Penculik Bocah Bilqis Ditangkap
Siapa Begendang Warga SAD Korban Penipuan Penculik Bilqis, Punya Anak Lima
Siapa Begendang? Sosok yang namanya sering disebut saat heboh kasus penculikan bocah Bilqis. Kini sulit ditemui.
Ringkasan Berita:
SRIPOKU.COM - Begendang masih meratapi kemalangan yang menimpa dirinya.
Berupaya melindungi seorang bocah perempuan bernama Bilqis, warga Suku Anak Dalam (SAD) itu justru menjadi korban penipuan.
Ia kini harus merugi Rp 85 juta demi untuk merawat Bilqis yang ternyata korban penculikan.
Kabar terbaru, Begendang saat ini sudah meninggalkan kampung halaman lantaran terpukul atas apa yang baru ia alami.
"Begendang sudah pergi beranjak (melangun) jauh, karena dio (dia) sedih dan takut. Terpukul hatinya kehilangan Bilqis," kata tokoh SAD, Temenggung Sikar, yang juga mertua Begendang saat ditemui Kompas.com di Desa Mentawak, Kabupaten Merangin, Jambi, Kamis (14/11/2025).
Begendang pergi dua hari setelah Bilqis dibawa oleh petugas kembali ke orangtuanya, Minggu (9/11/2025).
Jika sebelumnya Begendang hanya berpindah dari satu area kebun ke area lain demi mencari sumber makanan atau air, kali ini ia memilih pergi jauh, menuju perbatasan Jambi–Sumatera Barat, untuk meredakan kesedihan yang membekapnya.
Sikar mengatakan, rasa kasihan dan kekhawatiran bahwa Bilqis tidak akan selamat mendorong Begendang nekat merawat bocah korban penculikan itu.
Baca juga: Pajero Selamatkan Nyawa Penculik Bilqis dari Hukum Adat SAD, Konsekuensi Jebak Begendang
Rogoh Tabungan karena Kasihan Lihat Bilqis
Penculik Bilqis, Adefrianto Syahputra S (36) dan Mery Ana (42) menipu Begendang menggunakan dokumen surat pernyataan palsu yang seolah-olah ditandatangani orangtua Bilqis.
Dalam surat itu, keluarga disebut tidak mampu dan menyerahkan anaknya untuk dirawat.
Sindikat penculikan anak tersebut memanfaatkan kepolosan Suku Anak Dalam yang sebagian besar tidak bisa membaca dan menulis.
Begendang pun menjadi korban tipu daya, meski ia sebelumnya sama sekali belum pernah bertemu langsung dengan kedua pelaku.
Namun, rasa iba membuatnya tetap bertekad merawat Bilqis, bahkan ketika ia diminta mengganti biaya perawatan sebesar Rp 85 juta.
"Anaknya ada lima. Karena rasa kasihan dan khawatir Bilqis tidak selamat, maka Begendang merawatnya," ujar Sikar.
Setelah melihat kondisi Bilqis yang tidak terawat, rasa iba Begendang semakin besar.
Pelaku mengaku sudah tidak sanggup merawat bocah tersebut karena tidak memiliki biaya, sehingga mereka keliling menawarkan Bilqis kepada warga di Kabupaten Merangin.
Karena ingin menolong, Begendang merelakan tabungan hasil kerjanya selama setahun berkebun, jual beli babi ke pengepul, dan kerja serabut lainnya, untuk diserahkan kepada pelaku.
Baca juga: Kondisi Terkini Bocah Bilqis, Makin Agresif Setelah Diculik dan Dibawa ke Suku Anak Dalam
Begendang Minta Pajero Agar Penculik Bilqis Selamat
Kini, tersiar kabar Bilqis selamat setelah ditukar dengan Pajero.
Namun, kabar itu dibantah secara tegas oleh Temenggung Jon, salah satu tokoh masyarakat Suku Anak Dalam (SAD) di Desa Bukit Suban, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Jambi.
Ia mengatakan, Pajero tersebut diberikan kepada seorang masyarakat Suku Anak Dalam bernama Begendang yang sebelumnya mengasuh Bilqis.
Begendang yang marah meminta Ade dan Mery diserahkan ke masyarakat Suku Anak Dalam agar diberikan hukum adat.
Menurut Begendang, dikatakan Jon, hukum adat yang harus diberikan kepada keduanya adalah tebus bangun, atau istilah umumnya adalah hukum mati.
Namun, polisi membujuk Orang Rimba untuk melepaskan pelaku dari jeratan hukum adat agar mereka bisa diproses secara hukum negara atas dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Orang Rimba akhirnya luluh dan menyerahkan Bilqis secara sukarela.
Mereka hanya meminta uang Rp 85 juta milik Begendang dikembalikan.
Namun uang tersebut telah habis digunakan pelaku.
Atas kondisi itu, Jon berinisiatif menyelesaikan masalah tersebut dengan cara menanggung penggantian uang milik Begendang.
Syaratnya, harta tersisa pelaku berupa mobil Pajero dititipkan di kediamannya, hingga pelaku mampu melunasi utang mereka.
Langkah ini dilakukan agar polisi bisa memulangkan Bilqis kepada orangtuanya, sementara Begendang tetap mendapatkan haknya.
“Ini ada kuitansi, saat penyerahan dana disaksikan polisi. Saya kecewa kalau dikatakan Bilqis ditukar Pajero, itu tidak benar,” ujar Jon.
Artikel ini tayang di Kompas.com
| Pajero 'Selamatkan' Nyawa Penculik Bilqis dari Hukum Adat SAD, Konsekuensi Jebak Begendang |
|
|---|
| IPTU Nasrullah Muntu Bongkar Isi Negosiasi dengan Suku Anak Dalam Saat di Hutan Merangin Jambi, Alot |
|
|---|
| Kondisi Terkini Bocah Bilqis, Makin Agresif Setelah Diculik dan Dibawa ke Suku Anak Dalam |
|
|---|
| PENGAKUAN Miris Bilqis saat Diculik, Diberi Makan Mie dan Banyak Bayi Seumuran di Lokasi Penculikan |
|
|---|
| Ipda Supriadi tak Berani Pulang, Kalimat 'Sakti' Jenderal Bintang 2 Selamatkan Bocah Bilqis |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/bilqisadpajero.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.