Kematian Kacab Bank di Jaktim
Sosok Oknum Anggota TNI yang Jadi 'Bos Besar' Pembunuhan dan Penculikan KCP Bank BUMN
Sosok bos besar eksekutor Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta, oknum anggota yang nasibnya miris.
SRIPOU.COM -- Sosok bos besar eksekutor Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta, oknum anggota yang nasibnya miris.
Akhirnya terbongkar profesi hingga sosok bos besar dalang utama penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta.
Fakta baru tersebut dibocorkan oleh pengacara dari salah satu pelaku penculikan Ilham Pradipta yakni Eras.
Seperti diketahui, Eras resmi ditangkap pihak kepolisian lantaran menculik Ilham Pradipta pada Rabu (20/8/2025) lalu.
Selain Eras, polisi juga menangkap tiga pelaku penculikan lainnya yakni AT, RAH, dan RW.
Tak cuma penculik, polisi juga berhasil mengamankan empat orang diduga otak pembunuhan Ilham Pradipta.
Belakangan polisi mengungkap bahwa ada 15 orang yang sudah ditangkap terkait kasus kematian sang Kacab Bank BUMN.
Usut punya usut, ada satu orang lagi yang sosoknya jadi sorotan karena belum ditangkap kepolisian.
Sosok tersebut adalah bos besar alias dalang utama di balik terbunuhnya Ilham Pradipta.
Sosok asli bos besar pun diungkap pengacara salah satu penculik Eras, yakni Adrianus Agau.
Dalam tayangan wawancara Kompas.com, Adrianus Agau mengurai pengakuan dari Eras soal sosok bos besar.
Bos alias dalang utama penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta itu berinisial F.
Kata Eras, selama ini ia dan penculik lainnya diperintahkan oleh F untuk menjemput paksa Ilham lewat sambungan telepon saja.
Saat memberikan perintah, F konon menjanjikan bayaran Rp60 juta untuk Eras dan empat orang lainnya.
"Faktanya memang bukan mereka (penculik) yang melakukan pembunuhan. Mereka adalah yang melakukan penjemputan paksa dari Jakarta Timur, setelah mereka melakukan penjemputan paksa baru mereka menyerahkan (korban) di Cawang atas arahan melalui telepon dari oknum berinisial F," ungkap Adrianus Agau dikutip TribunnewsBogor.com pada Rabu (27/8/2025).
Awalnya kata Adrianus, Eras hanya diperintahkan untuk menculik Ilham saja.
Eras dan kawan-kawan pun diminta menyerahkan Ilham dalam kondisi hidup ke gerombolan eksekutor di kawasan Cawang.
"Eras ini dia menerima arahan dan bujukan untuk mendapatkan suatu pekerjaan dari inisial oknum bernama F. Setelah mendapat bujukan, F sudah meyakinkan Eras dan kawan-kawan, jadi mereka berlima untuk menerima pekerjaan itu yang katanya hanya menjemput orang, baru mereka serahkan di Cawang," imbuh Adrianus.
Setelah membawa Ilham di mobil, kata Eras ia dan teman-temannya tidak menyakiti korban sama sekali.
Karenanya saat diminta untuk jemput korban lagi di tengah malam, Eras terkejut.
Hal itu lantaran Ilham saat itu yakni pada Kamis (21/8/2025) dini hari sudah tak bernyawa.
"Dalam proses perjalanan dari Lo***mart ke Cawang itu mereka (penculik) hanya membuat (menutup) tutup mata (korban) dengan lakban dan di tangannya. Setelah itu mereka menyerahkan (korban) ke eksekutor, kami baru tahu bahwa itu eksekutor," pungkas Adrianus.
Perihal sosok F alias bos besar, Adrianus blak-blakan.
Adrianus menceritakan apa isi perintah dari F kepada para penculik.
Bukan disuruh membunuh, F hanya meminta Eras dan para penculik untuk melakukan penagihan ke korban.
"Si F ini hanya memberi harapan ke Eras, bahwa 'nanti kamu akan ada kerjaan untuk penagihan'. Tapi penagihan di mana, mereka (penculik) enggak tahu," ujar Adrianus.
Lebih lanjut, Adrianus pun membocorkan profesi dari F.
Kata Adrianus, F adalah oknum anggota yang nasibnya kini miris.
Setelah penculik membocorkan rahasia penculikan Ilham ke polisi, kabarnya F langsung diperiksa satuannya.
"Saya mau kasih kisi-kisi terhadap oknum ini, itu juga udah diperiksa di Denpom," imbuh Adrianus.
Dari bocoran yang diurai Adrianus, sosok F diduga adalah anggota TNI jika merujuk pada Denpom.
Denpom adalah singkatan dari Detasemen Polisi Militer yakni sebuah satuan dalam Polisi Militer (POM) di lingkungan TNI Angkatan Darat (AD) yang bertugas menyelenggarakan fungsi kepolisian militer, termasuk penegakan hukum, disiplin, dan tata tertib di kalangan prajurit TNI AD dalam wilayah kerjanya.
Perihal hubungan antara F dengan para penculik, Adrianus mengungkap fakta selanjutnya.
"Kenapa mereka bisa menjalin persahabatan, yang pasti kami meyakini mereka udah pernah bertemu atau berteman (antara penculik dan oknum F)," ungkap Adrianus.
Tanggapan petinggi TNI
Sementara itu, terkait dugaan oknum yang jadi bos besar di kasus pembunuhan Ilham adalah seorang anggota TNI, petinggi TNI akhirnya angkat bicara.
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen Freddy Ardianzah menanggapi isu anggotanya terlibat dalam kasus penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta.
Diungkap Mayjen Freddy Ardianzah, pihaknya belum menerima informasi apapun terkait isu tersebut.
“Sampai saat ini saya belum mendapat info dari Polda Metro Jaya terkait keterlibatan prajurit dalam kasus ini,” kata Mayjen Freddy dikutip dari Tribunnews.com.
Kendati demikian, informasi perihal isu keterlibatan anggota TNI dalam kasus kematian Ilham Pradipta masih terus diselidiki pihak TNI.
Biodata korban
Nama lengkap: Mohamad Ilham Pradipta
Usia: 37 tahun
Profesi dan jabatan: Kepala Cabang Bank BUMN di wilayah Jakarta Pusat
Alamat rumah: Kota Bogor
Nama istri: Puspita Aulia
Jumlah anak: 2
Alumni kampus: Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)
Akun Instagram: @hampradipta
Tanggal wafat: 21 Agustus 2025
Gelagat Aneh Kacab Bank BUMN Sebelum Diculik Suruhan Oknum Kopassus, Ilham Pradipta Mendadak Merokok |
![]() |
---|
PENYEBAB Polisi Nyatakan Kematian Kacab Bank BUMN Bukan Pembunuhan Terencana Dikuak, Sebut Niat Awal |
![]() |
---|
Peran Dua Oknum TNI di Kematian Kacab Bank BUMN, Dimodali 100 Juta oleh Bos Besar Culik Ilham |
![]() |
---|
Sosok Serka N dan Kopda FH dari Kopassus Terlibat Pembunuhan Kacab Bank, Terungkap Ini Perannya |
![]() |
---|
Kematian Kacab Bank BUMN Dipicu Rekening Dormant, Peran Dwi Hartono Terkuak, 2 Oknum TNI Terlibat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.