SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Banyak cibiran tertuju kepada Heryanti, anak bungsu Akidi Tio, karena janji sumbangan Rp 2 triliun untuk warga Sumsel yang tak kunjung terealisasi.
Namun tidak demikian dengan sebagian warga di lingkungan tempat tinggalnya. Mereka tidak ikut-ikutan menilai miring pribadi Heriyanti yang tinggal di Jl Tugu Mulyo Kecamatan IT I Palembang tersebut.
Bahkan diantara warga mengaku masih tetap yakin jika dana bantuan Rp 2 triliun itu ada, tapi masalah proses transfer saja yang sedikit rumit.
Seorang tetangga yang sudah lama kenal Heriyanti mengatakan, bahwa selama Cik Yanti sapaan akrab Heriyanti merupakan sosok yang baik karena sering membantu, termasuk terhadap dirinya.
"Cik Heryanty langganan Pempek. Dulu sering beli dan banyak bantu promosi," kata pria yang tidak mau disebutkan namanya, Selasa (3/8/2021).
Dia mengaku mengenal anak Akidi Tio, hanya Heriyanti saja, sedangkan sosok Akidi Tio ia tidak mengenalnya, sebab almarhum Akidi meninggal pada 2009 lalu, sedangkan ia mulai tinggal di daerah itu mulai tahun 2012 silam.
"Kalau yang saya tahu. Cik Yanti ini sering bantu orang. Kami termasuk yang dibantu. Pempek kami dipromosikan di kalangan teman- temannya. Mulai dari tokoh- tokoh besar, artis dan sebagainya," jelas si tetangga ini seraya mengaku tak ingin ikut berpolemik.
Hal senada diungkapkan tetangga lainnya, beranggapan kemungkinan uang itu memang ada, namun untuk mengambilnya tidak bisa dilakukan Heriyanti sendiri, sehingga perlu bantuan orang lain. Dimana keluarganya kenal dengan Irjen Pol Eko (Kapolda Sumsel,Red).
"Kalau saya analisis, sebenarnya uang itu memang ada. Tapi tidak bisa keluar segera karena jumlahnya besar dan perlu proses yuridis," ucapnya.
Selain itu, dengan yang mau diberi bantuan melalui orang penting di provinsi Sumsel, hal itu tidak mungkin dilakukan untuk prank.
"Bisa saja duit itu lebih dari Rp 2 triliun yang disimpan di Singapura, bisa karena duit hasil judi atau sebagainya. Sehingga diperlukan orang yang bisa mengurusnya," jelas bapak 2 anak ini berharap masalah ini segera clear.
Pada bagian lain, warga di sekitar rumah anak bungsu mendiang Akidi Tio, Heriyanti mempertanyakan perihal sumbangan Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19 yang belum ditransfer dari tanggal yang dijanjikan yakni Senin (2/8/2021)lalu.
Ketua RT 27 tempat tinggal keluarga Heriyanti, Fauzi Sayid mengatakan Heriyanti anak Akidi Tio jarang bergaul.
Disebutkan juga suami Heriyanti bekerja sebagai sopir taksi online setelah usaha mereka bangkrut.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Dr Husni Thamrin mengungkapkan apabila bantuan itu tidak benar, jelas akan berdampak bagi masyarakat Sumsel terlebih ke Kapolda Sumsel dan pejabat Sumsel lainnya yang dirugikan.
"Yang jelas, pribadi Kapolda sangat dirugikan dan pejabat Sumsel yang hadir dalam seremoni kemarin. Termasuk Gubernur Sumsel dan secara tak langsung masyarakat Sumsel juga dirugikan, karena berpotensi mengurangi rasa kepercayaan masyarakat terhadap sesamanya. Dan ini berarti menggerus modal sosial masyarakat Sumsel," katanya.
Ia sendiri mengumpakan sumbangan itu bisa diumpakan fantastis jumlahnya jika benar, namun disisi lain menjadikannya tragis jika tidak benar.
"Setelah sebelumnya kita dikejutkan oleh penyerahan donasi dalam jumlah yang fantastis, dan diyakinkan karena adanya seremoni yang dihadiri oleh Gubernur dan pejabat lainnya. Kini kita dihadapkan pada kenyataan tragis, bahwa ada kemungkinan donasi tersebut tidak ada dananya alias isapan jempol semata," cap Husni.
Diterangkan Husni, adanya kejadian ini haruslah dapat menjadi pelajaran penting bagi semua pihak, terutama para pejabat publik yang mengemban amanah, agar tidak terbuai janji- janji manis.
"Pelajaran pentingnya, tentu saja kehati-hatian, teliti dan tidak tergesa-gesa dalam memutuskan sesuatu. Apalagi di tengah situasi pandemik ini yang penuh dengan ketidak pastian, maka setiap respon kebijakan hendaknya dilakukan secara hati-hati, teliti dan tidak tergesa-gesa," tandasnya.
• Molor! Pemeriksaan Heriyanti di Polda Sumsel, Imbas Anak Akidi Tio Sesak Napas
Baca juga: Polisi tak Mau Kecolongan, Rumah Heriyanti Dikelilingi Petugas, Menantu Akidi Tio Tampak Santai
Ditambahkan Husni, memang respon cepat diperlukan, tapi tidak boleh mengabaikan ketelitian dan kehati-hatian. Apalagi masyarakat saat ini sangat berharap ada bantuan besar itu, agar bisa melewati masa pandemi Covid-19 saat ini, yang tak dipungkiri sedikit menyiksa.
"Setiap respon haruslah dimonitor, dan apa pun yang terjadi hendaknya menjadi rujukan untuk respon kita berikutnya dalam hal penanganan covid ini," tuturnya