Breaking News

Mekar Kian Dekat, Apa yang Hilang dari Kabupaten Muara Enim Jika Ucap Selamat Tinggal ke Gelumbang

Jika terjadi pemekakaran Gelumbang, Kabupaten Muara Enim potensi akan mengalami kerugian dari sektor perkebunan.

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Refly Permana
tribunsumsel.com/edison
Bupati Muara Enim, H Edison SH MHum diwawancarai ketika menghadiri penutupan pelatihan Local Community Leader Program (LCLP) 2025 yang digelar PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4 di Lapangan Praka Pujatnoko Yon Zipur 2/SG kota Prabumulih, pada Senin (23/6/2025). 

SRIPOKU.COM - Kecamatan Gelumbang potensi berpisah dengan Kabupaten Muara Enim.

Salah satu syarat pemekaran Gelumbang jadi kabupaten sudah terpenuhi.

Jika ini terjadi, Kabupaten Muara Enim akan mengalami kerugian dari sektor perkebunan.

Sebab, Kecamatan Gelumbang menjadi salah satu kecamatan penghasil karet dan kelapa sawit terhitung sejak 2019 hingga 2021.

Info terbaru mengenai isu mekarnya Kecamatan Gelumbang jadi kabupaten diungkapkan Bupati Muara Enim, H Edison SH MHum.

Pemerintah kabupaten Muara Enim siap mendukung pemekaran Gelumbang dan sekitarnya menjadi kabupaten baru.

Tinggal regulasinya lagi apakah sudah masuk proleknas di pemerintahan pusat dan DPR RI atau belum.

Edison mengatakan terkait proleksas tersebut pihaknya tidak bisa ikut campur tangan.

DPR RI memiliki prioritas mana-mana yang lebih dulu mau dimekarkan mengingat keuangan negara.

"Namun pada prinsipnya kabupaten Muara Enim, kabupaten induk siap melepas dengan catatan jangan dilepas nantinya malah terlantar," jelasnya.

Karena, kata Edison, masalah pendapat asli daerah (PAD) khususnya bagi daerah yang akan dimekarkan akan menjadi masalah yang sangat penting atau krusial karena menyangkut keberlangsungan kabupaten pemekaran itu kedepannya.

"Perlu diperhatikan masalah PAD nya, masalah gaji pegawainya, pembangunannya karena informasi yang saya dapat dari salah satu DPR RI bahwa pemekaran itu nantinya akan ditunjuk PJ sampai 5 tahun dan selama itu daerah pemekaran itu harus menghasilkan Rp 100 miliar," tuturnya.

Mengutip Badan Pusat Statistik dari Kabupaten Muara Enim, Kecamatan Gelumbang sejauh ini memiliki peran sebagai salah satu kecamatan penghasil perkebunan, terutama karet dan kelapa sawit.

Sejak tahun 2019, produksi karet dan kelapa sawit dari kecamatan ini terus naik hingga tahun 2021.

Di tahun 2019, Gelumbang menghasilkan 1.640.395,00 ribu ton karet, terbesar ketiga setelah Kecamatan Rambang dan Kecamatan Rambang Niru.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved