Ditambahkan Febrian Palembang akan jadi rebutan, dan selama ini tidak pernah dilibatkan dalam kontestasi Pilgub, Walikota atau wakil walikota Palembang periode 2018 lalu.
"Menariknya kota Palembang, selama ini orang bicara suku Komering dan Basemah saja, tapi kita harus ingat ibu kota provinsi Sumsel adalah Palembang. Nah, kalau itu dimaksimalkan dan bisa melihat potensi Palembang jadi luar biasa kekuatan, tapi Palembang mananya itu harus hati-hati, bisa saja dapat Basemah tapi itu cair. Dimana konsep suku itu tidak dominan apakah berpasangan Basemah akan kuat tidak juga, seperti Harnojoyo bisa jadi wako Palembang, sehingga siapa punya pengaruh Palembang akan dilibatkan secara langsung, apalagi Palembang selama ini jadi penonton terus," tandasnya.
Untuk sosok bakal Wakil Gubernur Sumsel kedepan juga, Febrian menilai ada beberapa yang saat ini menjabat Bupati seperti di Musi Rawas (Ratna), Devi Suhartoni (Muratara), Popo Ali (OKU Selatan), ataupun mantan Walikota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe, ataupun di Muba yang pasti tidak mendukung kebijakan Gubernur lama.
"Jadi, sepanjang ia bisa bawak elektabilitas dan kapital, terbuka kemungkinan itu (berpasangan) . Kalau orang mau jadi nomor satu pasti siap seluruh, apalagi ditambah amunisi tambah tenang itu pastinya, didukung pribadi juga apa suka nabung atau berperang fighting spirit sehingga tahu model kepemimpinan Sumsel kedepan, " jelasnya, jika Palembang akan tetap jadi utama diperebutkan.