Ia menjelaskan bahwasanya, tidak ada niatan bagi mereka untuk ditemui oleh perwakilan anggota dewan untuk mendengar aspirasi yang disampaikan.
"Tujuan aksi ini hanya satu yakni mendesak Presiden Joko Widodo agar segera membuat Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) untuk membatalkan Omnibus Law.
Jadi bukan menemui anggota dewan yang kami inginkan. Karena sejauh ini hanya janji-janji saja yang kami terima. Tapi apa buktinya, tidak ada.
Bahkan suara-suara masyarakat seperti tidak didengar. Omnibus law masih saja disahkan. Jadi percuma untuk menemui anggota dewan," ujarnya.
Meski demikian, Febri mengatakan bahwa aksi hari ini akan digelar secara damai tanpa adanya niatan untuk terjadi kericuhan.
"Mau nantinya tidak akan dipersilahkan masuk, kami akan tetap akan masuk (ke gedung DPRD) karena aksi kami ini damai.
Sebagai bentuk perlawanan rakyat jadi jangan di larang-larang. Itu adalah gedung rakyat," ujarnya.
Terkait adanya beberapa pemuda yang diamankan karena diduga hendak menyusup dalam aksi ini, Febri menegaskan bahwa pemuda tersebut bukanlah bagian dari mereka.
"Silahkan saja, kalau memang ada penyusup yang mau berbuat onar. Silahkan aparat tangkap saja mereka," ujarnya.