Demo di Palembang

Optimis Demo di Palembang Berlangsung Damai, Polisi Lepaskan Kawat Berduri di DPRD Sumsel

Alasan kawat berduri tak dipakai karena pihaknya mempertimbangkan sisi kemanusiaan dan dari berbagai masukan.

Penulis: Rachmad Kurniawan Putra | Editor: Odi Aria
Tribunsumsel.com/Rachmad Kurniawan
KAWAT BERDURI DILEPASKAN- Suasana di depan DPRD Sumsel Jalan Pom IX, Palembang setelah kawat berduri yang sebelumnya dipasang sejak pagi sudah dilepas sekitar pukul 10:00 WIB, Senin (1/9/2025). Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono mengatakan alasannya adalah sisi kemanusiaan dan percaya kepada massa. 

Aksi damai ini dijadwalkan berlangsung pada Senin siang, mulai pukul 13.00 WIB hingga 17.00 WIB.

Para mahasiswa menyerukan semangat perjuangan melalui seruan khas gerakan mahasiswa.

“Maka dari itu, mari kita bertemu di medan perjuangan. Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia!” tegas massa aksi.

Diketahui, aksi ini akan melibatkan empat kelompok mahasiswa besar di Sumsel, yaitu Mahasiswa Cipayung Plus, BEM Sumsel, Dema UIN Raden Fatah Palembang dan Aliansi Mahasiswa Sumsel.

Keempat kelompok tersebut akan menggelar aksi dalam tiga sesi berbeda yang dimulai sejak pagi, yakni pukul 08.00 WIB, dengan sesi terakhir dijadwalkan pada pukul 13.00 WIB.

Pihak kepolisian dan pengamanan Gedung DPRD Sumsel telah disiagakan guna memastikan jalannya aksi berlangsung tertib dan aman.

Ratu Dewa Minta Jaga Kedamaian

Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, mengajak masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya melalui demonstrasi untuk tetap menjaga ketertiban dan keamanan.

Ia menekankan pentingnya menjaga citra Kota Palembang sebagai kota yang cinta damai.

Dalam pernyataannya, Ratu Dewa berharap para demonstran tidak mudah terpancing emosi dan tetap mengedepankan suasana yang aman.

"Saya hanya berharap poin penting dari aspirasi masyarakat ini benar-benar dijalankan oleh semua pemangku kepentingan di negeri ini termasuk saya," ujar Dewa, Sabtu (31/8/2025).

Ia juga mengingatkan para pejabat dan pemangku kepentingan di Palembang untuk terus bekerja keras dan melihat kondisi dari bawah.

"Tentunya apa yang menjadi harapan baik semuanya dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya, dengan rasa yang empati dan menghargai setiap aspirasi yang disampaikan," katanya.

Dengan menjaga ketertiban, Ratu Dewa berharap Kota Palembang dapat menjadi contoh bahwa kebebasan berpendapat dilindungi, tanpa mengorbankan kedamaian masyarakat.

Ratu Dewa juga meminta semua pihak, termasuk internal pemerintah, untuk melakukan introspeksi diri dan mengevaluasi setiap kebijakan.

Tujuannya adalah memastikan kebijakan tersebut benar-benar dijalankan sesuai aturan yang berlaku.

"Mari sama-sama menyadari akan pentingnya ketertiban dan kedamaian kota ini, ingatlah bahwa ada keluarga kita yang menunggu di rumah," katanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved