Geger Pemimpin Upacara Sumpah Pemuda Tewas di Kelas, Ditemukan Tergeletak dan Leher Terlilit Dasi

Seorang pelajar mereka ditemukan tewas di kelas, ia sempat memimpin upacara Sumpah Pemuda untuk kelasnya.

Editor: Refly Permana
SRIPOKU.COM/ANTONI AGUSTINO
TEWAS DI KELAS - Ilustrasi mayat. Geger seorang pelajar di kawasan Sawahlunto ditemukan tewas di kelas pada Selasa (29/10/2025). Korban dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah. 
Ringkasan Berita:1. Detik-detik seorang pelajar ditemukan tewas di kelas saat teman-temannya belajar di laboratorium.
2. Seorang pedagang cerita kebaikan sang pelajar yang sempat memperlihatkan gelagat aneh sebelum ditemukan tewas.
3. Pihak sekolah menjawab soal isu korban sering dirundung di sekolah.

SRIPOKU.COM - Satu sekolah di kawasan Sawahlunto, Sumatera Barat dibikin syok dan takut ketika seorang pelajar mereka ditemukan tewas di kelas, Selasa (28/10/2025).

Ironisnya, pelajar tersebut sempat memimpin upacara Sumpah Pemuda untuk kelasnya.

Beredar kabar, korban sering dirundung, namun segera dibantah oleh pihak sekolah.

Kapolsek Barangin, Ipda Gorahman, menyampaikan, pihaknya menerima laporan dari pihak sekolah sekitar pukul 12.01 WIB. 

Dari hasil pemeriksaan awal, pelajar inisial BE (15) ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam ruang kelas.

Baca juga: Hamili Remaja 13 Tahun, 2 Pelajar di OKU Selatan Terancam 15 Tahun Penjara 

Posisi tubuhna tergeletak dan terdapat lilitan dasi di lehernya. 

Saat kejadian, seluruh siswa sedang mengikuti pelajaran di laboratorium. 

BE sempat berpamitan untuk kembali ke kelas. 

Namun, ketika teman-temannya kembali sekitar pukul 11.45 WIB, BE sudah ditemukan dalam keadaan tidak bergerak. 

Selanjutnya, jenazah BE dibawa ke RSUD Sawahlunto

Kepala Dinas Pendidikan atau Kadisdik Kota Sawahlunto, Asril, turut menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas musibah tersebut. 

“Kami sangat berduka dan prihatin. Kami akan mempelajari secara mendalam apa penyebab di balik fenomena ini agar tidak terulang kembali,” tutup Asril.

Salah satu pedagang di sekolah korban, Eli, mengaku kaget mendengar meninggalnya BE. 

Baca juga: Menteri PPPA Soroti Oknum TNI Bunuh Pelajar Dipenjara 10 Bulan, Keluarga Minta Prabowo Turun Tangan

Katanya, BE orang yang baik, bahkan sebelum meninggal sempat membantunya memperbaiki pintu kedai secara sukarela.

Dirinya mengenal sosok BE dikarenakan sering belanja di warung miliknya. 

“Ia sudah saya anggap sebagai cucu,” jelasnya. 

BE merupakan sosok siswa yang sederhana dalam belanja juga jujur. 

Namun, sehari sebelum BE meninggal, Eli melihat ada perubahan pada diri BE. 

Eli melihat BE murung. "Tidak seperti biasanya," ujarnya. 

Bahkan hari Senin lalu, di saat temannya sudah pulang, Eli melihat BE masih tetap berada di kedai seorang diri. 

Pagi sebelum kejadian itu, BE duduk sendiri melihat ke sekolah tepat di depannya, seketika bel berbunyi dan ia segera masuk ke kelas. 

“BE tak bercerita banyak langsung bergegas ke kelasnya dan dasinya sempat tertinggal, namun sudah dibawanya lagi,” ucapnya.

Baca juga: KRONOLOGI Pria Misterius Tikam Seorang Pelajar di Jalan Ratu Sianum 2 Ilir Palembang, Dua Kali!

Kepala Sekolah tempat BE sekola, Sudirman, mengatakan, sebelum tewas, BE sempat mempimpin upacara Sumpah Pemuda di sekolah tersebut.

“Sebelum meninggal, BE sempat memimpin barisan kelas VIII saat upacara Sumpah Pemuda kemarin,” kata Sudirman, Rabu (29/10/2025). 

Terkait penyebab BE berbuat nekat, Sudirman membantah disebabkan oleh perundungan.

Ia mengatakan bahwa peristiwa perundungan terhadap BE tidak pernah terjadi. 

Dirinya melihat BE merupakan anak yang baik dan tidak pernah ada masalah dengan teman-temannya, apalagi terkait perundungan.

Artikel ini tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved