'Jangan Asal Hasilkan Produk' Nasehat Gubernur Herman Deru untuk UMKM Wastra Sumsel

Gubernur Sumsel, Herman Deru, resmi membuka Festival Kreatif Sriwijaya Sumatera Selatan dan Launching Wastra Sumsel by Dekranasda.

|
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Refly Permana
tribunsumsel.com/linda
FESTIVAL KREATIF SRIWIJAYA - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru secara resmi membuka Festival Kreatif Sriwijaya Sumatera Selatan dan Launching Wastra Sumsel by Dekranasda di Dining Hall Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Kamis (9/10/2025). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - "Kepada UMKM harus kreatif, bukan hanya sekadar menghasilkan produk,".

Itulah penggalan nasehat yang diberikan Gubernur Sumsel, Herman Deru, kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang wastra Sumsel.

Saat itu, orang nomor satu di Sumatera Selatan ini hadir untuk membuka Festival Kreatif Sriwijaya Sumatera Selatan dan Launching Wastra Sumsel by Dekranasda di Dining Hall Jakabaring Sport City Palembang, Kamis (9/10/2025).

Sekedar informasi, wastra bisa dikatakan adalah sebutan untuk kain tradisional di Indonesia.

Baca juga: Evaluasi Kelayakan Bangunan Ponpes di Sumsel, Gubernur Herman Deru Bentuk Tim Pengawasan

Biasanya, produk yang bisa dikatakan sebagai wastra adalah memiliki ciri khas dari daerah yang menghasilkannya.

Tidak hanya itu, produk wastra juga sebaiknya memiliki makna budaya dan filosofi dari motif-motif yang diproduksi.

"Untuk wastra ini tantangannya pada produk printing. Maka, kepada UMKM harus kreatif, bukan hanya sekadar menghasilkan produk," kata Deru, Kamis (9/10/2025). 

Selain inovasi produk, Deru mengatakan, hal mendasar yang harus ditanamkan adalah rasa memiliki terhadap Wastra Sumsel di kalangan masyarakat. 

Baca juga: Gubernur Sumsel Herman Deru Vs Bupati Gorontalo Adu Laga Tenis Meja Kategori Kepala Daerah

Rasa memiliki ini akan menjadi benteng pertahanan utama, sehingga masyarakat akan tetap memilih produk wastra lokal meskipun dihadapkan pada produk serupa yang dijual lebih murah.

Sebagai bentuk komitmen nyata dari pemerintah provinsi, pria kelahiran 17 November 1967 ini juga telah menggaungkan kebijakan agar setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sumsel wajib mengenakan Wastra Sumsel setiap hari Jumat.

"Supaya rasa memilikinya tertanamkan," katanya.

Kebijakan ini diharapkan tidak hanya menumbuhkan kecintaan, tetapi juga menciptakan pasar yang stabil bagi produk-produk wastra UMKM.

Baca juga: Sumsel Pecahkan Rekor Peserta Pornas Korpri, Gubernur Deru Ikut Bertanding di Tenis Meja

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel, Panji Tjahjanto, melaporkan bahwa Festival Kreatif Sriwijaya ini merupakan wadah bagi para pelaku ekonomi kreatif dan komunitas seni di Sumsel.

Festival ini diikuti oleh 10 stand yang memamerkan produk dari berbagai sektor, antara lain kuliner, fashion, dan kriya.

Selain pameran, festival yang digelar selama dua hari (9-10 Oktober 2025) ini juga diramaikan dengan berbagai kegiatan interaktif, seni pertunjukan, dan kompetisi.

Rangkaian acara yang diselenggarakan meliputi penampilan seni dan seni lukis, pembuatan animasi konten, talk show yang melibatkan pakar dan komunitas, lomba animasi, lomba tari kreasi, dan lain-lain.

"Maka kita juga melibatkan komunitas untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini, sehingga Festival Kreatif Sriwijaya Sumsel benar-benar menjadi ajang kolaborasi dan pengembangan bakat lokal," kata Panji.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved