Untuk penentuan calon yang akan diusung atau di dukung dalam Pilkada, Cici menerangkan pasti ada beberapa indikator yang dipertimbangkan. Selain kader, akan dilihat elektabilitasnya dan pengalamannya selama ini.
"Tapi kembali lagi putusan akhir ada di DPP, kami hanya penjaringan dan saat ini nunggu instruksi juga, sehingga kami belum berbicara banyak soal Pilkada. Namun yang pasti Gerindra tidak akan mengeluarkan dua nama kader di usung sehingga salah satunya tinggal nunggu putusan pak Prabowo," tuturnya.
Hal ini juga ditambahkan Cici, kader Gerindra untuk tingkat Kabupaten kota di Sumsel, sudah diintruksikan untuk melakukan sosialisasi agara popularitas dan elektabilitasnya meningkat.
"Partai Gerindra dari dulu mengutamakan kader, jadi silahkan sekarang mencari elektabilitas tinggi, dengan masang baleho atau sebagainya, dan diharapkan minimal kursi wakil lah direbut setiap 17 kabupaten kota yang ada di sumsel, " tandasnya.
Sedangkan untuk koalisi sendiri, Wakil Ketua DPRD Sumsel ini pun belum bisa memastikan apakah Koalisi Indonesia Maju (KIM) dalam Pilpres lalu berlanjut dalam Pilkada atau tidak.
"Ya termasuk koalisi kedepan juga sampai sekarang belum ada instruksi, dan DPP masih konsen di Pilpres. Jadi baik MY, ESP , Aswari punya kans galo tinggal nunggu instruksi DPP dan siapa yang dapat resru DPP, " pungkasnya.
Caption: mantan Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya (tengah), yang digadang-gadnag akan bertarung di Pilgub Sumsel mendatang, disamping mantan Walikota Palembang Harnojoyo (tengah) dan mantan Gubernur Sumsel Syahrial Oesman sebagai panglima perang