Mata Lokal Travel
Pempek Kulit Hitam Berdarah: Sensasi Unik Kuliner Palembang yang Bikin Ketagihan
Pempek Kulit Hitam Berdarah yang dihadirkan oleh Frieska Winda Praja, seorang ibu rumah tangga di Palembang mengubah hobinya menjadi peluang usaha
Penulis: syahrul hidayat | Editor: Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG- Kota Palembang, yang terkenal dengan kuliner pempeknya, kini kedatangan varian baru yang sukses mengguncang dunia kuliner lokal.
Pempek Kulit Hitam Berdarah yang dihadirkan oleh Frieska Winda Praja, seorang ibu rumah tangga di Palembang mengubah hobinya menjadi peluang usaha, kini menjadi pilihan favorit bagi para pecinta kuliner di Palembang dan sekitarnya.
Warga Jalan Jenderal Sudirman ini awalnya membuat pempek kulit ikan tenggiri hanya sekadar iseng. Namun, siapa sangka usaha rumahan yang dimulai dengan niat sederhana ini malah berkembang pesat dan meraih popularitas.
"Awalnya cuma iseng, tapi ternyata peminatnya banyak banget," ujar tiga anak ini, Jumat (10/1/2025).
Yang membedakan pempek kulit hitam berdarah ini dengan pempek lainnya adalah proses pembuatannya yang cukup unik. Pempek kulit yang digoreng hingga kering dan renyah ini kemudian dibelah dua, diisi dengan ebi (udang kering), dan disiram dengan sambal merah yang pedas. Sensasi rasa yang dihasilkan, yakni kombinasi gurih, pedas, dan kenyal, menciptakan pengalaman kuliner yang tak terlupakan.
Frieska menjelaskan bahwa bahan utama yang digunakan adalah ikan tenggiri, yang memiliki kulit berserat dan kaya protein, serta daging yang lembut. Kulit ikan tenggiri yang digoreng memberikan tekstur krispi di luar dan lembut di dalam, menghasilkan pempek yang begitu istimewa.
"Kami tidak hanya menyajikan pempek kulit yang biasa, tapi varian dengan lebih banyak pilihan, seperti pempek lenjer, pempek telur, dan tentunya pempek kulit hitam berdarah yang jadi favorit," tambahnya.
Kesuksesan usaha pempek kulit hitam berdarah ini tak terlepas dari keunikannya yang mampu menarik perhatian para pecinta kuliner. Dalam sehari, Frieska bisa memproduksi lebih dari 1.000 pempek, baik pempek kulit biasa maupun pempek kulit berdarah.
Dengan bahan baku utama yang didapat dari Pasar Buah, Frieska menghabiskan sekitar Rp 45.000 per kilogram untuk membeli kulit dan daging ikan tenggiri.
Permintaan yang terus meningkat membuat Frieska dan suaminya semakin sibuk memenuhi pesanan. "Alhamdulillah, berkat kesungguhan dan kerja keras, pempek hitam berdarah ini sudah banyak yang tahu lewat media sosial. Biasanya, pesanan sudah habis dipesan sebelum jam tiga sore," ungkap Frieska yang juga seorang influencer di media sosial.
Untuk memenuhi permintaan pelanggan, Frieska memanfaatkan platform media sosial seperti Instagram (@blackmommee) dan WhatsApp di 0812 788 55755 untuk menerima pesanan.
"Kami memang hanya melayani pesanan online. Tidak ada makan di tempat karena sistemnya memang online," kata Frieska, yang menjelaskan bahwa ia juga memasarkan produknya melalui TikTok dan akun Instagram lainnya.
Harga pempek kulit hitam berdarah ini cukup terjangkau, dengan harga Rp 4.000 per buah untuk pempek kulit biasa, dan paket 20 buah seharga Rp 80.000. Sedangkan untuk pempek kulit berdarah, satuan dijual dengan harga Rp 5.000 dan paket 20 buah seharga Rp 100.000.
Keberhasilan usaha pempek kulit hitam berdarah ini semakin menunjukkan bahwa usaha rumahan yang dijalani dengan penuh kesungguhan dapat berkembang pesat.
Dengan semangat yang tinggi, Frieska berharap usaha pempek kulit hitam berdarah ini dapat terus berkembang dan semakin dikenal, tidak hanya di Palembang, tetapi juga di luar daerah.
"Setiap hari, pintu pagar kami diketuk oleh abang ojol yang membawa pesanan. Pesanan datang tak henti-henti, ini semua berkat media sosial yang membantu kami dikenal oleh banyak orang," ujar Frieska dengan senyum bangga.
Wisata Gratis Jika Berkunjung ke Palembang Lokasi Berdekatan Bisa Ditempuh Berjalan Kaki |
![]() |
---|
HungryPedia Lahat: Surga Kuliner Modern dengan Harga Bersahabat di Jantung Kota Lahat |
![]() |
---|
Pesona Malam di Dermaga 16 Ilir Palembang Makin Cantik, Kafe Apung Berlatar Ampera Warna-Warni |
![]() |
---|
Pesona Barang Bekas di Pasar Loak Cinde Palembang Masih Dapat Tempat di Hati Masyarakat |
![]() |
---|
Menyusuri Jejak Sriwijaya di Rumah Limas Berusia 2 Abad, Warisan Kokoh di Jantung Kayuagung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.