Berita Lubuklinggau

Duduk Perkara Jaga Malam di Lubuklinggau Habisi Korban yang Pengintip Rumah Warga

Suasana malam yang sunyi di RT.4 Kelurahan Batu Urip Taba, Lubuklinggau, tiba-tiba berubah mencekam pada Rabu, 16 Juli 2025

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Yandi Triansyah
Dokumen Polisi
TERSANGKA - Tersangka Juhaidi alias Edi saat diamankan di Polres Lubuklinggau jaga malam yang menusuk Ansyori hingga meninggal, Jumat (18/7/2025). Kini ia resmi ditetapkan sebagai tersangka. 

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU – Suasana malam yang sunyi di RT.4 Kelurahan Batu Urip Taba, Lubuklinggau, tiba-tiba berubah mencekam pada Rabu, 16 Juli 2025, sekitar pukul 22.30 WIB.

Sebuah peristiwa tragis terjadi, di mana seorang petugas jaga malam bernama Juhaidi alias Edi terlibat dalam insiden yang berujung pada tewasnya Ansyori, seorang warga yang dituduh mengintip rumah orang lain.

Kini, Juhaidi alias Edi telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian dan dijerat Pasal 338 KUHP terkait pembunuhan, dengan ancaman pidana 15 tahun penjara.

Kapolres Lubuklinggau, AKBP Adithia Bagus Arjunadi, melalui Kasat Reskrim, AKP M Kurniawan Azwar, mengungkapkan bahwa penetapan tersangka dilakukan setelah gelar perkara.

"Pelaku sekarang sudah ditetapkan tersangka. Pengakuannya sebagai petugas jaga malam berawal melihat hal mencurigakan," ujar Kurniawan kepada wartawan pada Kamis (18/7/2025).

Peristiwa naas ini bermula ketika Edi keluar rumah untuk buang air kecil di samping kediamannya.

Saat itulah, ia melihat seseorang tak dikenal sedang mengintip rumah warga bernama Banik melalui jendela bagian depan.

Melihat gelagat mencurigakan itu, Edi spontan berteriak, "HOY MALING!" Pria yang belakangan diketahui bernama Ansyori itu langsung melarikan diri ke arah belakang, melewati samping kiri rumah Banik. Edi tak tinggal diam, ia mengejar sambil terus meneriakkan "maling-maling".

Pengejaran berlanjut hingga dekat siring pembuangan air. Di titik inilah, Ansyori tiba-tiba berbalik arah dan mengejar Edi sambil berkata, "Mati Kau!" Sambil menyerang, Ansyori mengarahkan tangannya ke bagian perut Edi.

Beruntung, Edi berhasil menangkis serangan tersebut. Ia lantas memegang kedua tangan korban, memutar tubuh Ansyori, dan merangkulnya dari belakang.

Akibat dorongan itu, keduanya terjatuh ke dalam siring pembuangan air.

Saat terjatuh, Ansyori berteriak, "AKU KENO DI" (Saya luka, Di). Edi kemudian menatap wajah pria yang terjatuh bersamanya dan terkejut mengenali bahwa itu adalah Ansyori, seorang warga yang dikenalnya.

Menurut pengakuan Edi, ia sempat menolong mengangkat Ansyori ke atas dari siring.

Tak lama berselang, warga sekitar berdatangan untuk melihat kejadian dan segera membawa Ansyori ke Rumah Sakit Siti Aisyah.

Namun, nasib berkata lain. Setibanya di rumah sakit dan setelah diperiksa oleh Dokter Jaga UGD, Ansyori dinyatakan meninggal dunia. Pada tubuh korban ditemukan luka tusukan di bagian perut sebelah kiri.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved