Sosok Ongen Eks Napi Penghina Jokowi Dapat Amnesti, Sebut Prabowo Bapak Demokrasi Indonesia

Yulian Paonganan alias Ongen, mantan narapidana kasus hina Jokowi dapat amnesti dari Presiden Proabowo

Editor: adi kurniawan
Istimewa
DAPAT AMNESTI - Yulian Paonganan alias Ongen, mantan narapidana kasus hina Jokowi dapat amnesti sebut Presiden Prabowo Subianto bapak demokrasi Indonesia. 

SRIPOKU.COM -- Yulian Paonganan alias Ongen, mantan narapidana kasus hina Jokowi, sandingkan foto Presiden ke-7 RI dengan Nikita Mirzani dapat amnesti, sebut Presiden Prabowo Subianto bapak demokrasi Indonesia.

Hal tersebut dikatakan Ongen, dalam sebuah wawancara hangat dengan awak media di sebuah cafe kawasan Jakarta Selatan.

Menurut Ongen pandangan mendalam dan emosional tentang sosok Presiden Prabowo Subianto, yang dinilainya pantas menyandang gelar “Bapak Demokrasi Indonesia”.

“Menurut saya, Prabowo layak disebut Bapak Demokrasi. Bayangkan saja, beliau adalah jenderal jebolan Orde Baru, bahkan menantu dari Presiden Soeharto."

"Tapi dalam perjalanan politiknya, beliau menunjukkan dedikasi luar biasa pada prinsip-prinsip demokrasi,” ujar Ongen kepada wartawan, Minggu (3/8/2025).

Usai “pengasingan” politiknya di Jordania pasca reformasi, Prabowo tidak memilih jalan pintas atau kekuasaan yang instan.

Baca juga: Nasib Hasto Kristiyanto di PDIP Setelah Keluar dari Penjara Kasus Suap

Ia justru membangun kekuatan politik dari bawah dengan mendirikan Partai Gerindra.

Prabowo mencalonkan diri dalam beberapa kali pemilu presiden, dan meski sempat mengalami kekalahan, Prabowo selalu menerima hasil demokratis tersebut dengan sikap kenegarawanan yang sangat langka di panggung politik nasional.

“Beliau tidak pernah menggunakan cara-cara anarkis atau inkonstitusional. Justru beliau menerima kekalahan dengan jiwa besar, dengan elegan. Itu menunjukkan kematangan dan komitmennya terhadap demokrasi yang sesungguhnya,” kata Ongen.

Kini, ketika Prabowo resmi memimpin Indonesia sebagai Presiden, publik menyaksikan langsung bagaimana gaya kepemimpinannya tak hanya kuat dan tegas, tapi juga penuh kasih dan merangkul.

Di tengah berbagai tantangan bangsa, ia menjunjung tinggi prinsip persatuan nasional, sebuah fondasi penting untuk menjaga keutuhan negara.

Langkah monumental Prabowo dalam memberikan amnesti dan abolisi kepada lebih dari seribu narapidana politik dan hukum menjadi bukti nyata sikap kenegarawanan yang tinggi.

Terutama saat ia memberikan amnesti untuk Hasto Kristiyanto dan abolisi bagi Thomas Lembong, dua figur yang sebelumnya berseberangan secara politik.

“Ini bukan hanya langkah hukum, ini adalah sejarah baru dalam wajah demokrasi kita. Meski masih ada saja yang nyinyir, rakyat yang jernih akan tahu bahwa ini bukti seorang pemimpin yang memikirkan rekonsiliasi, bukan rivalitas,” kata Ongen.

Ia juga menambahkan, setiap pemimpin tentu memiliki kekurangan. Namun, menilai seorang pemimpin harus dilakukan secara komprehensif dan holistik.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved