Duel Berdarah di Gandus

Kapolrestabes Buka Suara Pembunuh Pria di Palembang Diduga Pecatan TNI, Pelaku Sudah Diamankan

Dalam insiden berdarah tersebut, seorang pria bernama Angga Saputra (34) tewas akibat luka tusuk di bagian dada dan pinggang.

Editor: Odi Aria
Sripoku.com/Andi Wijaya
DITANGKAP- Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihartono didampingi Kasat Reskrim AKBP Andrie Setiawan. Harryo menjelaskan Polisi akhirnya berhasil menangkap Budi, pelaku dalam kasus duel maut yang terjadi di Lorong Cek Latah, Kelurahan 36 Ilir, Kecamatan Gandus, Palembang. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG– Polisi akhirnya berhasil menangkap Budi, pelaku dalam kasus duel maut yang terjadi di Lorong Cek Latah, Kelurahan 36 Ilir, Kecamatan Gandus, Palembang.

Dalam insiden berdarah tersebut, seorang pria bernama Angga Saputra (34) tewas akibat luka tusuk di bagian dada dan pinggang.

Penangkapan pelaku dikonfirmasi langsung oleh Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihartono, saat dijumpai di Mapolda Sumsel pada Jumat (4/7/2025) pagi.

"Sudah dapat. Tadi kami terima informasinya pagi ini tertangkap. Saat ini diamankan di Polrestabes Palembang," ujar Kombes Harryo.

Pelaku diketahui ditangkap masih di wilayah Kota Palembang. Saat ini, polisi masih melakukan pemeriksaan intensif untuk menggali motif pasti dari perkelahian yang berujung kematian tersebut.

"Motifnya akan segera diketahui. Secepatnya kami rilis," tambahnya.

Mengenai informasi yang menyebutkan bahwa Budi adalah seorang pecatan TNI, Kombes Harryo menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu konfirmasi resmi terkait status identitas pelaku.

"Rumornya begitu, nanti akan kami pastikan lagi identitasnya," ujarnya.

Sebelumnya, perkelahian berdarah terjadi pada Selasa malam (1/7/2025) di Jalan Pangeran Sido Ing Lautan, Lorong Cek Latah, Palembang.

Perkelahian antara Angga Saputra dan Budi itu berujung tragis ketika korban ditemukan terkapar bersimbah darah di sebuah selokan penuh sampah di antara rumah warga.

Warga yang menemukan korban segera membawanya ke klinik terdekat, namun nyawa Angga tak tertolong akibat luka tusuk serius yang dideritanya.

Dugaan sementara, motif perkelahian dipicu oleh dendam lama.

Korban disebut-sebut ingin membalas kematian ayahnya yang dahulu diduga tewas dikeroyok oleh keluarga pelaku.

Polisi saat ini terus mendalami kasus tersebut dan berjanji akan segera mengungkap motif serta latar belakang kejadian secara menyeluruh dalam waktu dekat.

Balas Dendam Kematian Ayah

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved