihan Drill Individu: Peserta didik melakukan pukulan dan tangkisan dasar secara berulang-ulang. Guru memberikan umpan balik langsung secara individu, fokus pada satu atau dua aspek perbaikan untuk setiap peserta didik. (Diferensiasi proses: Bagi yang cepat menguasai, diminta untuk meningkatkan kecepatan atau variasi arah pukulan. Bagi yang kesulitan, diberikan bantuan fisik atau visual).
Latihan Berpasangan:
Pukulan ke Target: Peserta didik berpasangan, satu memegang target (misal: telapak tangan, atau bantalan kecil jika tersedia), satu melakukan pukulan. Fokus pada ketepatan dan kekuatan.
Tangkisan: Pasangan melakukan serangan ringan dan tangkisan. Guru menekankan pentingnya saling menjaga keselamatan. (Diferensiasi produk: Target bisa dimodifikasi, misalnya bagi yang lebih mahir bisa menggunakan target bergerak. Bagi yang belum, target statis).
Permainan Adaptasi (Joyful Learning): Guru dapat menciptakan permainan sederhana yang mengintegrasikan pukulan/tangkisan, misal: "Pukulan Target Bergantian" di mana peserta didik secara estafet memukul target yang digerakkan teman. (Meningkatkan kegembiraan dan motivasi).
Merefleksi (Reflecting):
Diskusi Kecil: Setelah sesi latihan, guru meminta peserta didik berdiskusi dengan pasangannya: "Apa kesulitan yang kalian rasakan saat memukul/menangkis? Bagaimana cara mengatasinya?"
Refleksi Diri: Peserta didik diminta untuk menuliskan di buku catatan atau secara lisan: "Satu hal yang saya pelajari hari ini tentang pukulan/tangkisan adalah..." atau "Bagian mana dari pukulan/tangkisan yang perlu saya latih lebih lanjut?"

KEGIATAN PENUTUP (CONSTRUCTIVE FEEDBACK, CONCLUDING, FUTURE PLANNING) - 5 MENIT

Pendinginan: Melakukan gerakan pendinginan ringan dan relaksasi.
Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan penguatan positif atas usaha peserta didik dan memberikan umpan balik umum tentang pencapaian kelas. Menyoroti beberapa contoh gerakan yang baik atau perbaikan yang signifikan.
Kesimpulan: Guru menyimpulkan kembali poin-poin penting tentang pukulan dan tangkisan yang benar dan aman.
Perencanaan Selanjutnya: Guru mengumumkan materi pertemuan berikutnya (tendangan dan sikap pasang) dan memberikan tantangan: "Coba praktikkan kembali pukulan dan tangkisan di rumah dengan aman, rasakan perubahan tenaga yang kalian hasilkan." (Melibatkan siswa dalam perencanaan belajar mandiri).
Doa & Penutup: Doa bersama dan salam penutup.

G.    ASESMEN PEMBELAJARAN

A. ASESMEN AWAL PEMBELAJARAN (DIAGNOSTIK)
Format: Observasi Langsung atau Tes Lisan Singkat
Tujuan: Mengidentifikasi tingkat kebugaran fisik dasar dan pengetahuan awal tentang beladiri/pencak silat.
Pertanyaan/Tugas:
"Coba lakukan gerakan kuda-kuda semampu kalian!" (Observasi kemampuan motorik dasar).
"Apa yang kalian ketahui tentang pencak silat?"
"Sebutkan manfaat melakukan aktivitas beladiri!"
Guru dapat memberikan kuesioner singkat tentang pengalaman olahraga atau minat terhadap beladiri.

B. ASESMEN PROSES PEMBELAJARAN (FORMATIF)

Observasi Partisipasi dan Penguasaan Gerak:
Format: Lembar Observasi (Checklist atau Rubrik Skala 1-4)
Tujuan: Mengamati kemajuan penguasaan teknik dasar (kuda-kuda, pukulan, tendangan, tangkisan, sikap pasang) dan partisipasi aktif selama latihan.
Indikator: Ketepatan posisi tubuh, koordinasi gerak, kekuatan/kecepatan (sesuai tahap), usaha, disiplin, dan kerja sama.
Penilaian Kinerja (Latihan Berpasangan/Simulasi):
Format: Rubrik Penilaian Teknik dan Aplikasi Sederhana
Tujuan: Mengukur kemampuan mengaplikasikan gerakan dasar dalam konteks berpasangan atau simulasi sederhana.
Indikator: Kemampuan menyerang/bertahan, reaksi, koordinasi dengan pasangan, keselamatan, dan sportivitas.
Refleksi Individu:
Format: Jurnal Belajar atau Pertanyaan Tertulis Singkat
Tujuan: Mengukur pemahaman konseptual dan metakognitif peserta didik tentang filosofi, nilai, dan perkembangan diri.
Pertanyaan/Tugas:
"Apa tantangan terbesar yang kamu hadapi dalam mempelajari gerakan [nama gerakan]? Bagaimana kamu mengatasinya?"
"Apa nilai-nilai positif yang bisa kamu ambil dari latihan pencak silat hari ini?"

C. ASESMEN AKHIR PEMBELAJARAN (SUMATIF)

Penilaian Proyek (Pementasan Jurus Sederhana):
Format: Rubrik Penilaian Pementasan Jurus
Tujuan: Mengukur kemampuan peserta didik dalam mengkombinasikan teknik dasar menjadi sebuah rangkaian gerak yang terkoordinasi dan menunjukkan pemahaman estetika serta filosofi.
Indikator:
Penguasaan Teknik: Ketepatan gerakan kuda-kuda, pukulan, tendangan, tangkisan dalam rangkaian.
Kekompakan/Koordinasi: Jika berkelompok.
Ekspresi & Penghayatan: Kesesuaian dengan karakter/filosofi pencak silat.
Kreativitas: Inovasi dalam penyusunan jurus.
Tes Praktik Individual:
Format: Demonstrasi Teknik Dasar
Tujuan: Mengukur penguasaan individual peserta didik terhadap teknik-teknik dasar pencak silat.
Tugas: Peserta didik diminta untuk melakukan demonstrasi (misalnya) 3 kuda-kuda, 2 pukulan, 1 tendangan, dan 1 tangkisan secara berurutan dan benar.
Tes Lisan (Refleksi Akhir):
Format: Tanya Jawab atau Diskusi Kelompok
Tujuan: Menggali pemahaman holistik peserta didik tentang pencak silat sebagai olahraga, beladiri, dan budaya.
Pertanyaan:
"Bagaimana pencak silat dapat membantu kalian menjaga kebugaran jasmani?"
"Sebutkan tiga nilai karakter yang kalian dapatkan dari mempelajari pencak silat!"
"Sebagai generasi muda, bagaimana peran kalian dalam melestarikan pencak silat?"

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved