Menunjukkan sikap empatik dan partisipatif
→ Guru tidak memaksakan rencana, tetapi membuka ruang dialog untuk memahami perasaan dan keberatan siswa.
Memberikan solusi adaptif tanpa mengorbankan tujuan pembelajaran
→ Tetap melanjutkan experiential learning, namun dengan penyesuaian konteks dan fleksibilitas waktu/tempat.
Mendorong tanggung jawab dan otonomi siswa
→ Ketika siswa dilibatkan dalam menentukan waktu dan lokasi kegiatan, mereka merasa lebih memiliki kontrol dan tanggung jawab.
Sejalan dengan prinsip pembelajaran diferensiasi
→ Mengakomodasi kondisi dan kemampuan siswa yang beragam dengan memberi ruang adaptasi.
Kesimpulan:
Pak Raka menunjukkan praktik pembelajaran yang baik dengan tidak serta-merta membatalkan rencana pembelajaran aktif, namun memilih mendengarkan kendala siswa dan menyesuaikan strategi pelaksanaan.
Pendekatan ini akan meningkatkan motivasi, keterlibatan, dan rasa percaya diri siswa, sekaligus menjaga tujuan pedagogis dari pembelajaran berbasis pengalaman.
Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News