Duel Berdarah di Gandus
'Saya Tak Ikhlas' Jerit Ibu Angga di Palembang, Minta Pecatan TNI Pembunuh Anaknya Dihukum Berat
Kabar penangkapan BD, seorang pecatan TNI, yang menjadi terduga pelaku penganiayaan berujung pembacokan hingga menewaskan Angga Saputra
SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Kabar penangkapan BD, seorang pecatan TNI, yang menjadi terduga pelaku penganiayaan berujung pembacokan hingga menewaskan Angga Saputra (34), membawa kelegaan sekaligus duka mendalam bagi keluarga korban.
Noni, ibunda Angga, tak kuasa menahan tangis haru bercampur getir saat mengetahui pelaku pembunuh putranya telah diamankan pada Jumat (4/7/2025).
"Alhamdulillah sudah berhasil ditangkap," ucap Noni penuh syukur, namun dengan nada getir. Ia pun lantas meluapkan harapannya agar pelaku diganjar hukuman seberat-beratnya.
"Saya meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya," tegas Noni.
Lebih lanjut, Noni juga menitipkan pesan khusus kepada pihak kejaksaan. Ia memohon agar BD tidak diberikan pengurangan hukuman atau pembebasan bersyarat (PB) atas perbuatannya.
"Karena saya tidak ikhlas atas perbuatannya yang telah menghilangkan nyawa anak saya," ungkapnya.
Angga, Tulang Punggung Keluarga
Di mata keluarga, kepergian Angga meninggalkan duka mendalam dan kekosongan besar.
Noni mengungkapkan bahwa Angga adalah tulang punggung keluarga, sosok yang selama ini menafkahi orang tua dan keluarganya.
"Angga ini merupakan tulang punggung keluarga, di mata keluarga Angga yang menafkahi orang tua dan keluarganya," beber Noni.
Kehilangan ini tentu saja membawa dampak besar bagi kelangsungan hidup keluarga yang ditinggalkan.
Dendam Lama Berujung Maut
Peristiwa tragis yang merenggut nyawa Angga Saputra terjadi pada Selasa (1/7/2025) sekitar pukul 20.00 WIB.
Angga, warga Lorong Kedukan Bukit II, Kelurahan 35 Ilir, Kecamatan IB II, Palembang, ditemukan tak bernyawa setelah diduga terlibat duel dengan BD.
Menurut informasi yang dihimpun, kejadian bermula saat Angga berpamitan kepada ibunya, Noni, pada Selasa siang sekitar pukul 15.30 WIB untuk pergi ke rumah neneknya di daerah Tangga Buntung.
Namun, sekitar pukul 18.20 WIB, Noni menerima telepon dari keponakannya yang mengabarkan bahwa Angga terluka dan berada di Klinik Opina, Jalan Kadir TKR, Lorong Sailun, Kelurahan 36 Ilir, Kecamatan Gandus, Palembang.
"Awalnya pamit hendak ke rumah neneknya di Tangga Buntung. Terus pukul 18.20 saya ditelepon keponakan mengabarkan bahwa anak saya sudah di klinik mengalami luka tusuk," cerita Noni kepada petugas.
Tanpa pikir panjang, Noni segera bergegas menuju klinik. Namun, setibanya di sana, ia harus menelan pil pahit melihat sang anak sudah tak bernyawa.
"Saya langsung mendatangi klinik, Pak. Sesampai di klinik anak saya sudah meninggal dunia," lirihnya.
Dari keterangan saksi-saksi di lokasi kejadian, terungkap bahwa pembunuhan terhadap Angga dilakukan oleh BD, yang merupakan pecatan TNI.
Motif di balik pembunuhan keji ini diduga kuat adalah dendam lama. Informasi menyebutkan bahwa ayah kandung Angga pernah dibunuh oleh keluarga BD sekitar tahun 2001, dan Angga disinyalir ingin membalas dendam tersebut kepada BD.
Akibat penganiayaan ini, Angga mengalami sejumlah luka fatal, termasuk luka di dada kanan, di bawah ketiak kiri, punggung kiri, dan di bawah lengan, yang akhirnya merenggut nyawanya.
Pelaku BD Kasus Duel Berdarah di Gandus Masih Buron, Ini Penjelasan Kapolrestabes Palembang |
![]() |
---|
Kapolrestabes Buka Suara Pembunuh Pria di Palembang Diduga Pecatan TNI, Pelaku Sudah Diamankan |
![]() |
---|
Breaking News: Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Duel Maut di Gandus Palembang, Diduga Pecatan TNI |
![]() |
---|
CERITA Ibu Korban Duel Berdarah di Gandus Palembang, Pamit ke Rumah Nenek Balas Dendam Kematian Ayah |
![]() |
---|
Pria di Palembang Tewas Ditusuk Pecatan TNI, Ibu Korban Sebut Gegara Dendam Kematian Ayah Tahun 2001 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.