Mayat Perempuan di Kamar Hotel

DUKA Adi Rosadi Kenang Gelagat Aneh Anti Sebelum Wafat di Hotel Palembang, Wajah Istri Sudah Beda

DERAIAN Luka Adi Rosadi Kenang Pertemuan Terakhir dengan Anti Sebelum Meninggal, Gelagat Aneh Bikin Curiga

Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Welly Hadinata
YouTube
DUKA ADI ROSADI - Kenangan Adi bersama Anti sebelum meninggal. DUKA Adi Rosadi Kenang Gelagat Aneh Anti Sebelum Wafat di Hotel Palembang, Wajah Istri Sudah Beda 

SRIPOKU.COM -   Adi Rosadi tak pernah menyangka jika momen Anti Puspita Sari mengantarnya pergi kerja menjadi kenangan terakhir bersama sang istri.

Tak pernah ada masalah serius dalam rumah tangganya, Anti Puspita Sari pergi dengan cara yang amat tragis.

Di saat suaminya sibuk kerja untuk memenuhi kebutuhan hidup, almarhumah Anti Puspita Sari malah pergi ke sebuah hotel bersama pria lain.

Kematian Anti Puspita Sari pun begitu menyisakan luka dan duka yang amat mendalam bagi Adi Rosadi.

Dikutip dari YouTube Sripoku.com, Adi Rosadi tak bisa menyembunyikan perasaan sedih menghadapi fakta kematian sang istri.

Saat proses ekshumasi berlangsung, Adi memilih untuk menunggu di luar area pemakaman dan mengaku tidak sanggup melihat langsung proses tersebut.

Ekshumasi adalah penggalian kembali jenazah dari makamnya untuk tujuan ilmiah atau hukum, seperti untuk melakukan autopsi ulang guna menentukan penyebab kematian.

Proses ini dilakukan berdasarkan izin keluarga dan pihak berwenang, terutama jika ada kecurigaan kematian yang tidak wajar, yang membutuhkan pembuktian lebih lanjut di pengadilan. 

"Saya tidak kuat melihatnya, takut teringat kembali. Ketika melihat jenazah diangkat saja saya sudah sedih," ungkap Adi dengan mata berkaca-kaca.

Terkait dengan pria yang terekam CCTV di lokasi kejadian, Adi mengaku tidak mengenali sosok tersebut.

"Saya tidak mengenali pria itu, pak," kata Adi, menanggapi pertanyaan tentang identitas pria yang terekam kamera pengawas di hotel tempat istrinya ditemukan tewas.

Adi juga mengungkapkan bahwa tidak ada tanda-tanda mencurigakan yang ia rasakan sebelum kematian istrinya.

Ia bercerita Anti bahkan tak hadir ke dalam mimpinya sejak malam pertama kematian sang istri.

"Tak ada tanda-tanda, pak. Apalagi saya tidak pernah bermimpi tentangnya, sejak malam pertama hingga tadi malam," ujar Adi, yang merasa sangat kehilangan.

Namun, Adi menyebutkan bahwa dirinya merasa ada yang berbeda pada wajah istrinya saat terakhir kali bertemu.

Akan tetapi Adi tidak menganggap serius firasatnya kala itu.

Dijelaskan Adi, saat itu wajah sang istri berbeda, bahkan Anti sangat lesu di hari itu.

"Memang istri saya terlihat berbeda wajahnya saat terakhir kali mengantar saya bekerja. Biasanya istri saya ceria, tapi waktu itu terlihat berbeda. Dia juga lesu seharian, sampai akhirnya mengantarkan saya kerja," tutup Adi, sembari mengenang pertemuan terakhir dengan almarhumah.

Rekaman CCTV Anti diduga saat check-in di hotel tempat dirinya ditemukan tewas.
Rekaman CCTV Anti diduga saat check-in di hotel tempat dirinya ditemukan tewas. (instagram @palembangkucarkacir)

Baca juga: Sudah 5 Hari Pelaku Pembunuhan Wanita di Hotel Palembang Belum Tertangkap, 8 Orang Saksi Diperiksa

Penyebab Kematian

Dr. Indra Nasution, dokter forensik dari RS Bhayangkara Palembang, yang memimpin proses Ekshumasi (pembongkaran jenazah) korban pembunuhan AP (22), mengungkapkan hasil pemeriksaan sementara.

Berdasarkan autopsi yang dilakukan di TPU Talang Petai, Palembang, dr Indra menyebutkan bahwa penyebab kematian korban adalah kekurangan oksigen akibat saluran pernapasan korban yang terhambat.

"Korban meninggal dunia karena lemas dan kekurangan oksigen pada saluran napas atas," ujar dr. Indra, Selasa (14/10/2025).

Pemeriksaan lebih lanjut pada korban juga mengungkapkan fakta mengejutkan terkait kehamilan korban.

Dr. Indra menjelaskan, bahwa meskipun kondisi jenazah sudah membusuk, pihaknya melakukan pemeriksaan sensitif untuk mengetahui apakah korban tengah hamil.

"Kami melakukan tes pada payudara dan mengurutkan keluar kolostrum, yang menunjukkan bahwa korban hamil," jelas dr. Indra.

Dari hasil pemeriksaan tersebut, diketahui bahwa korban sedang mengandung sekitar dua bulan memasuki trimester pertama.

Lebih lanjut, dr. Indra juga mengungkapkan bahwa penyebab kematian korban terkait dengan cara pembunuhan yang dilakukan.

AP meninggal akibat mulutnya yang disumpal dengan kain dan lehernya yang dijerat.

"Korban meninggal dunia karena kekurangan oksigen yang disebabkan oleh penyumpalan mulut dengan kain dan jeratan pada lehernya," tambah dr. Indra.

Kasus pembunuhan yang menimpa AP hingga kini terus diselidiki oleh pihak kepolisian.

Sebelumnya, korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di sebuah hotel di Palembang.

Kepolisian kini tengah mendalami lebih lanjut dan berusaha mengungkap siapa pelaku di balik tindakan keji ini, sembari mengonfirmasi dugaan adanya keterlibatan pihak lain.

Proses otopsi yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan petunjuk lebih lanjut dalam penyelidikan kasus yang telah mengejutkan banyak pihak tersebut

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved