SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Tim Rescue Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Palembang berhasil mengevakuasi seekor ular sawah sepanjang tiga meter yang bersarang di semak-semak belakang rumah warga di Jalan Setunggal, Kelurahan 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Rabu (13/8/2025) pagi.
Selain ular, petugas juga menemukan 15 butir telur yang berada di sarang ular tersebut.
Penemuan ini membuat warga setempat lega, karena selama beberapa hari terakhir mereka resah akibat keberadaan ular yang telah memangsa ayam peliharaan warga.
Komandan Regu B Rescue Pos Damkar Kemuning, Andi Fajri, menjelaskan pihaknya menerima laporan dari warga sekitar pukul 08.10 WIB.
"Begitu menerima laporan, kami langsung mengerahkan tim ke lokasi. Proses evakuasi memakan waktu sekitar 30 menit karena lokasi sulit diakses dan kami harus menyeberangi jembatan kecil untuk mencapai titik sarang," ujar Andi saat ditemui usai evakuasi.
Menurut Andi, ular tersebut merupakan ular betina yang sedang mengerami telur-telurnya di semak-semak.
Keberadaan sarang yang tersembunyi di area belakang rumah warga membuatnya sulit terdeteksi selama ini.
"Kami temukan ular dalam posisi sedang mengerami. Telur-telurnya tampak masih utuh dan kemungkinan akan menetas dalam waktu dekat," sambungnya.
Saat ini, ular dan telur-telurnya diamankan sementara di Pos Damkar Kemuning sebelum nantinya dilepaskan kembali ke habitat alami atau diserahkan ke pihak penangkaran hewan liar.
Andi berharap keberhasilan evakuasi ini dapat mengembalikan rasa aman warga di sekitar lokasi kejadian.
"Warga bisa kembali tenang, tidak lagi khawatir kehilangan ternak. Dan ular pun bisa hidup dengan tenang bersama anak-anaknya nanti," tutupnya.
Sekilas Tentang Ular Sawah
Ular sawah adalah sebutan umum untuk berbagai jenis ular yang habitatnya berada di area persawahan.
Meskipun demikian, istilah ini seringkali merujuk pada spesies ular sanca kembang (Python reticulatus) yang juga banyak ditemukan di sawah.
Ular sawah tidak selalu berbahaya, dan beberapa jenis bahkan tidak berbisa. Mereka berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem sawah sebagai predator hama seperti tikus dan katak.