Berita Lubuklinggau

POLISI Cegat Mobil Pikap di Lubuklinggau yang Kepergok Kibarkan Bendera One Piece, Ini Tindakannya!

Bendera berlatar hitam dengan simbol tengkorak khas bajak laut anime populer Jepang itu langsung menuai perhatian dan kontroversi

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Welly Hadinata
Sripoku.com/Eko Hepronis (Facebook)
Tangkapan layar foto Facebook, mobil mengibarkan bendera Jolly Roger One Piece disuruh ganti bendera merah putih di Lubuklinggau. 

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU – Sebuah mobil pikap hitam yang melintas di jalur tengah Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Kamis (7/8/2025), menjadi sorotan publik setelah tertangkap kamera mengibarkan bendera Jolly Roger One Piece.

Bendera berlatar hitam dengan simbol tengkorak khas bajak laut anime populer Jepang itu langsung menuai perhatian dan kontroversi.

Menanggapi hal tersebut, pihak Polres Lubuklinggau segera bertindak cepat.

Petugas yang secara kebetulan melintas dan melihat bendera itu langsung menghentikan kendaraan dan meminta pengemudi untuk melepas bendera tersebut.

“Yang menemukannya Pak KBO kita saat hendak pulang. Begitu melihat ada mobil memasang bendera itu, langsung diminta untuk dilepas,” ujar Kasat Intelkam Polres Lubuklinggau, Iptu Hamdan, saat dikonfirmasi Tribunsumsel.com, Sabtu (9/8/2025).

Setelah diberikan penjelasan oleh petugas, pengemudi dengan sadar langsung melepas bendera tersebut.

Ia mengaku tidak bermaksud menyulut kontroversi dan hanya ikut-ikutan tren viral.

“Pengakuan mereka tidak ada unsur kesengajaan. Mereka hanya ikut tren dan tidak paham dampak simbol tersebut di ruang publik,” tambah Hamdan.

Pihak kepolisian juga memberikan imbauan kepada pengemudi agar mengganti bendera tersebut dengan bendera merah putih, apalagi dalam suasana menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI.

“Penindakan tidak dilakukan, hanya sebatas imbauan. Bendera juga tidak kita sita, sesuai instruksi pimpinan. Kita mengedepankan edukasi kepada masyarakat,” tegasnya.

Bentuk Kritik Sosial Masyarakat

Guru Besar Sosiologi UIN Raden Fatah Palembang, Prof. Abdullah Idi, menyebut fenomena ini bukan bentuk ketidakcintaan pada negara, melainkan sebuah pesan simbolik masyarakat kepada pemerintah menjelang peringatan kemerdekaan.

“Ini bisa dimaknai sebagai kritik sosial. Menjadi masukan yang positif bagi pemerintah, menjelang peringatan kemerdekaan, agar ke depan bisa lebih baik. Intinya, masyarakat ingin perbaikan masa depan bangsa,” ujar Prof. Abdullah saat diwawancarai Sripoku.com, Kamis (31/7/2025).

Menurutnya, masyarakat merasa bahwa kemerdekaan dalam arti luas, baik dari sisi ekonomi, politik, hingga kesejahteraan yang belum sepenuhnya dirasakan.

“Bendera Merah Putih adalah simbol negara dan kemerdekaan. Tapi banyak yang merasa belum sepenuhnya merdeka, sehingga aksi ini muncul sebagai bentuk keprihatinan yang diekspresikan secara kreatif,” tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved