Berita Palembang

Ratu Dewa: Tak Ada Pungli! Pengamen dan Tukang Tato tak Boleh Masuk BKB Palembang Pasca Revitalisasi

Selama ini di Plaza BKB Palembang banyak aksi premanisme, mulai dari pungli, tarif parkir selangit, pengamen yang memaksa minta bayar.

Penulis: Arief Basuki | Editor: Sudarwan
Dok Humas Pemkot Palembang
REVITALISASI BKB PALEMBANG - Walikota Palembang Ratu Dewa mengecek pelaksanaan pengerjaan revitalisasi BKB Palembang. Dewa menegaskan, nantinya BKB Palembang bebas dari aksi premanisme seperti pungli, pengamen, hingga tarif parkir selangit. 

Ringkasan Berita:
  • Pemerintah Kota Palembang sedang merevitalisasi kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) menjadi ruang publik yang indah dan fungsional, dengan target selesai awal 2026.
  • Proyek senilai Rp 3 miliar ini mencakup pembongkaran, pembangunan air mancur, penataan taman, serta penyediaan area UMKM dan ruang acara massal.
  • Walikota Palembang Ratu Dewa menekankan pentingnya menjaga nilai sejarah, estetika, dan mencegah pungli serta premanisme di kawasan tersebut.

 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang Provinsi Sumatera Selatan saat ini sedang melakukan revitalisasi kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang.

Tujuannya adalah mengubah menjadi ruang terbuka publik yang lebih cantik dan representatif.

Saat ini area BKB ditutup sementara.

Sejumlah alat berat dan pekerja terus melakukan pengerjaan tahap awal yakni konstruksi.

Kemudian tahap berikutnya hingga finishing di awal tahun 2026.

Proyek Lama

Walikota Palembang Ratu Dewa mengatakan revitalisasi pelataran BKB ini merupakan proyek yang sudah lama direncanakan Pemkot Palembang.

"Untuk rivalitasi BKB Palembang yang penting pemahaman kita tahap awal ini konstruksi dulu dan saya sudah lihat progres di lapangan kemarin. Mudah-mudahan sesuai DED (Detail Engineering Design) dan sesuai spesifikasinya," kata Dewa, Senin (17/11/2025).

Dengan pembenahan kawasan tersebut nantinya bisa  memperindah tampilan BKB sekaligus memperkuat daya tarik wisata Sungai Musi yang menjadi ikon utama kota, disamping untuk kegiatan bersifat massal yang ada.

"Saya juga berharap nilai estetika dan sejarahnya tidak mengurangi untuk kegiatan bersifat massal. Di samping kiri sekitaran BKB tetap suasana asri hijau tetap ada. Jangan plong saja sehingga ada view (Jembatan Ampera) yang terlihat," ucapnya.

Baca juga: CERITA Alfaris Nauw yang Tertipu Tato di BKB Palembang, 1 Cm 3 Ribu, Tapi Minta Dibayar Rp1,5 Juta

Jangan Sekadar Cari Untung dan Sembarangan

Dewa mewanti-wanti rivalitasi itu juga harus sesuai dengan spesifikasinya.

Jangan sekadar nanti untuk mencari keuntungan oleh pengembangnya dengan pekerjaan yang terkesan sembarangan.

"Makanya kita buat ini ada nilai historisnya. Nilai sejarahnya masuk. Estetiknya masuk dan juga view icon Palembangnya dapat. Makanya nanti menjorok ke depan ada anjungannya sedikit untuk para warga Palembang Sumsel dan wisata," ujarnya.

Dewa mengungkapkan bahwa rivalitasi BKB ini disupport Pemprov Sumsel.

Baca juga: VIRAL Kontingen PORNAS Kopri Asal Papua Barat Bikin Tato di BKB Palembang Diminta Bayar Rp1,5 Juta

Tempat Pertemuan Massal

Ditegaskan Dewa BKB Palembang juga tetap masih bisa digunakan untuk pertemuan akbar, seperti upacara ataupun pertemuan apapun bentuknya bersifat massal berupa event.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved