Prada Lucky Tewas Dianiaya Senior
TAK Diizinkan Hadir di Podcast Denny Sumargo, Ayah Prada Lucky Cari Keadilan 'Jangan Salahkan Saya'
Sayangnya, ayah Prada Lucky tak mengetahui secara pasti apa alasannya Danrem tak mengizinkan kedatangannya itu.
Munculnya kembali kasus lama tersebut dinilai keluarga sebagai upaya untuk menekan perjuangan Christian yang kini tengah menuntut keadilan atas kematian anaknya, Prada Lucky.
Ibu Angkat Ungkap Fakta
Di sisi lain, ibu angkat Prada Lucky Namo juga mengungkap fakta mengejutkan di balik kematian anggota provos Batalyon Yonif Teritorial Pembangunan/834 Wakanga Mere (Yonif TP/834/WM) Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.
Dalam kesaksiannya di hadapan majelis hakim, mama angkat Prada Lucky Namo mengungkap adanya perbedaan kondisi luka antara saat terakhir kali almarhum berada di rumah dan ketika dijenguk di rumah sakit.
"Di rumah luka di dada tidak ada. Tapi di rumah sakit saya lihat luka bertambah di bagian punggung dan dada," ungkap saksi dengan suara bergetar di ruang sidang.
Ia juga menyebutkan saat Prada Lucky Namo dirawat, bagian dada dan perutnya tampak memar, bahkan kulit punggungnya terkelupas seperti bekas cambukan.
Saksi mengaku sempat mengolesi tubuh almarhum dengan minyak nona mas untuk meredakan luka-lukanya.
Selain itu, saksi menceritakan bahwa saat di rumah sakit, Prada Lucky sempat meminta untuk disuapi.
Namun, ia mengaku dilarang oleh rekan-rekan satu leting almarhum untuk tidak mengambil foto atau video kondisi tubuh Prada Lucky selama dirawat.
"Kawan letingnya melarang saya untuk memfoto atau merekam kondisi Lucky," tutur saksi.
Prada Lucky sempat dirawat di ruang ICU setelah kondisinya menurun drastis.
Menurut keterangan dokter yang disampaikan kepada saksi, paru-paru dan ginjal almarhum sudah rusak.
"Saya menjaga Lucky di rumah sakit sampai dia meninggal. Waktu di ICU dokter bilang ginjal dan paru-parunya rusak," ucap saksi.
Saksi menuturkan, pada 4 Agustus 2025 malam sekitar pukul 21.30 WITA, ia pulang dengan kondisi almarhum masih sadar namun kesulitan bernapas.
Keesokan paginya, saksi kembali ke rumah sakit dan melihat kondisi Prada Lucky semakin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia.
"Saya sangat sayang dengan almarhum," katanya dengan tangis tertahan di hadapan majelis hakim.
Dalam kesaksiannya, mama angkat Prada Lucky juga mengungkap pada 28 Juli 2025, almarhum sempat mengaku telah dipukul oleh seniornya.
Setelah itu, kata saksi sekitar 10 orang anggota datang menjemput Prada Lucky di rumah sang mama angkat.
Saksi bahkan sempat menegur seorang terdakwa agar tidak lagi memukul almarhum.
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id.
| BERGETAR di Ruang Sidang, Pengakuan Rekan Prada Lucky Bongkar Perlakuan Kejam para Senior ke Junior |
|
|---|
| Detik-detik Ibu Prada Lucky Keluar Sidang, Anaknya Sudah Minta Ampun tapi Terus Dicambuk |
|
|---|
| IBUNDA Prada Lucky Tolak Uang Patungan 22 Prajurit Rp220 Juta, 'Nyawa Anak Saya Tidak Semurah Itu' |
|
|---|
| Satu Oknum 10 Juta, Reaksi Ibu Prada Lucky Saat Disodori 'Uang Damai' Rp 220 Juta dari 22 Terdakwa |
|
|---|
| MINTA 17 Terdakwa Dihukum Mati, Ayah Prada Lucky Murka Tak Terima Anaknya Dituding LGBT 'Dibantai' |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.