Kunci Jawaban
Rangkuman Materi PAI Kelas 11 SMA Bab 4 Kurikulum Merdeka, Menerbarkan Islam dengan Santun dan Damai
Membahas tentang Menerbarkan Islam dengan Santun dan Damai Melalui Dakwah, Khutbah, dan Tablig, materi ini dibagikan secara ringkas.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Tria Agustina
SRIPOKU.COM - Simak rangkuman materi PAI kelas 11 SMA berikut ini.
Membahas tentang Menerbarkan Islam dengan Santun dan Damai Melalui Dakwah, Khutbah, dan Tablig, materi ini dibagikan secara ringkas.
Diambil dari BAB 4 Kurikulum Merdeka, adanya materi yang dirangkum ini dapat mempermudah siswa dalam memahami pelajaran.
Dilansir dari YouTube Portal Edukasi, simak dan pelajari dengan cermat materi berikut.
Baca juga: Rangkuman Materi PAI Kelas 12 SMA BAB 4 Kurikulum Merdeka, Kewarisan dan Kearifan dalam Islam
Dakwah
Dakwah berasal dari kata da'a yang mempunyai arti mengajak, memanggil, dan menyeru untuk hal tertentu.
Orang yang melakukan pekerjaan dakwah disebut dai (laki-laki) dan daiyah (perempuan).
Nah menurut istilah arti kata dakwah ada beberapa macam, yakni:
- Setiap kegiatan yang mengajak, menyeru, dan memanggil orang atau kelompok orang untuk beriman kepada Allah Swt. sesuai dengan ajaran akidah (keimanan), syariah (hukum) dan akhlak Islam.
- Kegiatan mengajak orang lain ke jalan Allah Swt. secara lisan atau perbuatan untuk kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari supaya mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat.
- Kegiatan mengajak orang-orang untuk mengamalkan ajaran Islam di dalam kehidupan sehari-hari.
- Seruan atau ajakan kepada keinsafan atau usaha untuk mengubah agar keadaannya lebih baik lagi, baik sebagai pribadi maupun masyarakat.
Jadi kesimpulannya, dakwah adalah mengajak orang lain untuk meyakini kebenaran ajaran Islam dan mengamalkan syariat Islam, agar tercapai pola hidupnya lebih baik, sehingga tercapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dakwah merupakan kewajiban agama bagi para pemeluknya, hal ini tercantum dalam Q.S. Ali 'Imran ayat 104 berikut ini:

yang artinya:
Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Q.S. Ali 'Imrān/3: 104).
Wujud dakwah bukan hanya usaha peningkatan kapasitas keberagamaan, tetapi harus menembus aspek kehidupan, sehingga gerakan dakwah mencakup aspek ekonomi, sosial, politik, dan keamanan.
Ada beberapa adab atau etika dakwah yang harus diperhatikan, antara lain:
- Dakwah dengan cara hikmah, yaitu ucapan yang jelas, tegas, dan sikap yang bijaksana.
- Dakwah menggunakan cara mauidzatul hasanah atau nasihat yang baik, yaitu cara-cara persuasif (damai dan menenteramkan, tanpa kekerasan) dan edukatif (memberikan pengajaran, i'tibar dan pelajaran hidup).
- Dakwah dengan cara mujadalah, yaitu diskusi atau tukar pikiran yang berjalan secara dinamis dan santun dengan menghargai pendapat orang lain.
- Dakwah melalui teladan yang baik (uswatun hasanah).
Ada beberapa sasaran dakwah, yaitu:
Memberi semangat kepada manusia agar selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas amalnya.
Mengubah jalan hidup yang tidak baik menjadi baik, serta yang menyimpang dari aturan Allah Swt. agar kembali ke jalan-Nya (melalui taubatan nashūhā).
Adapun tujuan dakwah menurut Q.S. an-Nūr ayat 55 yaitu:
- Beriman hanya kepada Allah Swt. dan tidak melakukan kemusyrikan (tauhid/akidah)
- Menjadikan seluruh aktivitasnya hanya beribadah kepada Allah Swt. (ikhlas/syariah)
- Mengerjakan amal shaleh dalam arti yang seluas-luasnya (amal ibadah/muamalah)
- Berakhlak mulia yang tolok ukurnya adalah akhlak Rasulullah Saw. (akhlak/ihsan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.