Nasib Hasto Kristiyanto di PDIP Setelah Keluar dari Penjara Kasus Suap

Nasib Hasto Kristiyanto usai keluar dari penjara kini belum jelas di PDIP, pasalnya saat ini tidak masuk dalam daftar pengurus

Editor: adi kurniawan
Tangkapan Layar Kompas.TV
HASTO HADIR - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Demisioner PDIP Hasto Kristiyanto saat mencium tangan Megawati Soekarnoputri ketika hadir di Kongres PDIP di Bali, Sabtu (2/8/2025). 

SRIPOKU.COM -- Nasib Hasto Kristiyanto usai keluar dari penjara setelah mendapatkan amnesti dari presiden Prabowo kini belum kembali menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP.

Hasto Kristiyanto di PDIP pun masih belum jelas lantaran saat ini posisi Sekjen masih diambil alih oleh Megawati Soekarnoputri yang juga merangkap sebagai Ketua Umum partai.

Keputusan itu diambil dalam Kongres Luar Biasa PDIP di Bali pada Jumat (1/8/2025). Dari hasil Kongres VI yang digelar tertutup, nama Hasto Kristiyanto tidak masuk ke dalam daftar kepengurusan DPP PDIP periode 2025-2030. 

Padahal Hasto Kristiyanto baru bebas dari tahanan KPK usai mendapatkan amnesti dari Presiden RI Prabowo Subianto. 

Meski namanya belum tercantum di kepengurusan PDIP, Pengamat komunikasi politik dari The London School of Public Relations (LSPR), Ari Junaedi, menilai Hasto Kristiyanto berpeluang besar untuk kembali menjabat sebagai Sekjen PDIP.

Baca juga: Beda Nasib Donny Tri & Hasto Kristiyanto dalam Kasus Harun Masiku, Hasto Bebas Donny Tetap Diproses

Ari Junaedi, yang juga Direktur Eksekutif Nusakom Pratama Institute, sebuah lembaga kajian politik yang aktif memberikan analisis terhadap dinamika politik nasional, itu menilai bahwa ketiadaan nama Hasto dalam struktur baru bukan berarti ia tersingkir dari lingkaran inti partai.

Sebaliknya, kata Ari, hal itu bisa dimaknai sebagai strategi politik yang dijalankan oleh Megawati.

"Terbukti nama Hasto tidak tertera di susunan ke pengurusan DPP PDIP terbaru. Malah Megawati Soekarnoputri selain menjabat Ketua Umum juga merangkap posisi Sekjen," kata Ari seperti dimuat Tribunnews.com, Minggu (3/8/2025).

Ari menilai langkah Megawati sebagai cara “cerdas” untuk menetralkan suasana internal partai pasca-gejolak politik yang melibatkan Hasto. Di mana, posisi Sekjen untuk sementara dibiarkan kosong.

“Usai gejolak yang menghadu biru mulai dari penangkapan, penahanan hingga persidangan serta keluarnya amnesti, harus diakui begitu besar turbulen politik yang terjadi," ujarnya.

Menurut Ari, Megawati adalah figur yang tidak mudah melupakan loyalitas kader yang telah berjasa besar dalam membesarkan partai. 

Oleh karena itu, keluarnya Hasto dari struktur kepengurusan saat ini dinilainya hanya bersifat sementara.

"Saya memprediksikan Hasto akan aktif kembali sembari menunggu waktu untuk Hasto kembali beradaptasi dengan keluarga dan lingkungannya. Istilahnya Bu Mega memberikan cuti istirahat bagi Hasto untuk sementara waktu," ucap Ari.

Ia bahkan melihat sinyal kuat bahwa posisi Sekjen PDIP tetap akan dipercayakan kembali kepada Hasto.

"Keyakinan saya Hasyo didapuk kembali menjadi Sekjen tidak terlepas dari copy paste personil DPP yang baru dengan susunan personil DPP yang lama," tutur Ari.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved