Pada sila pertama berbunyi "Ketuhanan yang Maha Esa", dalam Al-Quran surat Al Ikhlas ayat 1 : Artinya : Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa".
Seperti yang kita ketahui, para nabi pada zamannya mengajarkan hukum dan ibadah yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi keadaan pada saat itu, tetapi meskipun berbeda-beda, ajaran yang mereka bawa sama yakni tauhid tentang Mengesakan Allah sebagai Tuhan alam semesta.
Pada sila kedua berbunyi "Kemanusiaan yang adil dan beradab",
Kandungan sila kedua ini juga selaras dengan isi kandungan Al-Quran surat Al Maidah ayat 8 yang artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan"
Hal ini menegaskan bahwa sebagai seorang muslim kita dituntut untuk berbuat adil kepada siapapun sekalipun kita tidak suka terhadap orang tersebut.
Ini juga mengindikasikan bahwa agama Islam yang benar mengajarkan penganutnya untuk saling menghormati, menghargai, dan tidak saling membenci antar sesama umat manusia.
Pada sila ketiga pancasila berbunyi "Persatuan Indonesia".
Isi sila ketiga tersebut memiliki kandungan yang sama pada Al-Quran surat Ali Imran ayat 103 yang artinya : "Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk."
Pada ayat ini, kita diajarkan untuk jangan bercerai berai, dan bermusuhan. Ini artinya kita sebagai umat manusia memang harus saling bersatu, saling membantu dengan sesame, karena manusia juga merupakan makhluk sosial yang pasti memerlukan bantuan manusia lain.
Pada sila keempat berbunyi, "Kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakilan".
Seruan untuk bermusyawarah dalam sila keempat ini juga terkandung dalam AL-Quran surat As Syura ayat 38 yang artinya : "dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan dan melaksanakan salat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka,"
Sila kelima Pancasila yang berbunyi "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" selaras dengan kandungan Al-Quran surat An Nahl ayat 90 yang artinya : "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran."
Ayat tersebut berisi seruan agar kita saling membantu, berbuat kebaikan, dan berlaku adil terhadap sesama.
Demikianlah, jika kita telusuri lebih jauh, maka tampak dengan jelas nilai-nilai Pendidikan Islam dalam sila-sila Pancasila. Pancasila merupakan ideologi banga Indonesia yang selaras dengan nilai-nilai Pendidikan Islam. Wallahu a’lam bisshowab.