Kami Pantau dari Jauh, Polri Pangkat Kombes Beber Alasan Polisi 'Hilang' Saat Demo DPR di Makassar

Alasan polisi saat terkesan tidak ada ketika demo DPR RI di Makassar berjalan ricuh dan menyebabkan tiga korban jiwa.

Editor: Refly Permana
Handout
DEMO DI MAKASSAR- Tragedi kebakaran menimpa Gedung DPRD Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (29/8/2025) malam, setelah massa aksi demonstrasi merangsek masuk dan membakar gedung. Akibatnya, tiga orang meninggal dunia. 

SRIPOKU.COM - Momen demo DPR RI di Makassar pada Jumat (29/8/2025) malam menjadi salah satu yang paling disorot.

Selain adanya tiga korban jiwa saat gedung DPRD Makassar dibakar massa, keberadaan polisi saat itu juga dipertanyakan.

Sebelum massa aksi tiba di gedung DPRD Makassar, polisi tidak terlihat ketika mereka bergerak mendekati gedung DPRD.

Padahal, sebelum tiba di sana, jalannya demo mulai anarkis, dimana sudah terjadi pengrusakan dan pembakaran.

Tiga hari pasca demo tersebut, Kombes Pol Arya Perdana akhirnya membeberkan situasi polisi saat demo terjadi.

Baca juga: SUARA Terakhir di Lantai 3, Kisah Heroik Abay di Tengah Kebakaran Gedung DPRD Makassar

Kapolrestabes Makassar ini mengklaim, anggotanya ada di lokasi, termasuk ketika terjadinya pembakaran pos lantas.

Polisi ada, kami ada di tempat di Pos Lantas yang dibakar, yang dilempari bom molotov. Kami ada di situ," kata Arya saat ditemui awak media di kawasan Fly Over Makassar, Senin (1/9/2025), mengutip Kompas.com.

Arya menjelaskan bahwa aparat kepolisian telah melakukan penjagaan di dua gedung DPRD sebelum sejumlah orang menerobos dan membakar gedung tersebut. 

Hanya, karena memang massa yang cukup banyak dan peralatan tidak memadai, sehingga polisi memutuskan untuk memantau dari jauh pergerakannya

Menyikapi situasi yang semakin tidak kondusif, aparat kepolisian meminta bantuan pengamanan dari Kodam XIV/Hasanuddin. 

"Tapi memang pada saat itu, situasi massa yang begitu padat, tidak memungkinkan TNI juga Damkar untuk datang secara cepat," ungkapnya. 

Baca juga: Daftar 8 Korban Kericuhan Demonstransi di Makassar, 3 Orang Tewas dan 5 Luka Berat hingga Koma

Saat berusaha menghalau massa, formasi aparat kepolisian terpecah, sehingga tidak dapat membendung tindakan para perusuh yang kian anarkistis. "

"Kita tidak sengaja menghilang, kita ada di situ, kita memantau situasi, tapi karena memang kekuatannya tidak seimbang ya, kami berpikir untuk memantau situasi dengan meminta bantuan dari TNI," ujar Arya. 

Arya mengeklaim bahwa situasi di Kota Daeng kini sudah dinyatakan kondusif, meskipun masih ada beberapa titik yang mengalami aksi unjuk rasa mahasiswa.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul : Alasan Polisi "Hilang" Saat 2 Gedung DPRD di Makassar Dibakar: Peralatan Tak Memadai dan Kalah Jumlah

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved