Kebakaran di Palembang
Deja Vu Pahit di Lorong Wakaf, Trauma Sukarman Disulut Api di Puing yang Sama Setelah 27 Tahun
Aroma hangus sisa kebakaran masih pekat di udara Lorong Wakaf, Palembang, Kamis (25/9/2025) siang.
Penulis: Andi Wijaya | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM,PALEMBANG – Aroma hangus sisa kebakaran masih pekat di udara Lorong Wakaf, Palembang, Kamis (25/9/2025) siang.
Di antara puing yang menghitam dan sisa-sisa perabotan yang meleleh, pandangan Sukarman (60) menerawang kosong.
Baginya, tragedi ini bukan sekadar kehilangan harta benda, melainkan sebuah déjá vu pahit yang mengoyak kembali luka lama.
Di tanah yang sama, 27 tahun lalu, ia juga melihat rumahnya luluh lantak dilalap si jago merah.
Déjà vu adalah perasaan familier yang tiba-tiba seolah-olah seseorang pernah mengalami atau menyaksikan suatu situasi yang sedang terjadi saat ini, padahal itu adalah pengalaman pertamanya.
"Pilu, Pak. Trauma melihat api," ucapnya dengan suara bergetar.
"Saya ingat tahun 1998, rumah saya hangus terbakar juga di sini. Sekarang terjadi lagi." lanjutnya.
Kebakaran yang melanda kawasan padat penduduk di Jalan KH M Asyik, RT 31/09, Kelurahan 3-4 Ulu ini telah melenyapkan 11 rumah dan membuat 56 jiwa dari 20 keluarga kehilangan tempat bernaung.
Namun bagi Sukarman, api tidak hanya melahap rumah yang telah ia tinggali selama 27 tahun, tetapi juga membangkitkan kembali memori kelam yang coba ia kubur.
Saat kejadian, ia sedang sibuk bekerja sebagai tukang (bedandan) di belakang rumah. Tiba-tiba, teriakan panik memecah ketenangan sore itu.
"Api! Api! Api!"
"Saya melihat api sudah membesar. Seketika panik, Pak. Tidak ada barang yang bisa diselamatkan. Hanya baju di badan dan sebuah kipas angin saja yang bisa saya tarik keluar," bebernya.
Rumah, pakaian, perabotan, dan semua kenangan yang tersimpan di dalamnya musnah dalam sekejap.
Ia, istri, dan cucunya yang berusia 10 tahun selamat tanpa luka fisik, namun membawa luka batin yang dalam. Yang membuat hatinya semakin miris adalah nasib sang cucu.
"Hangus semua, Pak. Termasuk pakaian sekolah cucu, peralatan sekolahnya juga. Semuanya jadi abu," katanya lirih, membayangkan bagaimana cucunya harus kembali ke sekolah tanpa seragam dan buku.
Kunjungan Empati Ratu Dewa, Menghapus Luka Korban Kebakaran 35 Ilir Palembang |
![]() |
---|
Kisah Heroik Desi, Bangunkan Suami dan Adik Ipar Saat Api Melalap Rumah di Palembang |
![]() |
---|
Enam Rumah di Lorong Khotib Palembang Hangus, Pemilik Terkejut Lantai Rumah Terasa Panas |
![]() |
---|
Nestapa Juli 2 Kali jadi Korban Kebakaran, Motor NMAX Baru dan Modal Rp 5 Juta Ludes di Lahap Api |
![]() |
---|
Tangis Pengangkut Sampah di Palembang, Baru Pulang Ternyata Rumah Sudah Jadi Arang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.