Kisah Perjuangan Nabi Luth Menyadarkan Kaumnya yang Menyukai Sesama Jenis

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

===

Nabi Luth berseru kepada mereka agar meninggalkan adat kebiasaan melakukan perbuatan homoseksual dan lesbian.

Nabi Luth menyatakan perbuatan itu bertentangan dengan fitrah dan hati nurani manusia serta menyalahi hikmah yang terkandung di dalam penciptaan manusia menjadi dua jenis, yaitu lelaki dan wanita.

Mereka juga diberi nasihat dan diajukan supaya menghormati hak dan milik masing-masing dengan meninggalkan perbuatan perampasan, perompakan serta pencurian yang selalu mereka lakukan di antara sesama mereka, terutama kepada setiap orang yang datang ke Sadum.

Diterangkan juga oleh Nabi Luth kepada kaum Sadum bahwa perbuatan-perbuatan itu akan merugikan mereka sendiri, karena perbuatan itu akan menimbulkan kekacauan dan ketidak-amanan di dalam negeri sehingga masing-masing dari mereka tidak merasa aman dan tenteram dalam hidupnya.

Demikianlah Nabi Luth, melaksanakan dakwahnya sesuai dengan tugas risalahnya.

Ia tidak henti-henti nyamenggunakan setiap kesempatan dan dalam tiap pertemuan dengan kaumnya secara berkelompok atau secara perseorangan untuk mengajak agak mereka beriman dan percaya kepada Allah SWT dan menyembah-Nya.

Diajaknya para kaumnya untuk melakukan amal soleh dan meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar.

Akan tetapi keruntuhan moral dan kerusakan akhlak nyatanya sudah hidup lama di dalam pergaulan sosial mereka dan pengaruh hawa nafsu dan penyesatan setan sudah begitu kuat menguasai tindak-tanduk mereka.

Hal ini membuat dakwah dan ajakan Nabi Luth yang dilaksanakan dengan penuh kesabaran dan ketekunan tidak mendapat tempat di dalam hati dan fikiran mereka, yang sudah tersumbat rapat dengan ajaran-ajaran setan dan iblis.

===

Akhirnya kaum Luth merasa kesal mendengar dakwah dan nasihat-nasihat Nabi Luth yang tidak putus-putus.

Mereka sampai meminta agar ia menghentikan aksi dakwahnya atau kalau masih bersikeras Nabi Luth akan menghadapi pengusiran dirinya dari Sadum bersama semua keluarganya.

Dari pihak Nabi Luth pun sudah tidak ada harapan lagi agar masyarakat Sadum dapat terangkat dari lembah kesesatan dan keruntuhan moral mereka dan bahwa meneruskan dakwah kepada mereka yang sudah buta-tuli hati dan fikiran itu nyatanya terasa sia-sia.

Halaman
1234

Berita Terkini