Modul Ajar

Contoh Modul Ajar Deep Learning PAI Kelas 12 SMA Materi Bab 4 Kewarisan dan Kearifan dalam Islam

Materi "Kewarisan dalam Islam: Berbagi dalam Kearifan" merupakan jenis pengetahuan konseptual (tentang hukum waris), prosedural (cara

Freepik
MODUL AJAR PAI - Ilustrasi belajar. Contoh Modul Ajar Deep Learning PAI Kelas 12 SMA Materi Bab 4 Kewarisan dan Kearifan dalam Islam 

KEMITRAAN PEMBELAJARAN:
Lingkungan Sekolah: Berkolaborasi dengan guru mata pelajaran Matematika untuk penguatan perhitungan. Mengundang guru PAI yang lebih senior atau ahli agama di sekolah untuk berbagi pengalaman.
Lingkungan Luar Sekolah: Mengundang tokoh agama (ulama/ustaz), praktisi hukum Islam, atau penasihat syariah untuk memberikan ceramah tamu atau sesi tanya jawab. Mengunjungi lembaga yang menangani masalah warisan (misalnya, pengadilan agama, lembaga fatwa setempat).
Masyarakat: Mengajak peserta didik untuk bertanya dan mengamati praktik pembagian waris di lingkungan keluarga atau tetangga mereka (dengan adab dan etika yang baik).

LINGKUNGAN BELAJAR:
Ruang Fisik: Kelas diatur secara fleksibel untuk diskusi kelompok dan presentasi. Tersedia papan tulis/media untuk menuliskan skema silsilah ahli waris atau perhitungan.
Ruang Virtual: Pemanfaatan Google Classroom sebagai platform untuk berbagi materi (ayat Al-Qur'an dan Hadis, artikel, video), mengunggah tugas studi kasus, dan forum diskusi daring.
Budaya Belajar: Mendorong budaya bertanya, berdiskusi dengan santun dan beradab, berpikir kritis namun tetap menjaga nilai-nilai keimanan, serta bertanggung jawab dalam memahami dan menerapkan hukum waris. Guru menjadi fasilitator dan teladan.

PEMANFAATAN DIGITAL:
Pemanfaatan perpustakaan digital/internet: Mengakses tafsir Al-Qur'an digital, hadis online, artikel, atau jurnal ilmiah tentang hukum waris Islam.
Forum diskusi daring: Menggunakan Google Classroom atau grup chat (WhatsApp/Telegram) untuk diskusi mendalam tentang studi kasus atau pertanyaan yang muncul di luar jam pelajaran.
Aplikasi kalkulator waris syariah online: Untuk verifikasi perhitungan atau eksplorasi kasus yang lebih kompleks.
Video edukasi: Menonton video ceramah atau simulasi tentang pembagian waris dari sumber yang terpercaya.
Google Docs/Slides: Untuk kolaborasi dalam penyusunan laporan studi kasus atau bahan presentasi.

F.    LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

PERTEMUAN 1: 
MEMAHAMI DASAR HUKUM DAN KONSEP AWAL WARIS
KEGIATAN PENDAHULUAN (MINDFUL LEARNING, JOYFUL LEARNING):
Guru menyapa peserta didik, memulai dengan salam dan doa, serta memeriksa kehadiran.
Icebreaker: Guru menampilkan gambar atau video singkat tentang sebuah keluarga besar yang berkumpul atau sebuah acara tahlilan, kemudian bertanya: "Apa yang kalian bayangkan akan terjadi jika ada anggota keluarga yang meninggal dunia, terutama terkait harta peninggalannya?" (Mindful Learning)
Guru mengaitkan pertanyaan tersebut dengan pentingnya memahami hukum waris dalam Islam sebagai bagian dari syariat Allah SWT. (Meaningful Learning)
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pertemuan ini dan pentingnya belajar waris dengan hati yang bersih.

