Berita Palembang
Restorasi Mangrove, Selain Lestarikan Lingkungan Juga Dorong Perekonomian
restorasi mangrove di kawasan pesisir Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) terus menunjukkan hal positif.
Penulis: Arief Basuki | Editor: Yandi Triansyah
Ringkasan Berita:
- Restorasi mangrove di kawasan pesisir Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) terus menunjukkan hal positif.
- Program percontohan Sungsang Mangrove Restoration and Ecotourism (SMART), dinilai berhasil memadukan manfaat ekologis dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
- Melalui kegiatan restorasi, masyarakat kini memiliki sumber pendapatan jangka panjang yang ramah lingkungan.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG--Upaya pelestarian lingkungan melalui penanaman dan restorasi mangrove di kawasan pesisir Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) terus menunjukkan hal positif.
Program percontohan Sungsang Mangrove Restoration and Ecotourism (SMART), dinilai berhasil memadukan manfaat ekologis dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Keberhasilan tersebut disampaikan oleh Direktur Center for International Forestry Research (CIFOR) Indonesia, sekaligus Ketua Tim Peneliti SMART, Prof Dr Herry Purnomo, dalam Lokakarya Penutupan Proyek Riset Aksi SMART yang digelar di Ballroom Hotel Santika Premier Palembang.
“CIFOR-ICRAF Indonesia bersama Universitas Sriwijaya dan Forum DAS Sumatera Selatan telah melaksanakan riset aksi partisipatif untuk mengembangkan model bisnis berkelanjutan yang diterima masyarakat lokal,” kata Herry.
Menurutnya, keberhasilan program SMART tidak hanya terlihat dari lingkungan yang semakin terjaga, tetapi juga dari peningkatan ekonomi warga sekitar.
Melalui kegiatan restorasi, masyarakat kini memiliki sumber pendapatan jangka panjang yang ramah lingkungan.
Dalam empat tahun pelaksanaan, proyek berhasil menanam sekitar 60.000 bibit dari delapan spesies mangrove lokal di area yang sebelumnya terdegradasi.
Kegiatan ini melibatkan warga Desa Sungsang IV dan Desa Marga Sungsang.
Selain restorasi, proyek SMART juga mengembangkan model bisnis berbasis masyarakat di tiga desa: Sungsang IV, Marga Sungsang, dan Sungsang I.
Sedikitnya tiga model bisnis baru telah diuji coba, yakni produksi bibit mangrove, budidaya kepiting, dan program adopsi pohon.
Sementara dua model yang telah berjalan sebelumnya yakni ekowisata serta usaha mikro kecil (UMK) bagi kelompok pemuda dan perempuan masih terus dilanjutkan dan diperkuat.
Meski begitu, diakui Herry terdapat tantangan global saat ini, yang cenderung berkurang untuk perubahan lingkungan dan iklim tetapi perang dan pengungsi.
"Kita tahu isu utama saat Presiden Amerika dipimpin Joe Biden yaitu perubahan lingkungan dan iklim, namun setelah beralih ke Donald Trump lebih pada perang dan pengungsi. Dimana ada perang Ukraina, Myanmar dan Indonesia juga sudah fokus beli pesawat tempur, sehingga itu mempengaruhi isu perubahan iklim," tandasnya
Ditempat yang sama, Ketua Umum Forum DAS Sumsel, Dr. Syafrul Yunardy, mengapresiasi kolaborasi yang telah terjalin dengan CIFOR.
“Selama empat tahun, banyak pembelajaran berharga yang kami dapatkan. Semoga hasil proyek ini memberikan dampak luas dan berkelanjutan,” ujarnya.
Syafrul menambahkan, pihaknya juga telah menyusun rencana pembangunan ekowisata di Desa Sungsang IV sebagai upaya mendukung pengembangan ekonomi lokal.
“Harapannya, capaian ini dapat diteruskan agar manfaatnya semakin besar dan berkesinambungan,” tambahnya.
Dari pihak akademisi, Dr Dessy Adriyani dari Tim Riset Bidang Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Sriwijaya (Unsri) menilai proyek SMART memberikan pengalaman berharga bagi dunia kampus.
“Program ini tidak hanya berdampak bagi masyarakat, tetapi juga bagi dunia akademik. UNSRI terbuka untuk melanjutkan kerja sama riset aksi demi kemajuan bersama,” katanya.
Dukungan juga datang dari Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuasin, Erwin Ibrahim, yang menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam melanjutkan program ini.
“Program SMART sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan Kabupaten Banyuasin mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa merusak ekosistem, mengurangi emisi karbon, dan meningkatkan efisiensi energi,” tegas Erwin.
Dengan keberhasilan proyek SMART, kawasan pesisir Sungsang kini menjadi contoh nyata bahwa pelestarian alam dan peningkatan ekonomi dapat berjalan seiring, menghadirkan masa depan pesisir yang lebih hijau, produktif, dan berdaya.
Kades Sungsang IV Romi Adi Candra menjelaskan untuk melakukan restorasi Manggrove di mulai dari penyemaian , pembibitan dan penanaman semuanya dilakukan masyarakat.
“Seluruh kegiatan restorasi ini melibatkan masyarakat dari awal , kita terkadang kesulitan biaya dan dukungan seluruh stekholder nah itu yang kita harapkan untuk mempermudah masyarakat menanam dan menghasilkan ekonomi yang lebih baik,” paparnya.
Sedangkan produk turunan dari tanaman Manggrove menurutnya sabun cuci tangan, sirup, dodol dan lain-lain.
“Dari hasil manggove ini menjadi tempat berkembang biaknya ikan dan udang-udang dan ikan serta udang kita itu dibuat pempek udang itu dari mangrove,”katanya.
Camat Banyuasin II Ahmad Riduan Ssos Msi menambahkan dengan kegiatan ini bisa mengangkat nama desa dan Kecamatan Banyuasin II .
“Bisa menambah pertumbuhan ekonomi , contohnya dengan adanya kegiatan-kegiatan ini bisa memperkerjakan masyarakat sekitar dan dari awal masyarakat di libatkan dengan adanya penanaman mangrove dan pekerjaannya dilibatkan masyarakat, “tuturnya.
Pihaknya berharap kedepan bisa membawa desa -desa lain selain desa Sungsang dalam kegiatan ini.
“Kami di Banyuasin ini banyak tempat-tempat yang bisa di tanami Manggrove,” pungkasnya.
| Sucofindo Perkuat Aksi Iklim, Energi Bersih, dan Ekonomi Hijau untuk Masa Depan Berkelanjutan |
|
|---|
| Cinta Kilat Berujung Memar, Ironi Video Call yang Mengakhiri Hubungan Toksik Mahasiswi di Palembang |
|
|---|
| Enam Nelayan Bangka Belitung Dituntut 2 Tahun Penjara Gegara Gunakan Trawl di Perairan Banyuasin |
|
|---|
| Palembang Tetapkan 135 Kegiatan Menarik Tahun 2026, Ada Pertempuran 5 Hari 5 Malam dan Lomba Bidar |
|
|---|
| Warga Griya Alam Indah Lestari Palembang Cemaskan Genangan Air Akibat Pembangunan Baru |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/restorasi-mangrove-sungsang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.