Berita Purbaya Yudhi Sadewa

Sebulan Jabat Menkeu, Purbaya Dapat 3 Peringatan Gebrakan untuk Masyarakat, Gaya Transparan Disorot

Purbaya mendapatkan peringatan perihal gaya bicara dan gebrakannya kepada masyarakat.

Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: pairat
Tribunnews/Taufik Ismail
PERINGATAN MENKEU - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, (10/9/2025). Sebulan Jabat Menkeu, Purbaya Dapat 3 Peringatan Gebrakan untuk Masyarakat 

Namun, ada juga sisi negatifnya yang perlu diwaspadai oleh Purbaya. 

Menurut Karim, gaya khas Purbaya itu justru bisa berpotensi mengganggu stabilitas pasar maupun koordinasi antar pejabat.

Untuk itu, ia juga memerlukan 'rem' dari gaya komunikasi 'koboinya'.

"Yang pertama, sinyal disonansi, karena keterbukaan, kejujuran, keberanian, Menteri Purbaya ini bisa saja menyentuh sisi-sisi negatif yang bisa memancing ketegangan pasar maupun ketegangan dari pejabat lain. 

Soal Whoosh misalnya, soal dana pemda yang mengendap contoh lain. 

Ini kan ada riak. jangan sampai riak2 itu mengganggu stabilitas pasar," ujar Karim seperti dikutip dari TV One.

Purbaya juga dinilai merupakan bagian dari orkestrasi pemerintahan Prabowo Subianto yang membutuhkan keseimbangan politik. 

Apabila Purbaya terlalu maju dalam membuat gebrakan dapat memberi kesan ada ketegangan di internal pemerintahan Prabowo. 

"Yang kedua, jangan lupa karena menteri ini bagian dari orkestrasi pemerintahan Prabowo, maka jangan sampai terlalu maju atau jangan sampai ada kesan bahwa tidak ada koordinasi sehingga menabrak satu sama lain," lanjutnya. 

Selain itu, Purbaya harus hati-hati dengan komunikasinya kepada publik.

Sebab, terkadang publik tidak siap dalam memaknai apa yang disampaikan pejabat, apalagi isu fiskal.

"Yang ketiga, tak kalah penting adalah, kita tahu keberanian itu sangat penting apa lagi mengungkap sesuatu yang selama ini tersembunyi. 

Dan kita tahu dunia fiskal ekonomi keuangan itu dunia yang dingin, kaku dan berjarak. 

Dengan dibuka ini, kadang-kadang publik tidak siap apalagi dalam sistem politik di Indonesia yang sangat rentan dengan isu-isu ini," pungkasnya. 

Kendati demikian, Karim tetap memuji gaya komunikasi Purbaya yang ceplas-ceplos alias transparan. 

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved