Demo di Palembang

Optimis Demo di Palembang Berlangsung Damai, Polisi Lepaskan Kawat Berduri di DPRD Sumsel

Alasan kawat berduri tak dipakai karena pihaknya mempertimbangkan sisi kemanusiaan dan dari berbagai masukan.

Penulis: Rachmad Kurniawan Putra | Editor: Odi Aria
Tribunsumsel.com/Rachmad Kurniawan
KAWAT BERDURI DILEPASKAN- Suasana di depan DPRD Sumsel Jalan Pom IX, Palembang setelah kawat berduri yang sebelumnya dipasang sejak pagi sudah dilepas sekitar pukul 10:00 WIB, Senin (1/9/2025). Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono mengatakan alasannya adalah sisi kemanusiaan dan percaya kepada massa. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG- Kawat berduri yang sebelumnya dipasang di depan DPRD Provinsi Sumsel menjelang aksi demo hari ini, kembali digulung oleh Brimob dan tidak dipakai saat menghadapi massa, Senin (1/9/2025).

Pantauan di gedung DPRD Sumsel, kawat berduri yang mengelilingi gedung mulai dimasukkan kembali sekira pukul 10:00 WIB, sehingga tak ada lagi kawat berduri di depan gedung. 

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono mengatakan alasan kawat berduri tak dipakai karena pihaknya mempertimbangkan sisi kemanusiaan dan dari berbagai masukan.

"Alasannya saya mempertimbangkan satu sisi kemanusiaan, saya percaya. Itu hanya pandangan terbaik, pada umumnya (pasang kawat) begitu, tapi setelah saya pelajari dan masukan-masukan yang bagus. Itulah kepercayaan saya," ungkap Harryo saat dijumpai persiapan demo.

Kepolisian dan aparat keamanan percaya kalau mahasiswa ataupun massa yang akan menyampaikan aspirasi bisa menjaga kepercayaan sebaik-baiknya, dan tidak terjadi kerusuhan.

"Saya percaya dengan teman-teman mahasiswa sehingga kepercayaan bisa dijaga sebaik-baiknya," katanya.

Dalam mengamankan demo, Polri berkoordinasi dengan TNI dan Pemadam kebakaran agar situasi tetap terkendali.

"Standar penyesuaian ada SOP nya yaitu pertama ada negosiator, dalmas, dan dibantu TNI. Sehingga tugas-tugas di lapangan dapat terakselerasi sebaik-baiknya, untuk mencegah adanya penyusup yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Aspirasi masyarakat bisa ditampung sebaik-sebaiknya," katanya.

Harryo menambahkan, massa tidak perlu khawatir sebab aksi hari ini bisa menjadi wadah penyampaian aspirasi.

"Teman-teman mahasiswa tidak perlu khawatir, ini adalah wadah penyampaian aspirasi. Hak-hak yang rekan-rekan ingin sampaikan dapat kami tampung," tutupnya.

Mahasiswa Serukan Aksi Damai

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Mahasiswa Cipayung Plus Sumsel menyatakan sikap menjelang aksi damai yang digelar di Gedung DPRD Sumsel, Senin (1/9/2025) pagi.

Dalam pernyataannya, Mahasiswa Cipayung Plus mengutuk keras segala bentuk kekerasan dan tindakan pengerusakan fasilitas umum yang terjadi di Kota Palembang belakangan ini.

Mereka menegaskan bahwa aksi unjuk rasa harus tetap berjalan damai dan bermartabat.

“Kami mengajak seluruh mahasiswa dan elemen masyarakat untuk bersama-sama turun dalam aksi damai hari ini, sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi sosial-politik di Sumatera Selatan,” ujar perwakilan Mahasiswa Cipayung Plus dalam pernyataan bersama.

Aksi damai ini dijadwalkan berlangsung pada Senin siang, mulai pukul 13.00 WIB hingga 17.00 WIB.

Para mahasiswa menyerukan semangat perjuangan melalui seruan khas gerakan mahasiswa.

“Maka dari itu, mari kita bertemu di medan perjuangan. Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia!” tegas massa aksi.

Diketahui, aksi ini akan melibatkan empat kelompok mahasiswa besar di Sumsel, yaitu Mahasiswa Cipayung Plus, BEM Sumsel, Dema UIN Raden Fatah Palembang dan Aliansi Mahasiswa Sumsel.

Keempat kelompok tersebut akan menggelar aksi dalam tiga sesi berbeda yang dimulai sejak pagi, yakni pukul 08.00 WIB, dengan sesi terakhir dijadwalkan pada pukul 13.00 WIB.

Pihak kepolisian dan pengamanan Gedung DPRD Sumsel telah disiagakan guna memastikan jalannya aksi berlangsung tertib dan aman.

Ratu Dewa Minta Jaga Kedamaian

Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, mengajak masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya melalui demonstrasi untuk tetap menjaga ketertiban dan keamanan.

Ia menekankan pentingnya menjaga citra Kota Palembang sebagai kota yang cinta damai.

Dalam pernyataannya, Ratu Dewa berharap para demonstran tidak mudah terpancing emosi dan tetap mengedepankan suasana yang aman.

"Saya hanya berharap poin penting dari aspirasi masyarakat ini benar-benar dijalankan oleh semua pemangku kepentingan di negeri ini termasuk saya," ujar Dewa, Sabtu (31/8/2025).

Ia juga mengingatkan para pejabat dan pemangku kepentingan di Palembang untuk terus bekerja keras dan melihat kondisi dari bawah.

"Tentunya apa yang menjadi harapan baik semuanya dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya, dengan rasa yang empati dan menghargai setiap aspirasi yang disampaikan," katanya.

Dengan menjaga ketertiban, Ratu Dewa berharap Kota Palembang dapat menjadi contoh bahwa kebebasan berpendapat dilindungi, tanpa mengorbankan kedamaian masyarakat.

Ratu Dewa juga meminta semua pihak, termasuk internal pemerintah, untuk melakukan introspeksi diri dan mengevaluasi setiap kebijakan.

Tujuannya adalah memastikan kebijakan tersebut benar-benar dijalankan sesuai aturan yang berlaku.

"Mari sama-sama menyadari akan pentingnya ketertiban dan kedamaian kota ini, ingatlah bahwa ada keluarga kita yang menunggu di rumah," katanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved