4 Anak Buang Ibu ke Griya Lansia
VIRAL 4 Anak Kandung Buang Ibu ke Panti Jompo di Surabaya, Sepakat Tak Dijenguk & Wafat Tak Dikabari
Terlihat ibu Fatimah sempat menengok ke arah sang putra sebelum ia benar-benar dibawa ke Malang.
SRIPOKU.COM - Baru-baru ini kembali viral, aksi anak buang ibu kandung ke panti jompo atau graha lansia.
Kali ini terjadi di Surabaya, 4 bersaudara kompak tak mau merawat ibu yang telah melahirkan mereka.
Mereka sepakat untuk membuang ibu kandung mereka sendiri dan menitipkannya di panti jompo Griya Lansia Khusnul Khatimah.
Sebelum menerima ibu mereka diketahui bernama Fatimah, sang pemilik panti jompo, Arief Camra tergerak hatinya untuk bertanya kepada 4 anak tersebut.
Yakni perihal alasan mereka kejam membuang ibu yang telah melahirkan dan merawat mereka.
Mendengar cerita dari salah satu anak, Arief Camra pun pilu.
Arief tak menyangka dengan penjelasan dari sang anak yang berniat kuat untuk membuang ibunya sendiri.
Peristiwa anak buang ibu terjadi di wilayah Perlis gang 6, Surabaya, Jawa Timur.
Melalui akun TikTok-nya, Arief Camra merekam detik-detik ia menjemput seorang ibu bernama Fatimah yang hendak dibuang anak-anaknya.
"Hari ini ada serah terima ibu secara total ke Griya Lansia oleh empat anak kandungnya yang tidak bersedia merawat ibu kandungnya," ungkap Arief Camra, dilansir TribunnewsBogor.com, Rabu (16/7/2025).
"Insya Allah beliau akan kami rawat dengan baik, dengan layanan gratis 100 persen dan jika beliau meninggal, akan kami makamkan di Griya lansia Malang," sambungnya.
Alasan Anak-anak Buang Ibu
Namun sebelum membawa ibu Fatimah ke panti jompo, Arief penasaran dengan alasan anak-anaknya membuang sang ibu.
Lukman, salah satu anak yang ada di rumah mengurai cerita.
Ternyata ia dan kakak serta adik-adiknya tidak ada yang mau merawat lagi sang ibu.
Bahkan kata Lukman, saudara perempuannya juga tidak mau mengurus ibunya, Fatimah.
"Dari cerita, kan sampeyan empat bersaudara mas, masa enggak ada yang mau ngurus ibunya?" tanya Arief Camra.
"Kondisi saya kan lagi enggak punya rumah, sedangkan yang mba saya enggak ada, yang perempuan itu di luar pulau," jawab Lukman.
Heran dan gusar, Arief pun bingung kenapa sama sekali tidak ada anak yang mau merawat ibunya.
Lukman lantas beralibi bahwa saudara perempuannya ada di luar pulau Jawa.
"Meskipun luar pulau masa enggak bisa urunan, maksudnya membiayai ibu?" tanya Arief.
"Enggak mau," ujar Lukman.
"Anak pertama namanya siapa?" tanya Arief lagi.
"Faisal," imbuh Lukman.
"Anak kedua? ketiga?" tanya Arief.
"(anak kedua) saya, Lukman. (anak ketiga) perempuan namanya Warda. Keempat ini ada masalah di kepolisian," pungkas Lukman.
"Intinya keempat-empatnya anak ini enggak mau merawat atau enggak sanggup merawat?" tanya Arief ke sekian kalinya.
"Iya," akui Lukman.
Merasa tak habis pikir dengan alasan tersebut, Arief pun akhirnya memakai senjata terakhirnya agar anak-anak itu tidak jadi membuang ibunya.
Yakni Arief memberitahukan aturan soal Griya Lansia Khusnul Khatimah.
Bahwa nantinya Lukman dan saudaranya tidak boleh menjenguk ibu mereka ke panti sama sekali.
Lukman dan saudaranya juga tidak akan diberi tahu jika ibu Fatimah meninggal dunia.
Penjelasan itu diurai Arief dengan harapan Lukman mengurungkan niatannya membuang sang ibu.
Namun usaha Arief sia-sia. Ia tetap bersikeras menyerahkan ibunya ke panti.
"Di Griya Lansia ini kan sebenarnya tidak boleh untuk yang masih punya anak. Tapi berhubung sampeyan tidak mau merawat, saya siap merawat dengan catatan, serah terima total, sampeyan enggak boleh mengunjungi dan kalau meninggal enggak dikabari. Setuju?" tanya Arief Camra.
"Iya, setuju," kata Lukman.
"Jadi kalau misalnya nanti rame, sampeyan enggak bisa protes ke saya," ujar Arief.
"Oke," imbuh Lukman.
Kembali bertanya, Arief dibuat kecewa dengan jawaban Lukman, anak ibu Fatimah.
"Ini saya tanya sekali lagi, apa tidak dipertimbangkan ulang, apa sudah mantap dengan serah terima ini?" tanya Arief lagi.
"Sudah," ujar Lukman.
"Setelah ini ibu kami bawa ke Malang, ini soalnya serah terima total loh ya. Sampeyan nanti kalau rame di medsos enggak boleh protes ya. Soalnya kami di Griya Lansia serba terbuka, mulai mendapatkan lansia, merawatnya, sampai menguburkan kita sampaikan apa adanya. Siap ya?" tanya Arief.
"Siap," jawab Lukman.
Melihat Lukman ngotot membuang ibunya, Arief akhirnya benar-benar memboyong ibu Fatimah ke pantinya.
Terlihat ibu Fatimah sempat menengok ke arah sang putra sebelum dibawa ke Malang.
Setibanya di Griya Lansia Khusnul Khatimah, ibu Fatimah langsung dibersihkan dan dirawat.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com.
FAKTA Lain di Balik 4 Anak Kandung Buang Ibu ke Panti Jompo di Surabaya, Camat Akhirnya Turun Tangan |
![]() |
---|
KABAR Terbaru Ibu Fatimah Usai Dibuang 4 Anak Kandungnya ke Panti Jompo, Kini Tak Bisa Lagi Berjalan |
![]() |
---|
Sosok Arief Camra, Pemilik Panti Jompo Viral Terapkan Aturan tak Bisa Dijenguk & Wafat Tak Dikabari |
![]() |
---|
JERIT Tangis Fatimah Baru Sadar Dibuang 4 Anak Kandungnya ke Panti Jompo di Surabaya 'Allah Ampuni' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.