Diplomat kemenlu Tewas Dilakban
FAKTA Kematian Arya Daru Disebut Gegara Bunuh Diri, Misteri Kresek yang Dibuang Belum Terungkap
Setelah beberapa saksi diperiksa hingga bukti-bukti meninggalnya Arya Daru ditemukan, polisi pun mengungkap hasil penyelidikan.
Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Odi Aria
Tas belanjaan itu diduga berisi pakaian dalam dan dasi.
Sebelumnya, kakak ipar Arya Daru, Meta Bagus mengatakan kalau adik iparnya itu terakhir berkomunikasi dengan istrinya saat sedang belanja pakaian di Mal Grand Indonesia.
Diduga pakaian itu dibawa Arya Daru ke rooftop, kemudian ditinggalkan bersama dengan tas ranselnya.
6. Misteri Kresek yang Dibuang
Salah satu temuan yang diungkap ke publik adalah misteri kresek yang dibawa Arya sebelum dirinya ditemukan tidak bernyawa.
Arya terekam CCTV membawa plastik kresek cukup besar yang diduga sampah ke bagian luar indekos.
Dari rekaman CCTV yang beredar pada Senin (7/7/2025) sekira pukul 23.24 WIB, Arya Daru terlihat keluar dari kamar kos dan membawa kantong kresek.
Kemudian, Arya kembali tanpa membawa kresek.
Ia terlihat kembali masuk ke dalam kamar kos pada pukul 23.25 WIB.
Helmi, tetangga indekos korban menyebut membuang sampah ke bagian luar sendiri merupakan hal tak biasa dilakukan penghuni indekos di tempat tersebut.
Menurutnya, pemilik indekos sudah menyiapkan tempat sampah di depan kamar masing-masing jika penghuninya mau membuang sampah.
"Di masing-masing kamar ada disediain tempat sampah, jadi buang di situ. Hampir jarang kita buang di luar," kata Helmi saat ditemui di indekos lokasi kejadian, Selasa (22/7/2025).
7. Gerak-Gerik Mencurigakan Penjaga Kos Arya Daru
Penjaga kos Siswanto dianggap menyimpan banyak rahasia terkait penyebab kematian diplomat Arya Daru Pangayunan.
Gelagatnya sepanjang malam sampai berhasil membuka pintu kamar kos pun dinilai janggal.
Sikap Siswanto pun dicurigai sejak ia menerima telepon dari istri Daru.
Dari pengakuan istri ia tiga kali menghubungi Siswanto untuk meminta mengecek suaminya di kamar 105 indekos kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Pita istri Daru menghubungi penjaga kos pukul 22.40 WIB, 00.48 WIB dan 05.27 WIB.
Pukul 00.27 WIB Siswanto terekam kamera CCTV jalan di depan kamar Daru.
Ia kembali mengintip kamar diplomat muda tersebut pukul 05.20 WIB.

8. Sudah sejak lama ingin bunuh diri
Arya Daru diketahui pernah mengungkapkan keinginannya untuk mengakhiri hidup.
Hal itu diungkapkan Ahli Digital Forensik Polri, Ipda Saji Purwanto dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (29/7/2025).
Menurutnya, melalui email kepada sebuah badan amal yang menyediakan layanan kesehatan mental, Arya Daru pernah meminta bantuan akibat perasaan ingin bunuh diri itu.
"Badan amal itu menyediakan layanan dukungan terhadap orang yang memiliki emosional dan perasaan tertekan dan putus asa, termasuk yang merasa ingin bunuh diri," katanya.
Bahkan kata Ipda Saji, diketahui Arya Daru memiliki perasaan bunuh diri sejak 2013.
"Kami menemukan sebanyak 2 segmen. Pertama di tahun 2013, pada 20 Juni hingga 20 Juli 2013. Menceritakan tentang alasan ada keinginan bunuh diri," kata Ipda Saji.
Kemudian, katanya di segmen tahun 2021 pada September sampai Oktober 2021, Arya Daru mengirim email serupa.
"Pengiriman sebanyak 9 segmen. Intinya adalah sama. Ada niatan yang semakin kuat untuk bunuh diri karena problem yang dihadapi," ujarnya.
Menurut Saji, dalam salah satu email yang dikirim pada 2021, Arya pernah menulis bahwa ia sempat ingin melompat dari gedung tinggi.
"Dari informasi di email, korban bercerita bahwa ketika melihat gedung tinggi, ia terpikir untuk loncat dari atas," katanya.
Saji mengatakan Arya Daru juga mengungkapkan keinginan untuk menenggelamkan diri di laut saat melihat pantai.
"Kalau melihat pantai, (korban) ingin menenggelamkan diri," tambah Saji.
9. Reaksi Keluarga Arya Daru
Kerabat Arya Daru Pangayunan tidak serta merta menerima hasil penyelidikan polisi.
Mereka menganggap, ada beberapa kejanggalan dari pemaparan yang disampaikan penyidik dari Polda Metro Jaya.
Salah satu tetangga, Djadmiko (80), menilai terlalu rapi dan janggal mengingat korban disebut tewas kehabisan oksigen dengan kepala terlakban.
“Saya pribadi kurang percaya,” ujarnya kepada awak media, Selasa (29/7/2025), di depan rumah keluarga Arya.
Djadmiko mengaku tidak terlalu dekat dengan Arya Daru namun menilai tidak ada tanda-tanda tekanan berat pada diri almarhum selama tinggal di Yogyakarta.
“Kalau ketemu saling sapa saja. Tapi nggak pernah ngobrol panjang. Nggak kelihatan punya masalah besar,” jelasnya.
Warga lain juga mempertanyakan bagaimana pemilik kos dapat membuka kamar Arya dengan mudah saat ditemukan meninggal dunia.
Mereka menduga adanya kunci cadangan yang dimiliki pemilik kos sehingga kemungkinan pihak lain masuk ke kamar tidak dapat dikesampingkan.
“Kok bisa cepat banget bukanya. Ya, kemungkinan ada kunci serep sih. Tapi kalau memang ada sesuatu yang disembunyikan, ini harus diusut tuntas,” tambahnya.
10. Muncul wanita bernama Vara
Kasus kematian seorang diplomat Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), Arya Daru Pangayunan, muncul sosok wanita bernama Vara.
Sebelum Arya ditemukan tewas, Vara terekam kamera pengawas (CCTV) sempat ikut menemani Arya belanja ke toko pakaian di Mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (7/7/2025) mulai pukul 17.52 WIB sampai 18.07 WIB. Selain mereka berdua, ada pula sosok pria bernama Dion.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra pun angkat bicara terkait sosok Vara.
Wira menuturkan bahwa pihaknya telah memeriksa Vara dan Dion dalam kasus kematian Arya Daru.
"Kami pastikan (Vara) sudah diperiksa," ujar Wira, dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (29/7/2025).
Namun, ia enggan membeberkan sejauh mana hubungan antara Arya Daru dan Vara.
"Kalau masalah hubungannya, kami tidak bisa sampaikan karena itu masalah privasi," tutur Wira.
11. Hasil otopsi
Semenatra itu, Dokter forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr. G. Yoga Tohijiwa, Sp.FM, memaparkan hasil pemeriksaan luar dan dalam terhadap jenazah diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan.
Menurut dr. Yoga, jenazah almarhum pertama kali masuk ke RSCM pada Selasa (8/7/2025) sekira pukul 13.00 WIB.
Pengiriman jenazah disertai surat permintaan visum dari Polsek Metro Menteng. Setelah itu, disusul surat pelimpahan penanganan perkara dari Polsek Menteng ke Polda Metro Jaya.
"Pemeriksaan luar dilakukan sekitar pukul 13.55 WIB. Setelah berkoordinasi dengan keluarga, khususnya istri almarhum, kami kemudian melakukan pemeriksaan bagian dalam (autopsi) pada pukul 17.30 WIB di hari yang sama," jelas dr. Yoga.
Temuan Pemeriksaan Luar
Dari pemeriksaan luar, tim forensik menemukan luka terbuka dangkal dengan tepi tidak rata pada bagian dalam bibir bawah. Selain itu, ditemukan satu luka lecet di pipi kanan dan lima luka lecet pada leher.
Ditemukan pula memar pada kelopak mata kiri bagian atas, bibir bawah bagian dalam, serta di lengan atas dan bawah sebelah kanan.
Rinciannya, masing-masing satu memar di kelopak mata kiri dan bibir, dua memar di lengan atas kanan, serta dua memar di lengan bawah kanan.
Temuan Pemeriksaan Dalam (Otopsi)
Karena adanya luka di leher, otopsi dilakukan menggunakan teknik khusus untuk memastikan apakah luka luar berdampak pada organ dalam di leher.
Hasilnya, tidak ditemukan resapan darah pada otot-otot leher. Namun, pada batang tenggorok ditemukan lendir dan busa halus berwarna putih kemerahan.
Pada pemeriksaan organ dalam, ditemukan kondisi paru-paru yang sembab (pembengkakan), pelebaran pembuluh darah, serta bintik-bintik perdarahan pada berbagai organ.
Sampel jaringan dari organ dalam kemudian diambil untuk pemeriksaan toksikologi dan histopatologi. Pemeriksaan awal penyaring narkotika dan alkohol di RSCM menggunakan urin menunjukkan hasil negatif. Meski demikian, konfirmasi laboratorium tetap dilakukan ke Puslabfor Polri.
Luka Terjadi saat Korban Masih Hidup
Hasil pemeriksaan histopatologi menunjukkan bahwa luka pada bibir bagian dalam disertai perdarahan, yang menandakan luka tersebut terjadi saat korban masih hidup (intravital).
Tim forensik juga menemukan tanda-tanda kekurangan oksigen akut (hipoksia), termasuk pada jaringan jantung dan paru-paru. Di organ lain, ditemukan pelebaran pembuluh darah serta keluarnya sel darah merah dari pembuluh (ekstravasasi).
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan, jenazah pria berusia sekitar 39 tahun dengan golongan darah O ini ditemukan adanya luka terbuka dangkal pada bibir bagian dalam, lecet pada wajah dan leher, serta memar pada wajah dan anggota gerak atas kanan akibat kekerasan tumpul.
Juga ditemukan darah lebih gelap dan encer, lendir serta busa halus pada batang tenggorok, sembab paru, tanda-tanda perbendungan di seluruh organ dalam, dan tidak ditemukan adanya penyakit pada organ tubuh korban.
"Pada hasil pemeriksaan toksikologi dan histopatologi, tidak ditemukan adanya zat atau penyakit yang dapat menyebabkan gangguan pertukaran oksigen. Maka dapat disimpulkan bahwa penyebab kematian adalah gangguan pertukaran oksigen pada saluran pernapasan atas, yang menyebabkan mati lemas," pungkas dr. Yoga.
12. Barang Bukti
Polda Metro Jaya memamerkan sejumlah barang bukti yang dikumpulkan selama proses penyelidikan kematian Arya Daru Pangayunan (ADP), seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban kuning.
Di atas meja yang ditutup kain putih di Aula Satya Haprabu, Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025), jelang pelaksanaan jumpa pers yang dijadwalkan pukul 14.30 WIB, barang bukti ini ditampilkan.
Dilansir dari Wartakota, barang bukti yang ditampilkan antara lain satu celana biru, satu unit MacBook Air A1466, satu laptop merek Dell, satu unit digital video recorder (DVR) merek Hikvision serta satu bundel lakban kuning.
Ada pula satu kotak cokelat yang di atas kotak itu terdapat daftar barang bukti berisi satu plastik bening dari koper merah, satu gelas kaca, satu gulungan lakban kuning, satu plastik, dan satu kantong plastik (kresek) bening.
Polisi juga memperlihatkan satu paket barang bukti yang dibungkus plastik putih berisi perlengkapan mandi seperti body wash, foaming wash, salep Solon Daily, dan sunblock.
Ditemukan dalam plastik putih lainnya beberapa bungkus bekas makanan yang di dalamnya terdapat sejumlah kondom dan pelumas merek Vivo.
Sementara itu, pada plastik putih yang berbeda, turut diamankan satu unit ponsel Samsung Galaxy Note 9, enam kartu memori (SD card), beberapa flash disk, kartu akses gerbang, dan kartu akses kamar.
Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News
Kemlu
Diplomat Kemenlu
Kemenlu
Motif Kematian Arya Daru
Arya Daru
Arya Daru Pangayunan
Misteri Pembunuhan
Fakta Kematian Arya Daru
JENDERAL TNI Bintang 2 Ini Siap Usut Kasus Arya Daru, Tunggu Intruksi Panglima dari Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Buntut Permintaan Keluarga, Kasus Arya Daru Kini Jadi Atensi Mabes Polri, Pelajari Bukti-bukti Baru |
![]() |
---|
FAKTA Baru Kematian Arya Daru, Pengakuan Ayah hingga Kiriman Amplop Misterius Berisi 3 Simbol Ini |
![]() |
---|
SOSOK Misterius Kirim Petunjuk Penting ke Keluarga Diplomat Arya Daru, Amplop Berisi Simbol Aneh! |
![]() |
---|
Di Depan Ayah Diplomat Kemenlu, Pengacara : Arya Daru Curhat Kelelahan Usai Berhubungan Dengan Istri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.