Kunci Jawaban
Contoh Modul Ajar Deep Learning Geografi di Kelas 12 SMA Bab 2 Pembangunan Wilayah Revolusi Industri
Peserta didik pada umumnya telah memiliki pemahaman dasar tentang konsep ruang, interaksi keruangan, wilayah, serta isu-isu lingkungan dari
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Rizka Pratiwi Utami
SRIPOKU.COM - Berikut ini disajikan referensi Modul Ajar Deep Learning Geografi Kelas 12 SMA yang merupakan kurikulum terbaru.
Berdasarkan buku teks pelajaran Geografi Kelas 12 SMA Semester 1 dan Semester 2 Kurikulum Merdeka terdapat 3 Bab materi yang nantinya akan di pelajari, diantaranya yaitu sebagai berikut:
Modul ajar Deep Learning Geografi Kelas 12 SMA Materi Bab 2 Pembangunan Wilayah, Revolusi Industri, dan Pengaruhnya terhadap Ruang Muka Bumi dan Kesejahteraan ini dapat menjadi contoh modul ajar bagi para guru.
Untuk itu, simak contoh Geografi Kelas 12 SMA yang akan Sripoku.com jabarkan.
Baca juga: Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 11 SMA Halaman 44-45 Kurikulum Merdeka, Kategorisasi Uji Kompetensi
MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : IPS (GEOGRAFI)
BAB 2: PEMBANGUNAN WILAYAH, REVOLUSI INDUSTRI, DAN PENGARUHNYA TERHADAP RUANG MUKA BUMI DAN KESEJAHTERAAN
A. IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah : .....................................................................................
Nama Penyusun : .....................................................................................
Mata Pelajaran : Geografi
Fase / Kelas /Semester : F / XII / ganjil
Alokasi Waktu : 8 Jam Pelajaran (4 Pertemuan @2 JP)
Tahun Pelajaran : 20.. / 20..
B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Peserta didik pada umumnya telah memiliki pemahaman dasar tentang konsep ruang, interaksi keruangan, wilayah, serta isu-isu lingkungan dari jenjang sebelumnya (Kelas X/XI). Mereka juga diharapkan memiliki kemampuan dasar dalam membaca peta, menginterpretasi data sederhana, dan menyajikan informasi. Beberapa peserta didik mungkin sudah mengenal istilah "Revolusi Industri 4.0" atau "pembangunan berkelanjutan" dari media massa, namun belum memahami dampak geografisnya secara mendalam. Keterampilan yang mungkin sudah dimiliki adalah kemampuan mengidentifikasi masalah spasial sederhana dan mencari solusi alternatif.
C. KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Materi Pembangunan Wilayah, Revolusi Industri, dan Pengaruhnya mencakup jenis pengetahuan konseptual, faktual, dan prosedural. Konsep-konsep seperti konsep pembangunan wilayah (pusat pertumbuhan, wilayah formal/fungsional), tahapan revolusi industri, serta dampak positif dan negatifnya terhadap lingkungan dan kesejahteraan memerlukan pemahaman tentang keterkaitan antar fenomena geografis. Relevansi dengan kehidupan nyata sangat tinggi, karena materi ini membahas perubahan tata ruang, teknologi, dan dampaknya pada masyarakat, yang sangat terasa dalam kehidupan sehari-hari. Tingkat kesulitan materi bervariasi; definisi dan konsep dasar mungkin mudah dipahami, tetapi analisis keterkaitan antarfenomena, perumusan kebijakan spasial, dan evaluasi dampak memerlukan penalaran kritis dan kemampuan problem solving yang kuat. Struktur materi dimulai dari konsep pembangunan wilayah, kemudian membahas evolusi revolusi industri, dan diakhiri dengan analisis pengaruhnya terhadap ruang dan kesejahteraan. Integrasi nilai dan karakter dapat dilakukan melalui pengembangan sikap peduli lingkungan, bertanggung jawab, berpikir kritis, kolaborasi, kreatif dalam mencari solusi berkelanjutan, serta memiliki jiwa kewargaan yang tinggi.
D. DIMENSI PROFIL LULUSAN PEMBELAJARAN
Berdasarkan tujuan pembelajaran, dimensi profil lulusan yang akan dikembangkan adalah:
Kewargaan: Peserta didik memiliki kesadaran terhadap pentingnya pembangunan wilayah yang berkelanjutan dan berkeadilan, serta memahami perannya sebagai warga negara dalam menghadapi perubahan akibat revolusi industri.
Penalaran Kritis: Peserta didik mampu menganalisis pola pembangunan wilayah, dampak revolusi industri terhadap ruang muka bumi dan kesejahteraan, serta mengevaluasi kebijakan pembangunan secara logis dan sistematis.
Kreativitas: Peserta didik mampu merumuskan ide-ide inovatif untuk mengatasi masalah spasial akibat pembangunan atau memanfaatkan peluang dari revolusi industri untuk kesejahteraan yang berkelanjutan.
Kolaborasi: Peserta didik bekerja sama dalam kelompok untuk menganalisis kasus, berdiskusi, dan merumuskan solusi permasalahan geografis.
Kemandirian: Peserta didik memiliki inisiatif dalam mencari informasi geografis, menganalisis data spasial secara mandiri, dan mengembangkan pemahaman pribadi tentang isu-isu pembangunan.
Komunikasi: Peserta didik mampu menyampaikan ide, hasil analisis, dan solusi permasalahan geografis secara lisan maupun tulisan dengan jelas dan efektif.
DESAIN PEMBELAJARAN
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) NOMOR : 32 TAHUN 2024
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menguasai konsep dasar geografi, mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi fenomena geosfer melalui pendekatan keruangan, kewilayahan, dan kelingkungan, serta mengaplikasikan pengetahuan geografi dalam kehidupan sehari-hari dan untuk pembangunan berkelanjutan.
B. LINTAS DISIPLIN ILMU YANG RELEVAN
Ekonomi: Konsep pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan, serta sektor-sektor ekonomi yang terpengaruh revolusi industri dan pembangunan wilayah.
Sejarah: Mempelajari sejarah revolusi industri dari masa ke masa untuk memahami evolusi dan dampaknya.
Sosiologi: Dampak sosial pembangunan wilayah dan revolusi industri terhadap masyarakat (urbanisasi, perubahan sosial, ketimpangan).
Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK): Pemanfaatan data spasial (SIG), teknologi otomatisasi, dan komunikasi digital sebagai bagian dari revolusi industri.
Pendidikan Lingkungan Hidup: Konsep pembangunan berkelanjutan, daya dukung lingkungan, dan pengelolaan dampak lingkungan akibat pembangunan dan industri.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1: Konsep dan Klasifikasi Pembangunan Wilayah
Peserta didik dapat mengidentifikasi berbagai bentuk pembangunan di lingkungan sekitar dan mengaitkannya dengan konsep pembangunan wilayah. (Mindful Learning)
Peserta didik mampu menjelaskan konsep pembangunan wilayah, teori pusat pertumbuhan (misalnya teori Christaller dan Perroux), dan hirarki wilayah dengan tepat setelah membaca buku teks dan berdiskusi. (Meaningful Learning)
Peserta didik mampu mengklasifikasikan wilayah berdasarkan karakteristik formal dan fungsional melalui analisis studi kasus wilayah di Indonesia. (Penalaran Kritis)
Peserta didik dapat menganalisis peran pusat pertumbuhan dalam pembangunan wilayah secara spasial. (Penalaran Kritis)
Pertemuan 2: Revolusi Industri dan Transformasi Ruang Muka Bumi
Peserta didik dapat mengidentifikasi tahapan Revolusi Industri (1.0, 2.0, 3.0, 4.0) dan ciri-ciri utamanya setelah menganalisis infografis atau video. (Meaningful Learning)
Peserta didik mampu menganalisis dampak Revolusi Industri (positif dan negatif) terhadap perubahan tata ruang, penggunaan lahan, dan interaksi keruangan di muka bumi. (Penalaran Kritis)
Peserta didik mampu mengidentifikasi peluang dan tantangan Revolusi Industri 4.0 dalam konteks pembangunan wilayah dan kehidupan sehari-hari. (Kreativitas)
Pertemuan 3: Pengaruh Pembangunan Wilayah dan Revolusi Industri terhadap Kesejahteraan & Keberlanjutan
Peserta didik mampu menganalisis pengaruh pembangunan wilayah dan revolusi industri terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat (ekonomi, sosial, budaya) di berbagai skala. (Meaningful Learning)
Peserta didik dapat mengevaluasi dampak pembangunan wilayah dan revolusi industri terhadap aspek lingkungan hidup (misalnya, perubahan iklim, polusi, degradasi lahan). (Penalaran Kritis, Kewargaan)
Peserta didik mampu merumuskan konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals - SDGs) sebagai solusi untuk mencapai keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan. (Kreativitas, Kolaborasi)
Peserta didik dapat menyajikan hasil analisis dampak dan usulan solusi pembangunan berkelanjutan dalam bentuk proyek atau presentasi. (Komunikasi)
D. TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Pembangunan Wilayah: Pembangunan IKN Nusantara, pembangunan kawasan industri di Batang, pembangunan jalan tol Trans-Jawa, pengembangan pariwisata lokal, ketimpangan pembangunan antar wilayah (Jawa vs. luar Jawa), agropolitan dan minapolitan.
Revolusi Industri: Penggunaan e-commerce, smart city, artificial intelligence (AI) dalam kehidupan sehari-hari, robotika di pabrik, Internet of Things (IoT) dalam pertanian atau transportasi.
Dampak dan Kesejahteraan: Perubahan mata pencaharian, urbanisasi, masalah lingkungan (limbah industri, polusi udara perkotaan), pengembangan desa wisata, pendidikan vokasi untuk industri 4.0, kesiapan masyarakat menghadapi disrupsi teknologi.
kunci jawaban
Contoh Modul Ajar Deep Learning Geografi
Geografi
kelas 12 SMA
Bab 2 Pembangunan Wilayah Revolusi Industri dan Pe
Deep Learning
Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 11 SMA Halaman 44-45 Kurikulum Merdeka, Kategorisasi Uji Kompetensi |
![]() |
---|
20 Latihan Soal Koding & Kecerdasan Artifisial Kelas 5 SD BAB 4 Literasi Digital dan Kunci Jawaban |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 10 SMA Halaman 39 Uji Kompetensi 1.3 Kurikulum Merdeka |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 11 SMA Halaman 43-44 Kurikulum Merdeka Revisi, Uji Kompetensi Kompleks |
![]() |
---|
Kunci Jawaban PAI Kelas 1 SD Halaman 45 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Soal Kuuji Kemampuanku |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.