Ia sendiri mengumpakan sumbangan itu bisa diumpakan fantastis jumlahnya jika benar, namun disisi lain menjadikannya tragis jika tidak benar.
"Setelah sebelumnya kita dikejutkan oleh penyerahan donasi dalam jumlah yang fantastis, dan diyakinkan karena adanya seremoni yang dihadiri oleh Gubernur dan pejabat lainnya. Kini kita dihadapkan pada kenyataan tragis, bahwa ada kemungkinan donasi tersebut tidak ada dananya alias isapan jempol semata," cap Husni.
Diterangkan Husni, adanya kejadian ini haruslah dapat menjadi pelajaran penting bagi semua pihak, terutama para pejabat publik yang mengemban amanah, agar tidak terbuai janji- janji manis.
"Pelajaran pentingnya, tentu saja kehati-hatian, teliti dan tidak tergesa-gesa dalam memutuskan sesuatu. Apalagi di tengah situasi pandemik ini yang penuh dengan ketidak pastian, maka setiap respon kebijakan hendaknya dilakukan secara hati-hati, teliti dan tidak tergesa-gesa," tandasnya.
• Molor! Pemeriksaan Heriyanti di Polda Sumsel, Imbas Anak Akidi Tio Sesak Napas
Baca juga: Polisi tak Mau Kecolongan, Rumah Heriyanti Dikelilingi Petugas, Menantu Akidi Tio Tampak Santai
Ditambahkan Husni, memang respon cepat diperlukan, tapi tidak boleh mengabaikan ketelitian dan kehati-hatian. Apalagi masyarakat saat ini sangat berharap ada bantuan besar itu, agar bisa melewati masa pandemi Covid-19 saat ini, yang tak dipungkiri sedikit menyiksa.
"Setiap respon haruslah dimonitor, dan apa pun yang terjadi hendaknya menjadi rujukan untuk respon kita berikutnya dalam hal penanganan covid ini," tuturnya