KEGIATAN INTI (MEMAHAMI, MENGAPLIKASI, MEREFLEKSI):

Diferensiasi Konten:
Memahami (Mindful Learning): Guru menyajikan dalil-dalil naqli (Al-Qur'an dan Hadis) terkait waris. Bagi peserta didik yang kinestetik, bisa dengan menuliskan ayat atau hadis di papan tulis/digital. Bagi yang visual, bisa menampilkan infografis atau bagan alur waris. Bagi yang auditori, membacakan terjemahan dan menjelaskan maknanya.
Guru menjelaskan rukun, syarat, dan sebab-sebab waris, serta penghalang waris.
Diferensiasi Proses:
Mengaplikasi (Meaningful Learning): Peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil (diferensiasi berdasarkan kesiapan belajar, bisa juga dengan kelompok heterogen untuk saling membantu).
Setiap kelompok diberikan kartu kasus sederhana (misalnya, "Sebutkan sebab-sebab waris yang ada pada kasus ini," "Identifikasi penghalang waris jika ada").
Kelompok dengan kesiapan rendah: Diberikan kasus yang sangat jelas dan spesifik.
Kelompok dengan kesiapan sedang/tinggi: Diberikan kasus yang membutuhkan sedikit analisis.
Guru berkeliling memberikan bimbingan dan klarifikasi.
Merefleksi (Mindful Learning):
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.
Diskusi kelas untuk mengoreksi dan menguatkan pemahaman.
Peserta didik secara individu menuliskan "Hikmah apa yang saya dapatkan dari pemahaman awal tentang waris ini?" di jurnal refleksi mereka.

KEGIATAN PENUTUP:
Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan konsep dasar hukum waris.
Guru memberikan umpan balik positif atas partisipasi aktif peserta didik.
Guru memberikan tugas rumah berupa soal identifikasi sebab dan penghalang waris.
Guru mengarahkan peserta didik untuk membaca materi ahli waris dan bagiannya sebagai persiapan pertemuan berikutnya.

PERTEMUAN 2: 

MENGENAL AHLI WARIS DAN BAGIANNYA
KEGIATAN PENDAHULUAN (MINDFUL LEARNING, JOYFUL LEARNING):
Guru mengulas singkat materi sebelumnya melalui kuis singkat interaktif (misalnya, via Kahoot!/Mentimeter) tentang sebab dan penghalang waris. (Joyful Learning)
Guru menampilkan silsilah keluarga sederhana dan bertanya: "Siapa saja yang berhak mendapatkan warisan jika kepala keluarga ini meninggal?" untuk mengarahkan ke konsep ahli waris. (Mindful Learning)
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pertemuan ini.

KEGIATAN INTI (MEMAHAMI, MENGAPLIKASI, MEREFLEKSI):

Diferensiasi Konten:
Memahami (Mindful Learning): Guru menjelaskan klasifikasi ahli waris (ashabul furud, ashabah) beserta bagian-bagian pasti masing-masing. Guru bisa menggunakan diagram pohon silsilah keluarga untuk visualisasi. Guru juga bisa menyediakan tabel ahli waris dan bagiannya.
Bagi peserta didik yang audio, guru dapat menyertakan rekaman atau podcast penjelasan tentang ahli waris.
Diferensiasi Proses:
Mengaplikasi (Meaningful Learning): Peserta didik dibagi menjadi kelompok. Setiap kelompok diberikan beberapa studi kasus sederhana tentang pembagian waris dengan jumlah ahli waris yang tidak terlalu kompleks (misalnya, hanya suami/istri, anak, dan orang tua).
Kelompok dengan kesiapan rendah: Diberikan panduan langkah-langkah perhitungan yang lebih rinci.
Kelompok dengan kesiapan sedang/tinggi: Diberikan lebih banyak kebebasan untuk menganalisis dan menghitung.
Guru memfasilitasi diskusi dan membimbing kelompok dalam menentukan ahli waris dan bagiannya.
Merefleksi (Mindful Learning):
Setiap kelompok mempresentasikan hasil perhitungan mereka.
Diskusi kelas tentang tantangan dalam menentukan ahli waris dan bagiannya.
Peserta didik menuliskan di jurnal: "Bagian ahli waris mana yang paling menantang untuk saya pahami dan mengapa?"

KEGIATAN PENUTUP:

Guru bersama peserta didik membuat rangkuman kunci tentang ahli waris dan bagian-bagiannya.
Guru memberikan penghargaan atas kerja keras peserta didik.
Guru memberikan tugas rumah untuk berlatih menghitung bagian waris dari beberapa skenario kasus sederhana.

PERTEMUAN 3: 

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved