Kisah Perjuangan Nabi Luth Menyadarkan Kaumnya yang Menyukai Sesama Jenis

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masyarakat Sadum bahkan tidak mempunyai pegangan agama atau nilai kemanusiaan yang beradab.

Maksiat dan kemungkaran merajalela dalam pergaulan hidup mereka.

Pencurian dan perampasan harta milik seolah sudah menjadi  kejadian sehari-hari dimana yang kuat berkuasa, sedangkan yang lemah menjadi korban penindasan dan perlakuan sewenang-wenang.

Maksiat yang paling menonjol sekaligus menjadi ciri khas hidup kaum ini adalah perbuatan homoseksual atau menyukai sesama di kalangan lelakinya dan lesbian di kalangan wanitanya.

Kedua jenis kemungkaran ini begitu merajalela di dalam masyarakat sehingga menjadi suatu kebudayaan bagi kaum Sadum.

===

Seorang pendatang yang masuk ke Sadum tidak akan selamat dari gangguan mereka.

Jika membawa barang-barang yang berharga maka akan dirampaslah barang-barangnya, jika ia melawan atau menolak menyerahkannya maka nyawanya tidak akan selamat.

Akan tetapi jika pendatang itu seorang lelaki yang bermuka tampan dan berparas elok maka ia akan menjadi rebutan di antara mereka dan akan menjadi korban perbuatan keji lelakinya.

Dan sebaliknya jika si pendatang itu seorang perempuan muda maka ia menjadi mangsa bagi pihak wanitanya pula.

Kepada masyarakat yang sudah sedemikian rupa keruntuhan moralnya dan sedemikian parah penyakit sosialnya akhirnya diutuslah Nabi Luth sebagai pesuruh dan Rasul-Nya untuk mengangkat mereka dari lembah kenistaan  dan kesesatan serta membawa mereka alam yang bersih, bermoral dan berakhlak mulia.

Nabi Luth mengajak mereka beriman dan beribadah kepada Allah serta meninggalkan kebiasaan mungkar dan menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan kejahatan yang dihembuskan oleh iblis dan syaitan.

Nabi Luth terus memberi penerangan kepada mereka bahwa Allah SWT telah menciptakan mereka dan alam sekitar mereka tidak meridhoi amal perbuatan mereka yang mendekati sifat dan tabiat binatang dan tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Dan bahwa Allah akan memberi ganjaran setimpal dengan amal kebajikan mereka.

Yang berbuat baik dan beramal soleh akan diganjar dengan Syurga di akhirat sedang yang melakukan perbuatan mungkar akan di balaskannya dengan memasukkannya ke dalam Neraka Jahanam.

Halaman
1234

Berita Terkini