Bulog Sumsel Babel Kembali Salurkan Beras SPHP, Pastikan Ketersediaan dan Harga Terjangkau
Setelah tiga bulan vakum, Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel)
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Setelah tiga bulan vakum, Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel) kembali mendistribusikan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar, dimulai sejak Sabtu (12/7/2025).
Langkah ini diambil untuk menstabilkan harga dan menjaga keterjangkauan bahan pokok bagi masyarakat.
Pelaksana Tugas Pemimpin Wilayah Bulog Sumsel Babel, Rasiwan, pada Minggu (13/7/2025) turut memantau langsung penyaluran beras SPHP di Pasar KM 5 Palembang.
"Sesuai perintah pemerintah kepada Bapanas melalui Perum Bulog, pendistribusian beras SPHP ini dimulai per 12 Juli 2025 hingga akhir Desember 2025 di seluruh Indonesia, termasuk Sumsel Babel," ujar Rasiwan.
Ia menjelaskan bahwa penghentian penyaluran beras SPHP selama tiga bulan sebelumnya bertujuan menjaga stabilitas harga saat panen raya. "Di semester kedua ini, panen sudah berkurang dan harga beras sudah naik, sehingga pemerintah mengucurkan kembali beras SPHP," tambahnya.
Monitoring dan Harga Eceran Tertinggi
Dalam kegiatan monitoring, Bulog Sumsel Babel bersinergi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, Satgas Pangan Polda Sumsel, dan unsur TNI. Rasiwan menegaskan kepada para pedagang agar menjual beras SPHP sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan, yaitu Rp 12.500 per kilogram.
"Untuk pembeli dibatasi maksimal 2 kemasan, di mana masing-masing kemasan berisi 5 Kg. Artinya, masyarakat bisa membeli 10 Kg dengan harga Rp 62.500 per kemasan isi 5 Kg," jelas Rasiwan.
Stok Melimpah dan Asal Beras Lokal
Rasiwan memastikan bahwa stok beras di gudang Bulog Sumsel Babel saat ini mencapai 100.000 ton, jumlah yang sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di kedua provinsi tersebut. Ia menambahkan, beras SPHP ini berasal dari petani lokal di Sumsel.
"Bulog Sumsel Babel sudah melakukan pengadaan beras sejak awal tahun, hingga saat ini penyerapan beras Bulog sudah mencapai 112.000 ton atau setara 78 persen," ungkap Rasiwan. Pengadaan ini akan terus berlanjut mengingat masih ada panen di Banyuasin.
Pengawasan dan Antusiasme Masyarakat
Kabid Distribusi dan Cadangan Pangan DKPP Sumsel, Pudjianti Rino Lestari, menyatakan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Bulog dan instansi terkait untuk memonitor dan mengawasi distribusi beras SPHP di pasaran. "SPHP sudah menjadi favorit bagi masyarakat kelas menengah ke bawah, bukan hanya karena harga, namun juga kualitasnya yang cukup baik," kata Pudjianti.
Di sisi lain, Pendi, pemilik toko Sumber Djaya di Pasar KM 5 Palembang, menyambut baik kembali tersedianya beras SPHP. "Memang tidak bisa dipungkiri bahwa beras SPHP ini primadonanya konsumen, karena murah dan kualitasnya bagus. Sekarang datang lagi, harapannya konsumen kembali berantusias," ujarnya. Ia menambahkan, beras SPHP dijual dalam kemasan 5 Kg dengan harga Rp 62.500 per karung.
Monitoring Ketersediaan Beras SPHP, Tim Pidsus Polres Muara Enim Datangi Sejumlah Toko |
![]() |
---|
Pasokan ke Pasar Palembang Disebut Terputus, Bulog Beri Penjelasan Soal Stok Beras |
![]() |
---|
Polda Sumsel Sidak Pasar di Palembang, Temukan Pasokan Beras Putus Selama Seminggu |
![]() |
---|
Temuan Satgas Pangan Sumsel, Sudah Sepekan Pedagang Pasar Palimo tak Menerima Suplai Beras |
![]() |
---|
CARA Licik Bos Beras di Jambi Ganti Kemasan Karung SPHP Polos Dijual Premium, Untung Rp1.300 per Kg |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.