Bayar Tato di BKB Palembang
Bukan Rp 1,5 Juta, Tukang Tato di BKB Kuak Kesepakatan dengan Kontingen Papua, Ngaku Diajak ke Hotel
Tak terima dituding memeras kontingen tim futsal asal Papua Barat, tukang tato BKB (Benteng Kuto Besak) memberikan klarifikasi.
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Fadhila Rahma
SRIPOKU.COM - Tak terima dituding memeras kontingen tim futsal asal Papua Barat, tukang tato BKB (Benteng Kuto Besak) memberikan klarifikasi.
Ia bahkan berani mempertanggung jawabkan perbuatannya, jika terbukti bersalah.
Sebelumnya viral dugaan pemerasaan yang dialami oleh kontingen asal Papua yang tengah mengikuti PORNAS Korpri di Palembang.
Tukang tato di BKB ini diduga mematok hargo tato lebih dari Rp 1 juta kepada korban.
Menindaklanjuti permasalahan ini, Kasat Pol PP pun berhasil menemui tukang tato BKB dan meminta kronologi yang sebenar-benarnya.
Dikutip dari akun Instagram @OyPalembang, tukang tato tersebut membantah telah melakukan pemerasan.
Menurutnya deal harga tato tersebut sudah disepakati oleh kedua belah pihak.
Kepada Herison, tukang tato ini mengaku biaya sebesar Rp 1.5 juta tersebut sudah menjadi kesepakatan mereka.
Sejak awal korban yang datang sendiri ke lapaknya bersama temannya untuk dibikinkan tato.
Korban datang ke lapak tukang tato yang berada di depan J.CO BKB.
Tukang tato pun membuatkan tato sesuai dengan keinginan si korban.
Saat itu, ada dua orang dari tim futsal asal Papua yang meminta dibuatkan tato.
Tukang tato juga menjelaskan bahwa tidak ada unsur pemaksaan dalam hal ini.
"Dio dipakso? idak, dio dewek yang minta bikin tato.
Jadi kito bikinke," ujar si tukang tato saat dimintai keterangan oleh Kasat Pol PP.
Biaya per tato yang dibuat pun berbeda.
Satu orang biayanya Rp 1,2 juta dan satunya lagi Rp 300 ribu.
Dari sanalah muncul nominal tarif tato mencapai Rp 1.5 juta.
Lebih lanjut, kepada Herison tukang tato tersebut menjelaskan setelah tato dibuatkan ada nego yang terjadi di antara mereka.

Baca juga: VIRAL Kontingen PORNAS Kopri Asal Papua Barat Bikin Tato di BKB Palembang Diminta Bayar Rp1,5 Juta
Tukang tato mengaku diajak ke hotel untuk menyelesaikan proses pembayaran.
Korban mengaku uangnya tidak cukup sehingga harus pulang dulu ke hotel tempat ia menginap.
"Diajaknyo ke hotel, ngambek duitnyo, sebenernyo dio la nego kan, yang sikok keno Rp 1.2 juta, yang sikok Rp 300 ribu.
Jadi Rp 1.5 juta.
Kito nego-nego dio nawar Rp 1.2 juta.
Tapi bang duitnyo dak katek di sini, kito samo-samo ke hotel, ambek duitnyo.
Dio dewek yang ngajak, di hotel Santika sini," jelasnya lebih lanjut.
Mendengar hal tersebut, Kasat Pol PP pun meminta tukang tato menemui si korban untuk menyelesaikan masalah ini.
Herison tidak mau gara-gara masalah ini membuat nama Kota Palembang tercoreng.
Apalagi saat ini sedang ada event besar di Palembang.
Ia juga berjanji akan menindak tegas jika memang ada unsur pemerasan dalam transaksi ini.
"Kalau kamu salah, kamu ku sikat, ga ada urusan," tegas Herison.
Mendengar hal itu, si tukang tato akan siap menyelesaikan masalah ini.
"Iyo kalau aku salah, aku siap," jelas tukang tato.
Postingan di akun @Oypalembang pada Rabu (8/10/2025) ini mendapat banyak respon dari warganet.
Banyak netizen yang geram dan meminta pihak Pol PP bisa tegas.
Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.